- RASA
a) Pengertian
Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan
dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar, seperti
emosi Rasa ingin tahun merupakan dorongan untuk tahu hal-hal baru. Rasa ingin
tahu sebagian besar merupakan naluri alami, rasa ingin tahu menganugerahkan
manfaat kelangsungan hidup untuk spesies tertentu dan dapat ditemukan dalam
genom mereka. Meskipun manusia kadang-kadang dianggap sangat ingin tahu,
kadang-kadang tidak begitu banyak seperti pada hewan lain, apa yang tampaknya
terjadi adalah rasa ingin tahu manusia dikombinasikan dengan kemampuan untuk
berpikir secara abstrak dan sadar (www.id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291648-pengertian-rasa-ingin-tahu/,
akses tanggal 06 Maret 2013).
b) Pengertian
Rasa Malu
Rasa malu adalah satu perasaan negatif, tidak
enak hati dan rendah diri yang timbul dalam diri seseorang akibat dari pada
kesadaran diri mengenai perlakuan tidak senonoh atau tidak sesuai dengan hati
nurani yang dilakukan oleh dirinya sendiri. Setiap orang yang normal mempunyai
perasaan malu, tetapi setiap masyarakat mempunyai pandangan yang berbeda
mengenai malu. Malu dalam masyarakat Melayu mempunyai 3
lapis pengertian, yaitu:
- Malu
sebagai perasaan, malu merupakan perasaan rendah diri ataupun berasa segan
terhadap kekurangan yang ada pada diri sendiri apabila dibandingkan
dengan orang lain.
- Malu
sebagai tanda harga diri, malu dianggap sebagai tanda harga diri karena
dikatakan seseorang itu dapat merasai maruah dan harga dirinya apabila
seseorang mempunyai perasaan malu.
- Malu
sebagai fungsi kawalan sosial, dari segi kehidupan bermasyarakat, perasaan
malu itu berkaitan dengan maruah, harga diri dan air mukanya seseorang. Jika
kedudukan sosial seseorang telah terjejas dan menjadi rendah, maka ketercemaran
ini berawal dari pada perlakuannya sendiri dan juga oleh tekanan sosial.
Namun dilain hal malu juga sebagian dari Iman yaitu Islam
menilai, watak malu itu merupakan bagian dari iman, dengan demikian orang yang
tidak mempunyai rasa malu adalah orang yang hilang imannya. Orang hidup bermasyarakat
sudah tentu harus mendengarkan apa kata masyarakat tentang dirinya. Masyarakat
pula yang berhak mengoreksi apa-apa kelakuan yang tidak baik atau tak pantas
anggotanya, bagi yang tak punya malu omongan atau koreksi masyarakat akan
dianggapnya angin lalu.[1]
- TUBUH
Tubuh adalah suatu keseluruhan jasad
manusia atau binatang yang kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sedangkan
bahasa tubuh menenurut David Cohen ialah sebagai bentuk topeng-topeng,
mengungkapkan bahasa tubuh juga menyingkapkan topeng-topeng kita. Namun,
bentuk-bentuk bahasa tubuh seringkali digunakan sebagai isyarat pesan palsu
untuk tujuan tertentu. Hal ini dapat dihindari dengan mengenal jenis bahasa
tubuh yang ada.
Bentuk dan tipe umum dari bahasa
tubuh menurut Beliak dan Baker ada tiga, yaitu: Kontak mata, Ekspresi wajah dan
Gerakan Tubuh. Dengan mengetahui bentuk dan jenis bahasa tubuh, memungkinkan
seseorang mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain, karena komunikasi
yang baik merupakan awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang baik pula
(www.feblitan.wordpress.com/2010/05/10/makalah-komunikasi-bahasa-tubuh/,
akses tanggal 07 Maret 2013).
- HATI
a.
Berbagai
macam hati dan kreterianya
Hati
manusia juga memiliki komponen sifat hidup dan mati, dalam konteks ini ada tiga
klasifikasi hati manusia :
·
Qalbun Shahih, yaitu
hati yang sehat dan bersih dari setiap nafsu yang menentang perintah dan
larangan Allah, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya.
Karenanya hati ini murni pengabdian ubudiahnya kepada Allah swt, baik
pengabdian secara karsa, cinta, berserah diri, taubat, maupun takut akan
siksaaannya.
·
Qalbun Mayyit, ini
kebalikan dari qalbun shahih, hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya,
tidak menyembah-Nya apalagi mencintainya, akan tetapi ia berdiri berdampingan
dengan syahwatnya dan memperturut keinginannya, walaupun hal ini menjadikan
Allah murka dan marah ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka
terhadapnya, sebab ia telah mengabdi kepada selain Allah.
·
Qalbun Maridh, yaitu
hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun didalamnya tersimpan benih-benih
penyakit. Kadang-kadang ia “Berpenyakit” dan kadang-kadang pula hidup secara
normal bergantung ketahanan “Kekebalan” hatinya.
b.
Ciri-ciri
Hati yang Sakit
Tanda-tanda
spesifik hati yang sakit atau mati adalah jika ia tidak merasa sakit atau pedih
oleh goresan-goresan pisau kemaksiatan, dan diantara tanda-tanda hati yang
sedang sakit yaitu berpaling dari “Menu-menu utama hati” yang berguna
demikebaikannya, namun yang dipilihnya justru menu-menu yang kotor dan
meracuni.
c.
Ciri-ciri
hati yang sehat
·
Apa bila hati pergi
meninggalkan dunia ini dan berdomisili dialam akhirat, sehingga seakan dia termasuk
penduduknya.
·
Jika dia tertinggal
wiridnya dari al-qur’an atau dzikir, maka ia merasakan sakit yang tiada terperi
melebihi sakitnya orang tamak dan kikir saat kehilangan barang kesayangannya.
·
Dia senantiasa
merindukan untuk mengabdikan diri dijalan Allah seperti rindunya seseorang
kepada orang yang sangat ia sayangi.
·
Apa bila tujuan
hidupnya hanya satu, yaitu taat kepada Allah swt.
·
Bila sedang melakukan
sholat, maka sirnalah semua kegundahannya pada kenikmatan dunia yang semu itu.
·
Sangat menghargai waktu
dan tidak menyia-nyiakannya melebihi rasa kekhawatiran orang bakhil menjaga
hartanya.
·
Tidak pernah terputus
dan malas untuk mengingat Allah.
·
Lebih mengutamakan pada
pencapaian kualitas dari satu amal perbuatan dari pada kuantitasnya.
d.
Faktor
Penyebab Sakitnya Hati
Penyebab
timbulnya penyakit dihati adalah dikarenakan banyaknya fitnah yang selalu
dibidikkan pada hati, fitnah-fitnah tersebut dapat berupa : Fitnah syahwat,
dimana reaksinya sangat keras sampai dapat merancukan tujuan hidup dan iradah
seseorang dan yang lainnya adalah fitnah keragu-raguan yang menyebabkan
kacaunya persepsi dan ‘iktikad.
Disini
Rasulullah membagi hati manusia menjadi dua kelompok berdasarkan fitnahnya:
·
Hati yang ketika
melihat fitnah langsung menyerapnya sebagaimana tanah kering menyerap air, maka
ia ternoda oleh jelaga hitam.
·
Hati yang putih bersih,
terpancar dari benderangnya cahaya iman, jika dilihatkan padanya fitnah, maka
sesegera mungkin ia berpaling dan menhindarinya, sehingga cahayanya kian
terang-benderang.
e.
Empat
Macam Racun Hati
·
Berlebihan dalam
berbicara
Disebutkan
dalam musnad Imam Ahmad, dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda yang artinya
: “Tidak akan lurus keimanan seseorang berbicara sehingga lurus hatinya, dan
tidak akan lurus hatinya sehingga lurus lidahnya.
·
Berlebihan dalam
memandang sesuatu
Berlebih-lebihan dalam memandang sesuatu bisa
menimbulkan angan-angan indah dan menggoreskan kenangan yang sulit terlupakan
dan pada gilirannya akan merusak kesucian hati.
·
Berlebihan dalam makan
Sedikit
makan akan melunakkan hati, menguatkan pemahaman, merendahkan nafsu birahi dan
melemahkan nafsu amarah, sedangkan banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan
berakibat sebaliknya.
·
Berlebihan dalam
bergaul
Itulah
penyakit akut yang membawa bencana berbagai keburukan, betapa tragisnya suatu
pergaulan justru merampas kenikmatan yang telah ada, karenanya pula timbul
benih-benih permusuhan dan kebencian yang terpendam hingga menyesakkan
rongga-rongga dada. Namun rasa itu sulit dihindari terutama oleh hati yang sudah
terluka, sebab memang berlebih-lebihan dalam pergaulan dapat mendatangkan
kerugian didunia dan diakhirat.
f.
Kiat
Menjadikan Hati Tetap Hidup
·
Dzikrullah dan tilawah
qur’an
Al-imam
Syamsuddin Ibnul Qayyim menyebutkan “Sesungguhnya dzikir adalah makan pokok bagi
hati dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah dia
bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makan pokok. Dan diantara faedah
dzikrullah ialah : Dapat mengusir pengaruh dan mematahkan serta menundukkan
syaithan, Membebaskan diri dari belenggu kelalaian dan kesalahan dan Sebagai
obat bagi kekerasan hati.
·
Bershalawat Kepada Nabi
saw
Rasulullah
bersabda yang diriwayatkan Abu Hurairah artinya : “Barang siapa yang
bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan memberinya rahmad sepuluh kali
lipat”. Al-Iraki berkata : Tidak hanya sebatas itu saja, tetapi Allah akan
menambahkannya dengan menulis sepuluh kebaikan dan menghapus darinya sepuluh
keburukan dan mengangkat sepuluh derajat”.
·
Qiyamullail
Diantara
nash-nash Qur’ani yang menjelaskan tentang qiyamullail adalah qs. Al-muzammil :
20 yang artinya : “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri
(sholat) kurang dari dua pertiga malam atau sperdua malam atau
sepertiganya……….”.
Selain
itu juga dikuatkan oleh hadis yang berasal dari Aisyah yang berkata :” Adalah
Rasulullah saw melakukan diantara sholat isya dan shalat fajar sebanyak sebelas
rakaat, yang setiap dua rakaat diakhiri dengan salam kemudian berwitir pada
satu rakaat terakhir”. Ibnu Munkadir berkata : “Bagiki kelezatan dunia ini
hanya ada pada tiga perkara yaitu : Qiyamullail, bersilaturrahmi dengan ikhwan
dan shalat berjamaah”.
g. Bahaya Hati yang Keras
Sesungguhnya
bila hati itu telah menjadi keras, maka dunia akan menjadi paling banyak
menyita perhatiaan baginya, mungkin sebagian orang islam merasakan fenomena
yang sangat berbahaya ini, ia pun telah berusaha untuk mengobatinya dan kembali
pada satu kehidupan yang islami. Akan tetapi hal itu dirasakan sangat sulit
baginya, kalaupun bisa kembali pada kehidupan yang islami, ia pun susah untuk
bersikap istiqomah, hal ini disebabkan kerena hatinya telah menjadi keras,
hitam, dan lemah. Inilah yang juga menjadi penyebab mengapa seorang muslim
tidak tergugah hatinya ketika dibacakan ayat-ayat al-qur’an atau hadis
Rasulullah saw.
v Sebab-sebab
hati menjadi keras
·
Melupakan kematian,
sakaratul maut, alam kubur, dan kerepotam didalamnya, siksa dan nikmat kubur,
padahal alam kubur tempat akhirat pertama kali.
·
Terlalu mencintai dunia
dan tenggelam didalamnya, serta menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya.
·
Lupa dari dzikrullah
dan lupa membaca kitab-kitabnya, seolah-olah ia hanya membaca majalah karena
tidak pernah memikirkan ancaman, dan berita-berita yang ada didalamnya.
·
Suka bergaul dan
duduk-duduk dengan orang-orang yang banya bergurau dan tertawa dan orang-orang
yang lupa akan kematian.
·
Terlalu banyak dosa dan
maksiat, sehingga kemaksiatan itu sudah menjadi terbiasa baginya.
v Ciri-ciri
hati yang keras
·
Tidak terpengaruh oleh
peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya seperti kematian, ayat-ayat
kauniah, keajaiban-keajaiban yang terjadi didepan matanya setiap saat.
·
Rasa cintanya terhadap
kenikmatan dunia semakin bertambah, kesuksesan duniawinya dianggap sebagai
ukuran dalam hal dicintai dan dibeenci oleh orang lain dan pada akhirnya ia
terjebak pada sikap hasud, egoistis dan bakhil.
·
Berlambat-lambat untuk
melakukan amal kebaikan terutama dalam hal ibadah, bahkan mungkin ia bersikap
sembrono dalam melaksanakan sebagian ibadahnya.
·
Sesumgguhnya
kemaksiatan-kemaksiatan baginya akan menumbuhkan kemaksiatan yang semisal
dengannya dan melahirkan kemaksiatan yang lain.
·
Lemahnya keinginan
untuk melakukan amal shalih dan bertaubat, hingga hal itu nyaris tidak ada
didalam dirinya.
·
Lemahnya sikap
penganggungan kepada Allah dan rasa takut kepada-Nya serta tidak peduli
terhadap kemaksiatan dan dosa-dosa yang dilakukannya.
·
Kesedihan yang dialami
oleh orang yang hatinya keras hampir-hampir tidak dapat menenangkan
kehidupannya.
·
Kewajiban dan
kefardhuan yang ditetapkan Allah kepadanya terasa sangat berat dipunggungnya.
v Bagaimana
Mengobati Hati yang Keras?
Sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa apabila kita berada dalam kondisi sakit,
ini artinya kita sedang berada dalam keadaan bahaya, baik didunia maupun nanti
diakhirat, berikut ini sarana untuk mengobati hati yang sakit sebagaimana yang
telah dijelaskan oleh para ulama, antara lain :
·
Mau mengambil pelajaran
dari peristiwa kematian dan hal-hal yang menyusahkan ketika sudah mati, dalam
hal ini Rasulullah saw bersabda :”Perbanyaklah kalian mengingat mati”. Kematian
itu dapat memutuskan kenikmatan dan memisahkan dari kekasih. Oleh sebab itu
hendaknya kita semua sibuk untuk mengingat kematian dan mempersiapkan diri
untuk menemuinya, sebab kematian itu adalh akhir dari tempat kehidupan dunia
dan awal dari kehidupan akhirat.
·
Menyaksikan orang yang
sedang sakaratul maut. Sesungguhnya sakaratul maut itu kondisi yang sangat
kritis sehingga para sahabat, tabiin, waliyullah dan orang-orang shalih pun
merasa tersentak karena takut, sebab disaat detik-detik tyerakhir ini para
syaitan akan mengumpulkan segala kekuatan dan tipu dayanya untuk menggoda
manusia. Sesungguhnya menyaksikan orang-prang yang sedang sakaratul maut dan
melayani mereka ketika ruh mau keluar itu sangat besar artinya sebagai
pelajaran bagi kita, sebab semua manusia tidak lama lagi akan mengalami seperti
itu.
·
Ziarah Kubur.
Sesungguhnya ziarah kubur itu sangat penting bagi orang muslim, terutama bagi
orang-orang yang hatinya keras, sebab ziarah kubur itu dapat mengingatkan kematian.
Dengan begitu seseorang akan memikirkan bagaimana keadaan orang-orang yang
sudah meninggal dialam kubur.
·
Membayangkan terjadinya
hari kiamat dan huru-haranya. Jika ada seseorang ingin kembali kedunia dan mau
menghabiskan seluruh umurnya untuk ketaatan kepada Allah, maka katakanlah bahwa
dulu ada orang yang saleh yang pernah menggali liang kubur didekat rumahnya
setiap kali hatinya merasa keras.
·
Memikirkan bahwa dunia
itu sekedar rumah singgah bagi orang asing dan orang yang sedang melakukan
perjalanan, sedangkan tempat tinggal yang hakiki adalah akhirat, surge atau
neraka.
·
Selalu ingat Allah
dengan lidah dan hatinya. Supaya orang hatinya tidak keras maka hendaknya ia
selalu memikirkan ayat-ayat Allah, keagungan kekuasaan-Nya dan perasaan selalu
butuh kepada Allah.
·
Memperbanyak membaca
al-qur’an. Agar hati seseorang tidak sampai keras, maka hendaklah ia membaca
al-qur’an, memikirkan janji-janji dan ancaman Allah, perintah dan larangannya.
·
Selalu mengerjakan
sholat tepat pada waktunya. Sebaiknya ia mengerjakan sholat secara berjamaah
dimasjid.
·
Menghadiri majlis para
ulama dan pemberi nasehat. Untuk mengobati hati yang keras seseorang perlu
menghadiri majelis para ulama, orang-orang shalih serta mau mengkaji sejarah
Nabi Muhammad, para sahabat, tabiin, dan para mujtahidin.
·
Berhati-hati untuk
tidak banyak berbicara. Untuk mengobati hati yang keras seseorang harus
berhati-hati agar jangan sampai banyak berbicara, bergurau, tertawa
terbahak-bahak yang tidak ada gunanya.
·
Memperbanyak istigfar.
Untuk mengobati hati yang keras seseorang hendaknya memperbanyak istighfar,
terutama membaca sayyidul istughfar sebagaimana yang diajarkan Nabi saw.
DAFTAR PUSTAKA
Amir
Said Az-Zaibari, 2002. Manajemen Kalbu,
Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Ahmad
Faried, 2004. Menyucikan Jiwa,
Surabaya, Risalah Gusti.
Mahjuddin,
2000. Pendidikan Hati, Jakarta :
Kalam Mulia.
Muhammad Amir Syukur dan Fathimah
Usman, 2008. Terapi Hati. Semarang :
Pustaka Nuun
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid,
2004. Amalan Hati, Jakarta : Maktabah
Abiyyu
www.id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291648-pengertian-rasa-ingin-tahu/,
akses tanggal 06 Maret 2013
www.djawa89.blogspot.com/2011/04/makalah-kuliah.html,
akses tanggal 06 Maret 2013
www.feblitan.wordpress.com/2010/05/10/makalah-komunikasi-bahasa-tubuh/,
akses tanggal 07 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar