Nama : Maryamatul Munawwarah
Nim :
1113111006
Jurusan
: KPI
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
A.
KONFLIK
Konflik
bukan berarti keadaan yang destruktif, jika masing-masing komponen sosial
memiliki tingkat kesadaran akan mekanisme penyelesaian konflik lewat lembaga
yang telah dissepakati bersama. Macam-macam konflik :
~ Konflik
Gender, lebih berorientasi pada aspek sosiokultural, gendder lebih memerhatikan
pada aspek status dan peranan manusia dilihat dari jenis kelamin.
~ Konflik Rasial dan Antarsuku, konflik di
Sambas Kalimantan yang dipicu oleh pertentangan antara etnis Dayak dan Madura,
konflik antar etnis Papua, Maluku, Ambon, dan Pooso membutuhkan penanganan
secara serius.
~ Konflik
Antar Umat Agama, pengakuan seorang menjadi Nabi, perbedaan metodologi
penyembahan kepada Tuhan sehingga memicu pihak lain memberikan label aliran
sesat.
~ Konflik Antargolongan, memaksakan
kehendaknya kepada kelompok lain untuk melakukan perbuatan yang dikendaki oleh
golongan tertentu.
~ Konflik Kepentingan, satu pihak ingin
merebut kekuasan dan kewenangan didalam masyarakat, sedangkan pihak lain
mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan dan kewenangan yang sudah ada
ditangan mereka.
~ Konflik Antarpribadi, adanya pebedaan atau
tidak cocok antara individu satu dan individu lain, masing-masing individu
bersih kukuh mempertahankan kepentingannya masing-masing.
~ Konflik Antarkelas Sosial, adanya
kepentingan yang berbeda antar dua golongan yang ada, konflik antarkelas ini
banyak dipaparkan dalam teori Marxis dan Ralf Dahrendorf.
~ Konflik Antarnegara atau Bangsa, dipicu
adanya nafsu ekspansi negara-negara kuat kenegara lemah.
# Konflik dan Kekerasan merupakan bentuk yang
tidak dapat dipisahkan, kekerasan selalu diidentikkan dengan kerusuhan,
pembnuhan, dan terorisme, perampokan dan sebagainya asal-muasalnya berasal dari
konflik.
# Akar Penyebab Konflik : Kemajemukan
horizontal (struktur masyarakat yang majemuk secara kultursl) dan Kemajemukan
Vertikal (struktur masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kekayaan, pendidikan,
dan kekuasaan).
# Teori Konflik Marx tentang kehidupan yaitu
masyarakat sebagai arena yang didalamnya terdapat berbagai bentuk pertentangan.
# Teori Konflik Ralf Dahrendorp, masyarakat
terinteraksi karena adanya kekompok kepentingan dominan yang menguasai
masyarakat banyak.
# Teori Konflik Jonathan Turner,
kelompok-kelompok yang bertikai sangat bergantung kepada kemampuan
masing-masing pihak untuk mendefinisikan kepentingan mereka secara objektif dan
untuk menangani, mengatur, dan mengontrol kelompok itu.
# Teori Konflik C. Wright Mills, berusaha
menghubungkan perspektif konflik dengan kritik terhadap keteraturan sosial.
Tema-tema yang dibahas secara khusus dalam sosiologi Mills adalah hubungan
antara alienasi dan birokrasi dan kekuatan kaum elit.
# Akibat Konflik Sosial : Bertambah kuatnya
rasa solidaritas kelompok, hancurnya kesatuan kelompok, adanya perubahan
kepribadian individu, hancurnya nilai-nilai dan norma sosial yang ada, dan
hilangnya harta benda (material) dan korban manuhsia.
# Hasil-hasil Konflik Sosial : Konflik kalah
versus kalah, konflik kalah versus menang, konflik menang versus menang.
# Fungsi Konflik Sosial : Dapat meningkatkan
solidaritas suatu kelompok, dimana anggota masyarakat yang semula kurang kompak
dan memiliki gejala disintegrasi kembali berbentuk integritas sosialnya ketika
menghadapi lawan yang sama dan konflik memiliki fungsi komunikasi.
# Menyikapi Konflik Sosial yaitu dengan cara
mencari akar permasalahan dari konflik tersebut sehingga dapat dicari titik
penyelesaiannya,
# Pengaturan Konflik (Ralf Dahrendorf) yaitu
melenyapkan konflik berarti melenyapkan kehidupan sosial itu sendiri.
B.
INTEGRASI
SOSIAL
Integrasi sosial adalah penyelarasan
berbagai perbedaan agar dapat dicapai kesatuan kehidupan dalam suatu wadah baik
dalam wadah asosiasi sosial maupun asosiasi yang lebih besar yang disebut
negara.
# Macam-macam Integrasi Sosial :
~ Integrasi Keluarga, antara anggota satu dan
lainnya memiliki peranan dan fungsi yang berbeda.
~ Integrasi Kekerabatan, masing-masing anggota
kerabat yang ada mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam
sistem kekerabatan tersebut.
~ Integrasi Asosiasi (Perkumpulan), akan
tecapai jika minat, tujuan, kepentingan, dan kegemaran yang diperjuangkan
tersebut dapat dicapai, sebaliknya jika minat, tujuan, kepentingan dan
kegemaran tersebut tidak berhasil diperjuangkan, maka integrasi asosiasi
tersebut tidak akan terintegrasi lagi.
~ Integrasi Masyarakat, akan tecapai jika
kehidupan masyarakat tersebut telah terpenuhi semua.
~ Integrasi Suku Bangsa, suku bangsa
dikatakan terintegrasi jika sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing
anggotanya sebagai kesatuan kelompok.
~ Integrasi Bangsa, kelompok manusia yang
heterogen (beraneka ragam) sifatnya tetapi memiliki kehendak yang sama dengan menempati
daerah tertentu dan bersifat permanen.
# Faktor-faktor Pendorong Terjadinya
Integrasi Sosial, menurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti adalah ikatan promordial,
sakral, tokoh, Bhinika Tunggal Ika, dan konsep ekonomi. Sementara itu,
perkembangan ekonomi masyarakat dapat juga menjadi faktor pemersatu masyarakat.
Perkembangan ekonomi masyarakat akan melahirkan diferensiasi (pembagian) dan
spesialisasi (pengkhususan) pekerjaan, seperti sektor industri, jasa,
perdagangan, bank, pertambangan, peranian, perkebunan, dan pendidikan yang satu
sama lain berhubungan secara fungsional. Artinya spesialisasi dan diferensiasi
pekerjaan tersebut akan saling berhubungan satu sama lain dalam rangka
mendukung kelangsungan hidup komunitas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar