Nama :
Maryamatul Munawwarah
NIM : 1113111006
MK :
BPKI (Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah)
Jurusan : KPI
TAKKAN
TERLUPAKAN
Diawali dengan bismillah, saya
rangkai kata-kata ini sebagai bukti kalau saya takkan pernah lupa dengan memori
yang telah terjadi pada hari minggu tanggal 20 Januari 2008, tepatnya 4 (empat)
tahun yang silam. Saat itu saya sedang duduk dikelas IX di Mts Al-Fathaanah
tepatnya pada hari itu saya sedang mengikuti bimbel (bimbingan belajar), serasa
terbangun dari mimpi buruk saat mendengar orang yang benar-benar saya kagumi
telah pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Sungguh,
saya benar-benar tak menyangka hal itu akan terjadi pada orang yang sangat saya
kagumi, apa lagi dengan keadaan mengenaskan karena beliau meninggal karena
tenggelam disungai Kuala, sungai yang telah begitu akrab dengannya, yang
sehari-hari ia datangi, “ya.... nasib memang tidak bisa ditebak” kalimat itulah
yang selalu diucapkan oleh hampir setiap orang yang melayat.
Betapa
sedihnya hati saya saat itu, saya benar-benar tidak konsen dengan apa yang diajarkan
oleh seorang guru pada saat mengikuti bimbel (bimbingan belajar), yang sedang
berkecamuk difikiran dan otak saya hanyalah dia, dia, dan dia. Saya benar-benar
tidak tau apa yang harus saya lakukan, hati merintih, fikiran tidak tenang, dan
perasaanpun serasa hampa, saya terpukul, ingin rasanya berontak dengan apa yang
telah ditakdirkan Tuhan.
Tak
dapat saya pungkiri ternyata kesedihan saya berlangsung sangat lama yakni
kurang lebih satu bulan, saya dan kedua teman saya terus menangisi
kepergiannya, baik pada saat sekolah, bimbel, istirahat, nyantai, maupun pada
saat jogging, kami sangat terpuruk dengan keadaan dan hampir putus asa dalam
menjalani kehidupan, kerudung kesedihan terus mengikuti kemana arah kami
melangkah.
Orang
yang sangat kami kagumi, sayangi, dan hormati pergi dengan cepatnya
meninggalkan berjuta kenangan yang tak mungkin terlupakan, hari terus berganti
dan waktupun terus mengalir dengan lajunya, namun rasa itu tetap ada dan tak
berkurang sedikitpun, rasa penyesalan yang sangat mendalam tetap berlabuh di
hati kami, “Cinta memang tak harus memiliki” itulah kalimat yang menjadi
motifasi kami dalam melanjutkan kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar