Sabtu, 05 Maret 2016

SEJARAH DAKWAH ASIA TENGAH DAN SELATAN

SEJARAH DAKWAH
SEJARAH DAKWAH ASIA TENGAH DAN SELATAN

DOSEN PENGAMPU:
BAMBANG SR, M. Ag







DISUSUN OLEH:
MARYAMATUL MUNAWWARAH



PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM  (KPI)
JURUSAN  DAKWAH
SEKOLAH  TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONTIANAK
2013



A.    Perkembangan Sejarah Dakwah di Asia Tengah
Islam di Asia Tengah memiliki sejarah panjang, Islam hadir sejak abad ke-7, yang dibawa oleh para pedagang Arab. Islam diberbagai wilayah Asia Tengah sejak awal telah memperlihatkan karakteristik penyebaran awalnya. Misalnya, penduduk muslim di Asia Tengah yang masuk pada penaklukan Arab yang cenderung konservatif dan tradisional. Sementara itu, mayoritas masyarakat muslim Asia Tengah adalah beraki dah sunni dan bermazhab hanafi,  rata-rata mereka berasal dari Turki, dan bertutur bahasa Turki.
Pada abad ke-7 Masehi Arab berhasil membawa Agama Islam ke Trankaukasia Timur, akan tetapi ditentang oleh oranng Georgia dan Yahudi. Numun dakwah Islam berlangsung dengan cepat sehingga pada abad ke-8, mayoritas penduduknya sudah muslim. Islam berlangsung hingga abad ke-12 ketika orang Yahudi dan Kristen sudah tidak ada. . Periode damai ekspansi Islam ke Asia Tengah datang bersama para pedagang  sepanjang rute-rute perdagangan bulu binatang dan sutra yang termashyur.
abad ke-13 merupakan abad kegelapan bagi Islam di Asia Tengah karena invasi pemimpin Mongol yang beragama Budha dan Kristen. Akan tetapi Islam tetap bertahan untuk melakukan dakwah yang dilakukan oleh tarekat sufi, yang menarik perhatian masyarakat untuk masuk Islam dan penguasa Mongol.
Abad ke-4 wilayah penting muslim masuk kekaisaran Rusia, seperti Kazan, Astrakhan dan Siberia Barat. Saat ini umat Islam diperlakukan sebagai warga Rusia yang tidak  mendapatkan hak seperti orang Kristen. Seperti dibeberapa wilayah pemimpin Islam diusir kepedalaman dan mesjid – mesjid dhancurkan.
Perkembangan Islam dinegara ini mengalami pasang surut. Masa yang paling suram terjadi selama hamper tujuh dekade. Ketika rezim komunis soviet menguasai sebagian wilayah Asia Tengah. Saat itu pemuka agama banyak yang terbunuh dan kehidupan beragama diawali dengan ketat oleh pemerintah. Namun setelah invasi jerman ke Uni Soviet ( 1941 ) dan kebijakan terhadap Islam menjadi lebih moderat.
Pada awal tahun 60-an, Rezim Nikita Khrushchev kembali meningkatkan eskalasi propaganda anti Islam. Lima tahun kemudian penguasa Soviet menutup mayoritas masjid  yang masih berfungsi.  Hal itu berlanjut hingga tahun 70 dan 80-an.
 Di Asia Tengah khususnya, dampak perang di Afghanistan terlihat di Uzbekistan dan Tajikistan, yang akhirnya memunculkan gerakan perlawanan di sejumlah negara Asia Tengah, konflik terus  berlanjut hingga setelah runtuhnya Uni Soviet berarti lahir lah kembali islam yang dibarengi dengan gerakan dakwah Islam. Ribuan mesjid dan sekolah Islam di buka  kembali.
 Negara Asia Tengah yang merupakan bekas Pasca-Soviet mengobarkan kembali semangat islamnya secara terbuka bahkan melalui jenjang-jenjang jabatan di partai komunis, mendukung islam sebagai keyakinan religius nasional karena keyakinan tulus dan kebutuhan politik, dan terjalin ikatan antara negara-negara muslim baru dan dunia Islam lainnya termasuk kedutaan-kedutaan besar serta anggota asosiasi-asosiasi ekonomi Islam.
Kesadaran Islam diwilayah – wilayah Soviet di Asia Tengah baik itu secara religius maupun cultural sangat kuat. Walaupun ketaatan kaum muslim Soviet tidak sempurna akibat terisolasi dari dunia Islam yang lebih besar selama delapan dasawarsa. Dibeberapa Negara baru bekas koloni soviet, kelommpok – kelompok poliitik penting menyerukan agar didirikan republic Islam dan menghormati unsure Islam dalam kekuatan politik mereka
Islam di Asia Tengah erbagi kedalam dua wilayah yakini Islamisasi di Turkistan Barat dan Turkistan Timur :
Ø  Islamisasi di Turkistan Barat
Dalam abad ke-8 terdapat persangain sengit antara Dinasti Tang dari Tiongkok dan eksperdisi kaum muslimin yang menimbulkan pertempuran tahun 751 M di Fergana dan dimenangkan pihak muslim sehingga ditarik mundurnya Tiongkok dari Asia Tengah. Dengan demikian terjadi Islamisasi dan kawasan tersebut menjadi muslim dan berperadaban Islam, yang ditandai dengan banyaknya mengggunakan kosa kata Arab dan tulisan Arab digunakan dalam pergaulan sehari-hari.
Ø  Islamisasi di Turkistan Timur
Ada beberapa pendapat mengenai Islmamisasi di Turkistan Timur diantaranya:
Islam sudah masuk sejak masa Nabi Muhammad SAW atau pada masa Khullafaurrasyidin, melalui jalur sutra. Disatu sisi melalui jaur laut yang disebut jalur lada yang menghubungkan antara Eropa dan Cina.
Nabi Muhammad pernah mengutus beberapa sahabatnya untuk berdakwah di Cina.
Pendapat lain mengatakan bahwa Islam sampai di Cina dibawa oleh Abu Hamzah bin Abdul Muthalib.

B.     Perkembangan Sejarah Dakwah di Asia Selatan
Dakwah di Asia Selatan sangat luas dan heterogen. Mayoritas penduduknya mendefinisikan diri sebagai muslim dengan berbagai kelompok bahasa yang berbeda-beda , hidup dalam beragam lingkungan dan menghadapi suasana social dan lingkungan yang heterogen.
Pada saat tertentu, Islam Asia Selatan berfungsi sebagai wahana proses simbolis, jalan besar bagi mobilitas sosial, dan bahkan identitas religius alternatif, inilah yang terjadi dengan pria di India selatan yang sebagian besar masuk Islam dalam dasawarsa terakhir ini.
Di Asia Selatan ketika Isla telah berkuasa di wilayah ini, para penguasa mulai berdakwah dengan cara mendirikan lembaga-lembaga yang membawa kesan Islam. Ibu kota dijadikan sebagai pusat utama ketaatan muslim, Sultan diharapkan mengakui hokum syariah, meskipun hukum itu tampaknya bertentangan dengan hukum-hukum dinasti local. Para sultan juga harus membentu lembaga-lembaga yang sangat penting bagi identitas kolektif muslim, masjid, madrasah atau sekolah agama, dan rumah sakit. Penguasa dapat mengeluarkan dana dari perbendaharaan sentral, sedangkan para individu swasta lebih suka memberikan wakaf untuk mendirikan dan melestarikan lembaga-lembaga seperti itu.
Adapun karakteristik Dakwah Islam di Asia Selatan adalah sebagai berikut:
Ø  Mayoritas penduduk mendefinisikan diri sebagai muslim dengan berbagai kelompok bahasa yang berbeda.
Ø  Hidup dalam beragam lingkungan.
Ø  Mengahadapi suasana social dan lingkugan yang heterogen.


Daftar Pustaka :

Ilaihi, Wahyu. 2007. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Kencan Prenada Media Group.

Syamsuri, Achmad dan Moch. Endang Supardi. 2002. Geografi. Bandung: Lubuk Agung

M. Abdul Karim. 2007.  Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Musyrifah Sunanto. 2003. Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Jakarta: Kencana.

Hidayat Nurwahid. 2007. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar