SEJARAH
DAKWAH
SEJARAH DAKWAH SEBELUM NABI MUHAMMAD SAW
NABI NUH DAN LUTH
Dosen Pengampu:
Bambang Slamet Riyadi, M. Ag
Disusun Oleh:
Maryamatul
Munawwarah
Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
Jurusan Dakwah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN )
Pontianak
2013
SEJARAH
DAKWAH SEBELUM NABI MUHAMMAD SAW
A.
Nabi Nuh as
Nabi
Nuh as merupakan keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam as. Nabi Nuh di utus
Allah untuk menyeru kepada umat manusia agar menyembah Allah dan dilarang
menghambakan diri kepada yang lain-Nya. Yang menjadi mayoritas masarakat pada
saat itu adalah menyembah selain Allah, yakni mereka menyembah berhala sebagai
tuhanya. Berhala-berhala yang disembah diberi nama dan nama-nama tersebut
merupakan nama-nama orang shaleh sebelumnya. Nama-nama berhala tersebut
diantarna Wadd, Suwa, Yaghuts, Ya’uq, serta Nasr.
Banyak
firman Allah yang menceritakan kisah Nabi Nuh as. Salah satunya yang terdapat
didalam Surah Nuh ayat 1, yang menceritakan mengenai tugas Nuh as di utus Allah
SWT.
“Sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu
peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih”
Yang
menjadi prioritas dakwah beliau adalah meluruskan aqidah umat dan mayoritas
waktu di fokuskan untuk membenahi masalah aqidah, megajak umatnya untuk
bertaqwa kepada Allah dan setia kepada dirinya.
Ketika
menyampaikan risalah-Nya, Nabi Nuh berhadapan dengan kaum yang bertahun lamanya menyembah berhala. Mereka
menjadikan berhala-berhala itu sebagai Tuhan tempat meminta kebaikan dan tempat
menolak bala. Berhala menjadi tempat bergantung segala sesuatu dalam kehidupan
mereka. Mereka berbuat yang demikian itu dikarenakan kejahilan dan menuruti
hawa nafsu.
1.
Cara Dakwah Nabi Nuh as
Nabi
Nuh yang dikarurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh
seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam
tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh
kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani
mereka dan kadang kala dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila
menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yang keras kepala yang enggan menerima
hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka
membantahnya atau mematahkannya
Dengan bekal
itu Nabi Nuh mengajak kaumnya untuk kembali kepada Allah swt. Akan tetapi,
kaumnya menolak ajakan tersebut. Namun Nuh a.s. tetap memberi peringatan
tentang dahsyatnya siksa pembalasan di hari kiamat. Dan kaumnya tetap membisu
dan tuli. Nuh a.s. terus memotivasi mereka dengan ialah pahala yang sangat
besar jika mau beriman, namun mereka semakin menutup telinga dan mata.
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka
(kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka
ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap
(mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat (QS Nuh: 7).
Dalam
menyampaikan dakwahnya dilakukan beliau dari cara sembunyi-sembunyi hingga
secara terang-terangan, tidak mengenal waktu malam maupun siang.
Nuh berkata: "Ya
Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang (QS Nuh: 5)
(8)
Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara
terang-terangan. (9) kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan
terang-terangan dan dengan diam-diam (QS Nuh: 8 & 9)
Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaganya berdakwah kepada kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang maupun malam dengan cara sembunyi-sembunyi atau cara terang dan terbuka ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya.
Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaganya berdakwah kepada kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang maupun malam dengan cara sembunyi-sembunyi atau cara terang dan terbuka ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya.
Untuk
memasuki pemikiran para petinggi yang sombong, Nabi Nuh as melakukan penalaran
mengenai rahasia alam raya, memikirkan keindahan semesta alam. Nuh menerangkan
fenomena malam yang berangsur gulita. Langit yang menghampar penuh bintang.
Bulan yang bersinar. Matahari yang memberikan cahaya. Bumi yang mengalir
disela-selanya sungai-sungai dan menumbuhkan beragam tanaman, seperti ang ada
didalam surah Nuh, ayat 14-20
Padahal
Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian
Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit
bertingkat-tingkat ?
Dan
Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai
pelita?
.
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya
kemudian Dia mengambalikan kamu ke dalam tanah dan
mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.
Dan Allah menjadikan
bumi untukmu sebagai hamparan,
supaya kamu menjalani
jalan-jalan yang luas di bumi itu.
Akan
tetapi, walaupun demkian, kaum saat itu masih saja menentang risalah Nuh,
bahkan mereka tetap mengejek Nabi Nuh. Dan pada akhirnya, meerekapun menentang
Nabi Nuh (QS.Hud: 32)
Mereka
berkata "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu
telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami
azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar."
Nuh merupakan Nabi yang memiliki
umur terpanjang, yakni selama 950 tahun. Hingga akhirny Nabi Nuhpun putus asa
dan seraya berdoa kepada Allah (QS. As-Syu’ara :117-118)
Nuh berkata: "Ya Tuhanku,
sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;
maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara
mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku."
Allah memerintahkan kepada Nuh untuk
membuat kapal, dan Allah menyelamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya.
Sedangkan nasib kaum yang membangkang dari ajaran yang dibawanya adalah
tenggelam.
B. Nabi Luth as
Nabi Luth adalah anak saudara dari
Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung
dari Nabi Ibrahim. Allah mengutus Nabi Luth kepada masyarakat Sadum. Masyarakat
Sadum merupakan masyarakat yang memiliki budi pekerti yqang sangat rendah dan
hina sekali. Itu terjadi karena mereka memutuskan perkawinan. Seorang lelaki
tidak mau menikah dengan perempuan. Akan tetapi, mereka menikah dengan jenisnya
sendiri laki-laki juga. Mereka merupakan kaum yang tidak suka dinasehati.
Mereka selalu menantang untuk diberikan azab ketika Nabi Luth menasehatinya.
Didalam firman Allah disebutkan bahwa para kaum Sadum mendustakan para rasul,
terdapat didalam Surah Asy-Syu’ara : 160
Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul (QS.
Asy-Syu’ara: 160)
Seorang pendatang yang masuk ke
Sadum tidak akan selamat dari diganggu oleh mereka. Jika ia membawa
barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan
atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika
pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan
menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji
lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia
menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Nabi Luth di utus di tengah-tengah
kaum yang Samud, Luth pun mengatakan kepada mereka mengenai
keerasulannya,seperti didalam surah Asy-Syu’ara: 162 & 163 :
162. Sesungguhnya aku
adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu
163.
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Dengan kelembutan dan kasih sayang
semacam ini, Nabi Luth berdakwah kepada kaumnya. Beliau mengajak mereka untuk
hanya menyembah kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan melarang
mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau berhadapan
dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari
kesombongan.
Dari
pernyataan nabi Luth tersebut, kaum Samud menjawabnya dengan kesombongan dalam
surah An-Naml: 56
Maka tidak lain jawaban
kaumnya melainkan mengatakan: "Usirlah Luth beserta keluarganya dari
negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya)
bersih (QS. An-Naml: 56)
Nabi
Luth selalu menjalankan akwahnya tanpa henti walaupun sangat jarang kaum yang
mengikutinya. Beliaupun berhasil menyampaikan dakwahnya hanya pada lingkungan
keluarganya saja. Akana tetapi, istri beliau termasuk kedalam kaum samud yang
keji, firmn allah surah At-Tahrim: 66
Allah membuat isteri
Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada
di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu
kedua isteri itu berkhianat[kepada suaminya (masing-masing),
maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah;
dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama
orang-orang yang masuk (jahannam)." (QS. At-Tahrim: 10)
Nabi
Luth merasa sangat sedih karena istrina yang ikut berdusta. Ketika Nabi Luth
berdakwah dan mengatakan,
28. Dan (ingatlah)
ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar
mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh
seorangpun dari umat-umat sebelum kamu."
29. Apakah sesungguhnya
kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun[1149] dan
mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya
tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika
kamu termasuk orang-orang yang benar
(QS.
Al-Ankabut : 28 & 29 )
Para
kaum Samudpun dengan sombongnya menantang Luth dengan meminta azab untuk mereka
jika Luth benar-benar orang baik. Mendengar jawaban mereka seperti itu, Nabi
Luthpun berdoa kepada Allah, (Al- Ankabut ayat 30)
Luth
berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu."
Sebelum
Negri Luth di musnahkan Allah, maka datanglah kerumah Nabi Luth beberapa utusan
Allah SWT memberitahukan bahwa negeri itu akan ditimpa musiba yang sangat
besar. Utusan Allah berupa laki-laki yang tampan, sehingga orang-orang yang
durhaka tersebut terpedaya melihat tamu Luth tersebut. Merekapun mengintai dan
meminta Luth untuk menyerahkan tamunya tersebut kepada mereka.
Luthpun
berkata: “Hai kaumku ! itulah anak perempuanku,yang boleh dikawinimereka
lebih suci darimu. Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah berbuat kehinaan
pada tamuku. Tiadakah diantara kamu laki-laki yang berpikiran lurus”. Mendengar
perkataan Luth yang demikian merekapun teratawa. Dan merekapu berkata “Sesungguhnya
engkau telah tau kami tidak memerlukan kepada anak perempuan engkau, dan engkau
mengetahui juga akan aa yang kami kehendaki (Cinta kepada laki-laki bukan
kepada perempuan)”.
Para
malaikat utusan Allah yang menjadi tamu Luth tersebut mengatakankepada Luth
bahwa mereka merupakan malaikat utusan Allah dan merekapun mengatakan kepada
Luth untuk pergi meninggalkan Samud ditengah malam bersama para pengikutnya dan
jangan menoleh ke belakang. Waktu siksa tersebut terjadi di pagi hari.
Allah
berfirman didalam surah Hud ayat 82
82. Maka tatkala datang
azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami
balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi,
Para ulama berkata: "Jibril
menghancurkan dengan ujung sayapnya tujuh kota mereka. Jibril mengangkat
semuanya ke langit sehingga para malaikat mendengar suara ayam-ayam mereka dan
gonggongan anjing mereka. Jibril membalikkan tujuh kota itu dan menumpahkannya
ke bumi. Saat terjadi kehancuran, langit menghujani mereka dengan batu- batu
dari neraka Jahim. Yaitu batu-batu yang keras dan kuat yang datang silih
berganti. Neraka Jahim terus menghujani mereka sehingga kaum Nabi Luth musnah
semuanya. Tiada seorang pun di sana. Semua kota- kota hancur dan ditelan bumi
sehingga terpancarlah air dari bumi. Hancurlah kaum Nabi Luth dan hilanglah
kota-kota mereka. Nabi Luth mendengar suara-suara yang mengerikan. isterinya
melihat sumber suara dan dia pun musnah."
DAFTAR PUSTAKA
Hadiah Salim. Qishashul Anbiya:
Sejarah 25 rasul. 1970. Bandung: Alma’arif
Wahyu Ilahi & Harjani Hefni. Pengaantar
Sejarah Dakwah. 2007. Jakarta:
Prenada Media Group
http://www.dakwatuna.com/2007/04/01/141/kisah-dakwah-nabi-nuh/#axzz2huYW3pS2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar