SEJARAH
DAKWAH
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KEDUDUKAN, FUNGSI,
DAN SEKILAS
TENTANG SEJARAH DAKWAH DALAM AL-QUR’AN
Dosen Pengampu:
Bambang Slamet Riyadi, M. Ag
Disusun
Oleh:
Maryamatul
Munawwarah
PROGRAM
STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
JURUSAN DAKWAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PONTIANAK
2013
KATA PENGANTAR
Segenap puji dan syukur penulis ucapkan
kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunia-Nya kepada kita. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Antarbudaya. Tidak lupa sholawat
serta salam hendaknya selalu kita limpahkan untuk keharibaan nabi besar
Muhammad SAW, yang mana berkat perjuangan beliaulah sehingga alam ini menjadi
tentram, aman, dan sejahtera. Sehingga muncullah peradaban- peradaban islam
yang tak kalah apresiasi dalam memberikan kontribusi khazanah keilmuan klasik
dan kontemporer.
Terima kasih saya ucapakan kepada
keluarga, kakak dan adik, serta teman-teman yang selalu mensuport penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa terima kasih saya ucapakan
kepada dosen mata kuliah bersangkutan. Karena telah membantu dan membimbing
kami sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Pembuatan
makalah bertujuan sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi dalam mata kuliahSejarah Dakwah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangannya dan penulis
harapkan pembaca dapat mengoreksinya sebagai bahan untuk perbaikkan makalah ini
kedepannya. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah wawasan kita
tentang Pengertian, Ruang Lingkup, Kedudukan, Fungsi, dan
Sekilas Tentang Sejarah Dakwah Dalam Al-Qur’an
.
Oktober
2013
Penulis
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kewajiban dakwah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah
perintahkan kepada kita semua sebagai umat islam untuk menyampaikan risalah
kebenaran islam. Pada hakikatnya, dakwah bukan hanya kewajiban nabi ataupun
para rosul yang mempunyai amanah khusus untuk menyampaikan setiap kebenaran dan
ketauhidan Allah, namun juga menjadi kewajiban setiap umat islam yang
mempercayai dan meyakini akan kebenaran islam sebagai Rahmatan lil alamin.
Sehingga, islam tidak hanya dipandang dari satu sisi saja melainkan berbagai
tinjauan yang akan mengantarkan kita kepada pemahaman yang menyeluruh. Dan
salah satu media yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan risalah kebenaran
islam ialah melalui dakwah.
Mempelajari sejarah dakwah pada intinya adalah mempelajari
sunnatullah yang terjadi pada dakwah dalam rentang waktu panjang. Banyak orang
mengatakan bahwa sejarah dakwah mengulang dirinya. Sebenarnya bukan sejarah
yang mengulang dirinya, tetapi Allahlah yang memutarnya kembali pada saat
orang-orang pada zaman tertentu melakukan perubahan yang sama atau mendekati perbuatan yang dilakukan oleh orang
tersebut dalam sejarah.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari pemikiran diatas, Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Sejarah Dakwah?
2. Apa saja ruang lingkup Sejarah Dakwah?
3. Apa kedudukan dan fungsi Sejarah Dakwah?
4. Sekilas tentang Sejarah Dakwah dalam Al- Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui Apa Pengertian Sejarah Dakwah.
2. Mengetahui Apa saja ruang lingkup Sejarah Dakwah.
3. Mengetahui Apa kedudukan dan fungsi Sejarah Dakwah.
4. Mengetahui Sekilas tentang Sejarah Dakwah dalam Al- Qur’an.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sejarah Dakwah
Sejarah
dakwah berasal dari dua kata, yaitu “sejarah dan dakwah. Sejarah berasal dari bahasa arab “syajarah” yang berarti
pohon. Salah satu alasan terpilihnya kata yang bermakna pohon ini, barang kali karena sejarah mengandung
konotasi genealogi, yaitu pohon keluarga , yang menunujuk kepada asal usul
sesuatu marga.
Dalam
bahasa arab sendiri,” sejarah” disebut tarikh yang berarti penanggalan atau
kejadian berdasarkan urutan tanggal atau waktu. Orang inggris menyebutnya
“history” yang berasal dari kata yunani “istoria”. Istoria berarti ilmu untuk
semua ilmu pengetahuan tentang gejala alam, baik yang disusun secara kornologi
maupun tidak. Kemudian dalam perkembangannya, kata istoria hanya khusus
digunakan untuk ilmu pengetahuan yang disusun secara kronologis, terutama yang
menyangkut prihal manusia.
Kini
kata sejarah “Sejarah”, history dan tarikh telah mengandung arti khusus yaitu
“masa lampau umat manusia”.[1]
Sedangkan “dakwah” secara etimologis (lughatan) berasal dari kata Da’a, yad’u,
da’watan. Kata da’a mengandung arti: menyeru, memanggil dan mengajak. Dakwah
artinya seruan, panggilan, dan ajakan kepada Islam. Harjani Hefni mendefinisikan
dakwah sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain
berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan istiqomah di jalan-Nya, serta
berjuang bersama meninggikan agama Allah. [2]
Dengan
Demikian sejarah dakwah dapat diartikan sebagai peristiwa masa lampau umat
manusia dalam upaya mereka menyeru, memanggil dan mengajak umat manusia kepada
Islam serta bagaimana reaksi umat yang diseru dan perubahan-perubahan apa yang
terjadi setelah dakwah digulirkan, baik langsung maupun tidak langsung.
B.
Ruang
Lingkup Sejarah Dakwah
Pembatasan
ruang lingkup kajian dakwah berangkat dari jawaban pertanyaan kapan dakwah
Islam dimulai. Setidaknya ada dua pendapat besar tentang permulaan dakwah,
yaitu:
1. Peneliti
yang menjadikan permulaan dakwah adalah pada masa Rasulullah SAW. Pendapat ini
merujuk kepada terminologi khusus dari dakwah islamiah, bahwa Islam adalah
agama yang dibawa oleh Nabi SAW.
2. Peneliti
lain berpendapat bahwa permulaan dakwah adalah sejak diutusnya para nabi dan
rasul. Pendapat ini merujuk kepada terminologi umum dari dakwah Islamiah, bahwa
dakwah para nabi hakikatnya adalah satu. Seluruh Rasul telah menyampaikan Islam
dalam arti yang luas.
Sebenarnya pendapat diatas tidak
berlawanan kalau kita merujuk kepada salah satu dari dua makna Islam, yaitu
makna umum dan makna khusus. Jika kata dakwah tidak dikaitkan dengan kata lain,
maka sejarah dakwah yang dimaksud adalah umum, mencakup dakwah seluruh Rasul,
dan dimulai sejak Rasul pertama diutus untuk manusia. Apabila kata dakwah
dihubungkan dengan kata islamiah (menjadi dakwah islamiah), maka yang dimaksud adalah”sejarah
dakwah” yang dimulai sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Bagi yang berpendapat bahwa “sejarah
dakwah” islam dimulai saat adanya rasul. Maka mereka mulai kajiannnya dari
dakwah Nabi Nuh as. Alasannya adalah karena Nabi Nuh yang merupakan rasul
pertama yang diceritakan Al-Qur’an tentang aktifitas dakwahnya. Tentang Dakwah
Nabi Nuh, Al-Qur’an berkisah :
59.
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata:
"Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa
azab hari yang besar (kiamat).
60.
pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya Kami memandang kamu
berada dalam kesesatan yang nyata".
61.
Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku
adalah utusan dari Tuhan semesta alam".
62.
"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat
kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui"[550].
63.
dan Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan
dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar Dia
memberi peringatan kepadamu dan Mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu
mendapat rahmat?
64.
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan Dia dan orang-orang yang
bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).[3]
Berdasarkan
dua pendapat diatas, maka bahasan mata kuliah sejarah dakwah” seharusnya dapat
dimulai sejak dimulainya dakwah yaitu sejak Nabi Nuh as sampai sejarah dakwah
dunia islam modern.
C. Kedudukan dan Fungsi Sejarah Dakwah
Adapun
fungsi mempelajari sejarah dakwah antara lain sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui bagaimana strategi
perjuangan para Rasul dan kegigihan mereka dalam menyebarkan dakwah tauhid.
2.
Mengidentifikasi penyakit umat setiap
zaman dan bagaiman mencari jalan keluar dari penyakit tersebut.
3.
Menentukan sikap dalam berdakwah dengan
bercermin dari sejarah yang benar.
4.
Mengetahui faktor kemajuan dan
kemunduran dakwah dari masa ke masa.
5.
Untuk memupuk semangat perjuangan para
da’i.
6.
Mengetahui sejauh mana dakwah Islam
telah dapat mempengaruhi dan merombak jalannya sejarah, atau telah berhasil
menciptakan realitas sosiokultural baru.
7.
Memprediksi apa yang bakal terjadi
dengan peran Islam di masa mendatang dalam rangka penataan kehidupan masyrakat
baru.
D. Sekilas Tentang Sejarah Dakwah
Dalam Al-Qur’an
Dalam
Al-Qur’an banyak sekali diungkap kisah yang penuh “ibrah”. Setelah menceritakan
kisah Nabi Yusuf, Allah SWT. Berfirman:
“Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenar kan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS.Yusuf [12]:111)
Sejarah
dalam Al-Qur’an adalah sejarah yang mengungkapkan tentang siklus kehidupan dan
sunnatullah yang tidak pernah berubah. Al-Quran selalu mengungkap pertarungan
antara hak dan batil, yang pada akhirnya kemenangan yang lebih diartikan dengan
kesuksesan meraih sesuatu yang dicita-citakan
di dunia. Kemenangan menurut Al-Qur’an adalah kekuatan mempertahankan
keistikamahan dan ketegaran prinsip tauhid sampai ajal menjemput. Dalam
Al-Qur’an banyak bercerita kepada kita tentang tingkah pola umat manusia
terdahulu yang akhirnya mendapatkan azab dari Allah, dan bagaimana kiat-kiat
para mushlihun (reformis) pada zamannya untuk menyelamatkan masyarakat dari
azab Allah.
Kadang-kadang
Allah mengungkapkan cerita tersebut dengan redaksi singkat, dalam waktu yang
lain diungkap dengan redaksi sedang da kadang-kadang dengan redaksi yang
panjang. Tujuannya adalah agar sunnatullah tersebut (kemenangan pasti ditangan
pejuang kebenaran) tertanam kokoh di dalam diri dan terhujam di dalam hati,
sehingga keputusan tidak mendapatkan celah untuk menyelinap masuk ke hati para
da’i reformis. Al-Qur’an sering menghibur Nabi Muhammad SAW. Dengan sejarah Nabi
sebelum beliau.
Al-Qur’an
sering memerintahkan beliau untuk bersabar dan berta-mengridha, karena kunci
sukses orang-orang hebat di mata Allah adalah kesabaran mereka menghadapi
tantangan dalam perjuangan. Allah berfirman: “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang
mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu
meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka
tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.” (QS.Al-Ahqaf: 35)
Jika
Allah telah mendidik Nabi Muhammad dengan sejarah Nabi sebelumnya, maka penerus
dakwah hari ini seharusnya lebih bersemangat untuk mengambil inspirasi dari
dakwah mereka, apalagi zaman kita yang telah penuh dengan kemungkaran, bid’ah, kerusakan
akidah, dan berbagai penyakit lainnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian yang disampaikan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa sejarah dakwah
adalah peristiwa masa lampau manusia dalam upaya menyeru, mengajak dan
memanggil umat manusia untuk taat kepada Allah, serta bagaimana reaksi dari
manusia yang diseru dan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi setelah
dakwah itu dilakukan. Sejarah dakwah dimulai saat diutusnya nabi dan rasul oleh
Allah untuk memerintahkan umat manusia agar taat kepada Allah. Sejarah dakwah
sangat penting untuk kita pelajari karena dengan mengetahui sejarah dakwah dari
nabi dan rasal terdahulu kita dapat menggunakan strategi yang mereka gunakan
dan kite terapkan dalam kehidupan sekarang ini. Tentunya dengan sedikit
memodifikasinya sedemikian rupa sehingga cara yang dapat diterapkan pada zaman
sekarang ini.
B. Saran
Saran penulis adalah
agar semakin banyak akademisi yang menulis buku tentang sejarah dakwah ini.
Karena sampai saat tulisan ini dikeluarkan penulis kesulitan dalam mencari
buku-buku yang berkaitan tentang ruang lingkup, fungsi dan kedudukan sejarah
dakwah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Wahyu Ilaihi & Harjani Hefni.
2007. Pengantar sejarah Dakwah, Jakarta : Kencana. 2007.
Shiddiqi Nourouzzaman. Menguak
Sejarah Muslim, Jakarta : PLP2M. 1984.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar