BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perencanaan
(planning) yang merupakan derivasi (turunan) dari kata dasar rencana, berarti
penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan dan
penetapan tugas-tugas serta alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai
sasaran organisasi. (Daft, 2002: 9). Definisi ini menunjukkan peran penting
perencanaan sebagai basis gerak sebuah organisasi.
Definisi
perencanaan menyatakan kepada kita tentang apa yang akan dikerjakan, kapan
mengerjakannya, bagaimana cara kerjanya serta siapa yang harus bertanggung
jawab untuk mengerjakannya.
Awal yang baik
adalah separuh dari keberhasilan. Begitulah pepatah bijak mengajarkan kita.
Demikian pula, gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Semakin
sempurna perencanaan yang kita buat, akan semakin mudah pula kita menggapai
tangga kesuksesan. Dan perencanaan yang baik, juga menjanjikan evaluasi yang
lebih terukur ketika usaha kita mengalami kemunduran bahkan kegagalan.
Dari paparan di
atas, dapat kita ketahui tentang relevansi perencanaan dalam gerak laju sebuah organisasi, terlebih
organisasi itu adalah organisasi bisnis (perusahaan). Selanjutnya, makalah ini
akan memaparkan tentang peranan perencanaan dan contoh perencanaan bisnis
sederhana.
B.
Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, maka makalah ini disusun dengan fokus
untuk mengetahui:
1.
Peranan
Perencanaan bagi usaha bisnis.
2.
Contoh
sederhana perencanaan bisnis.
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk
mengetahui tentang Peranan Perencanaan bagi usaha bisnis.
2.
Untuk
mengetahui contoh dari perencanaan bisnis yang sederhana.
D.
Metode Penulisan
Adapun metode yang kami
pakai dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur, yaitu usaha pencarian
sumber tulisan melalui rujukan buku.
BAB II
PERANAN PERENCANAAN
A.
Pengertian
Menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter dalam buku mereka
Manajemen Edisi Kesepuluh, perencanaan diartikan sebagai upaya mendefinisikan
sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan
mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan mengkoordinasikan berbagai
aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut. (Robbins dan Coulter, 2010: 10). Definisi ini senada dengan definisi
perencanaan menurut Richard L. Daft yaitu penentuan sasaran sebagai pedoman
kinerja organisasi di masa depan dan penetapan tugas-tugas serta alokasi
sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. (Daft, 2002: 9).
Robbins dan Coulter menetapkan adanya sasaran, strategi untuk
mencapai sasaran dan koordinasi aktivitas untuk mencapai sasaran tersebut.
Sementara Daft menegaskan tentang sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi,
pembagian deskripsi kerja serta penetapan sumberdaya, baik manusia maupun
sumberdaya pendukung lainnya yang akan mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tersebut.
Hal ini menunjukkan urgensi perencanaan karena perencanaan
berhubungan dengan pertanyaan: apa tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah
organisasi, kapan tujuan itu akan bisa dilaksanakan, bagaimana cara mencapai
tujuan tersebut, siapa yang akan
bertanggung jawab atas tujuan tersebut, dan sumberdaya apa saja yang dapat
mendukung tercapainya sasaran tersebut.
Di level inilah kita dapat mengetahui betapa pentingnya peranan
manajer dalam mengorganisasikan perencanaan suatu organisasi. Manajer yang
berarti seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat tercapai. (Robbins dan
Coulter, 2010: 6).
Manajerlah yang menentukan sebuah perencanaan dan ia pulalah yang
melakukan fungsi pengawasan. Peran penting seorang manajer dibuktikan dengan
kinerja perusahaan. Sebuah perusahaan yang progresif, pasti di belakangnya
terdapat manajer yang efektif. Sebaliknya, kemunduran sebuah perusahaan dapat
berarti karena sang manajer telah membuat keputusan tanpa mengacu kepada data
yang akurat.
B.
PERANAN PERENCANAAN
Perencanaan memiliki arti yang strategis
bagi sebuah perusahaan. Setidaknya ada empat hal fungsi strategis dari perencanaan
(1)[1],
yaitu:
1. Perencanaan memberikan arah kepada para
manajer dan nonmanajer. Ketika sebuah perencanaan telah dibuat, hal ini
memberikan arah kepada pemangku kebijakan dalam menetapkan tujuan dan sasaran
organisasi. Perencanaan juga memberikan pedoman kepada para karyawan dalam
mengerjakan pekerjaannya sehingga tidak tumpang tindih dalam menjalankan tugas
mereka masing-masing. Perencanaan menghindarkan distorsi dalam pekerjaan, baik
dalam level antar manajer maupun lintas pegawai, karena semua telah mengetahui
apa yang harus mereka lakukan.
2. Perencanaan mengurangi ketidakpastian.
Dunia bisnis adalah dunia yang tidak pasti. Betapa
sering kita mendengar banyak perusahaan baik dalam skala kecil, menengah maupun
besar yang mengalami kebangkrutan. Hal ini salah satunya karena ketidaksiapan
menghadapi perubahan. Dengan perencanaan yang baik, para manajer dapat
mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dalam dunia usaha. Dengan perencanaan
yang tepat, para manajer akan menampilkan respon yang efektif pada setiap
perubahan yang terjadi sehingga meminimalkan resiko yang akan dialami oleh
perusahaan karena badai perubahan. Meskipun tidak akan menghilangkan
ketidakpastian, perencanaan yang strategis akan memudahkan manajer mengambil
keputusan yang tepat terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
3. Perencanaan meminimalkan pemborosan dan
kekosongan.
Ketika tujuan telah ditetapkan, semua level pekerjaan
telah terkoordinasi dengan baik, maka inefisiensi akan terhindarkan sehingga
tidak akan ada pemborosan baik sumber daya maupun alokasi anggaran.
4. Perencanaan menetapkan tujuan atau
standar yang digunakan dalam pengendalian.
Perencanaan yang tepat memberikan kesempatan bagi
para manajer untuk mengetahui apakah arah tujuan mereka telah dapat terpenuhi
dengan benar. Evaluasi baru dapat berjalan dengan efektif ketika kita tahu apa
sasaran yang akan kita capai.
C.
CONTOH RENCANA BISNIS SEDERHANA
Di bawah ini akan kami paparkan mengenai contoh rencana bisnis sederhana.
Rencana Bisnis
PATI ENTERTAINMENT
|
(AN EVENT ORGANIZER AND PRODUCTION HOUSE)
Pontianak,
2 Oktober 2012
disusun oleh:
NURASITA RAHIMAWATI
Human Resources and Networking
Division
LILIS AGUSTINA
Event Organizer
Division
Fahlurrahman Adhhar
Maryamatul Munawwarah
Production House
Division
JL. Letjend Soeprapto No. 19 Telp (0561)
734170/74060/ Fax (0561) 734170
PONTIANAK 78121
A.
LATAR BELAKANG
Pati Entertainment adalah sebuah
perusahaan yang berdiri pada tanggal 18 September 2012. Perusahaan ini didirikan
oleh Agus Surapati, Abang Alfian, Rita Khairunnisa, Rahmawati, Lilis Agustina, Fahlurrahman
Adhhar, Eka Asih Suryani dan Nurasita Rahimawati. Berdirinya perusahaan ini
dalam rangka mengaplikasikan ilmu dari para pendirinya yang notabene merupakan
alumni STAIN jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Dengan
berdirinya perusahaan ini diharapkan dapat menjadi wadah kreativitas dari para
pendirinya. Selain itu, perusahaan ini juga didirikan untuk memberdayakan
potensi masyarakat terutama yang memiliki ketertarikan di bidang dakwah entertainment.
Pati Entertainment bergerak dalam usaha
jasa. Perusahaan ini mempunyai dua divisi yaitu event organizer (penyelenggara
kegiatan) dan production house (rumah produksi). Usaha utama Divisi Event
Organizer adalah menyelenggarakan kegiatan, baik berupa seminar, pameran,
perlombaan, konser dan lain sebagainya, baik atas pesanan klien maupun atas
prakarsa internal perusahaan. Sementara itu, divisi Production House akan bergerak
di sektor rumah produksi dengan membuat tayangan-tayangan yang penuh
kreativitas, inovasi namun tetap edukatif, rekreatif dan yang paling penting
memiliki nuansa dakwah.
Adapun nama perusahaan Pati Entertainment
berasal dari nama dua tokoh pahlawan
nasional, Untung Suropati dan Pattimura. Para pendiri Pati Entertainment
berharap mendapatkan spirit juang dari nama besar kedua tokoh pahlawan
tersebut. Dengan demikian, spirit juang itu dapat memotivasi para karyawan baik
dalam level manajer maupun pembantu umum dalam mewujudkan visi dan misi
perusahaan.
Perusahaan didirikan dengan investasi
sebesar 500 juta rupiah. Modal ini
didapat dari dana pribadi para pendiri dan pinjaman pribadi. Dengan usaha yang
dijalankan perusahaan, diharapkan maksimal pada tahun kelima, perusahaan telah
dapat mencapai titik impas (Break Event Point) dan pada tahun selanjutnya dapat
meraih keuntungan secara maksimal.
Selanjutnya, setiap divisi diproyeksikan
untuk melaksanakan usaha dengan standar nasional. Divisi Event Organizer
direncanakan untuk dapat memiliki klien tingkat nasional dan menyelenggarakan
kegiatan yang berskala nasional. Sementara itu, Divisi Production House
diharapkan dapat menghasilkan tayangan yang memenuhi kriteria penayangan di
televisi nasional.
B.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Adapun visi perusahaan adalah
Menjadikan
Pati Entertainment sebagai perusahaan yang bernuansa dakwah dan edukasi yang
penuh kreatitivas dan inovasi dengan mengangkat potensi dan kearifan lokal.
Sementara itu, misi perusahaan adalah:
1. Menyelenggarakan kegiatan yang
menghibur tetapi tetap memiliki nuansa
dakwah.
2. Menghasilkan tayangan yang bernuansa
edukatif dan dakwah dengan mengedepankan universalitas Islam.
3. Menghasilkan tayangan yang bermutu, penuh
kreativitas dengan menjaga norma kesantunan.
4. Menjadi perusahaan yang mewadahi
insan-insan yang berjiwa kreatif dan inovatif serta tangguh dalam menghadapi
persaingan usaha dengan kompetitor lain.
5.
Menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, masyarakat luas, serta pemangku
kebijakan terutama di bidang penyiaran dan lembaga pendidikan yang sejalan
dengan visi perusahaan.
Tagline Perusahaan
Pati Entertainment: Mewujudkan Kreativitas Anak Bangsa
C.
ANGGOTA KOMITE PERUSAHAAN
Komite perusahaan adalah orang-orang yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan, yang menjalankan roda kegiatan
perusahaan. Anggota komite perusahaan adalah para pendiri dari perusahaan ini.
Adapun nama-nama anggota komite perusahaan adalah:
1. Direktur Perusahaan :
Agus Surapati
2. Manajer Keuangan : Abang
Alfian
3. Manajer Program : Rita
Khairunnisa
4. Manajer Pemasaran :
Rahmawati
5. Manajer Personalia dan Umum : Eka Asih Suryani
6. Divisi-divisi:
1. Divisi Event Organizer : Lilis Agustina
2. Divisi Production House : Fahlurrahman Adhhar
: Maryamatul Munawwarah
3. Divisi SDM dan Networking :
Nurasita Rahimawati
D.
RENCANA KEGIATAN
Di bawah ini kami cantumkan
program-program kegiatan yang akan kami selenggarakan, antara lain:
a. Divisi Event Organizer.
1. Festival Budaya Islam Kalimantan Barat
Diselenggarakan dalam upaya mengangkat khasanah
budaya Islam di Kalimantan Barat. Akan diselenggarakan pada bulan November 2012
dalam rangka memperingati perayaan Tahun Baru Islam.
2. Festival
Nasyid Daerah.
Diselenggarakan dalam upaya mengangkat
potensi-potensi berkesenian pemuda Islam dalam lingkup Kalimantan Barat. Akan
diselenggarakan pada bulan Januari 2013.
3. Festival Kesenian Tradisional Daerah.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam upaya
melestarikan kesenian tradisional daerah yang mulai terlupakan oleh generasi
muda. Juga sebagai bentuk apresiasi kepada seniman-seniman lokal yang berupaya
memasyarakatkan berbagai jenis kesenian tradisional. Event ini diselenggarakan
bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kalimantan Barat. Akan diadakan pada bulan
Februari 2013.
4. Lomba Pidato Berbahasa Daerah.
Diadakan dalam rangka melestarikan dan
memperkenalkan keanekaragaman budaya daerah Kalimantan Barat. Akan diadakan
pada bulan Maret 2013.
5. Festival Teater Tradisi
Diselenggarakan dalam upaya untuk mengangkat
cerita-cerita rakyat yang bersifat tradisi maupun kepahlawanan dalam rangka
melestarikan budaya daerah.
Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Divisi Event
Organizer diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional
untuk berkunjung ke Kalimantan Barat sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat
menjadi agenda rutin daerah sebagaimana
kegiatan Jember Festival di Kota Jember, maupun Festival Seni di Kota Solo.
b. Divisi Production House
1. Tayangan Ramadhan.
Akan meliput kegiatan ramadhan masyarakat yang bertempat di pelosok
daerah Kalimantan Barat.
2. Liputan Aneka Permainan Tradisional Anak Kalimantan Barat
Akan menayangkan liputan aneka permainan tradisional anak khas Kalimantan
Barat yang mulai terlupakan.
3. Liputan Islam di Kalimantan Barat.
Menelusuri jejak perjalanan Islam di Kalimantan Barat.
4. Ke depan, Divisi Production House akan
mengggodok konsep film animasi dengan mengambil setting dan cerita tentang
Kalimantan Barat dengan pendekatan populer.
Contoh Deskripsi Biaya Kegiatan
1.
Festival Teater
Tradisi
Komponen biaya:
1. Biaya sewa
tempat 6 hari (1 hari 2.000.000,-) : 12.000.000,-
2. Biaya
promosi : 2.000.000,-
3. Biaya
dekorasi : 3.000.000,-
4. Biaya
konsumsi
1. Acara pembukaan : 2.000.000,-
2. Pelaksana lapangan selama 6 hari
(25 x 18.000,- x 2) : 900.000,-
5. Biaya
pengadaan tiket masuk : 500.000,-
6. Biaya
perlengkapan : 3.000.000,-
Total biaya
23.400.000,-
2.
Liputan Islam
di Kalimantan Barat
Contoh di
Kabupaten Ketapang (masa survey 7 hari dan produksi 7 hari dengan melibatkan 20
orang kru)
Komponen biaya:
1.
Biaya survey : 5.000.000,-
2.
Biaya
transportasi : 6.000.000,-
3.
Biaya akomodasi :
20.000.000,-
4.
Biaya pasca
produksi : 2.000.000,-
5.
Biaya promosi : 1.000.000,-
Total biaya 34.000.000,-
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari paparan makalah ini adalah:
1.
Pengertian perencanaan
yaitu berarti penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa
depan dan penetapan tugas-tugas serta alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk
mencapai sasaran organisasi
2.
Perencanaan
berbicara tentang apa yang menjadi tujuan organisasi, kapan tujuan itu akan
dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan itu serta siapa yang akan melaksanakan
tujuan tersebut.
3. Peranan perencanaan bagi sebuah perusahaan adalah memberikan arah kepada para manajer dan
nonmanajer, mengurangi ketidakpastian, meminimalkan pemborosan dan kekosongan
dan menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian
B.
SARAN
Mempelajari
tentang perencanaan adalah mempelajari tentang manajemen. Ada begitu banyak
aspek yang harus dipelajari, dikuasai dan pada akhirnya diaplikasikan dalam
menjalankan sebuah perusahaan. Untuk
bacaan lebih lanjut, kami menyarankan untuk dapat merujuk pada literatur yang
kami gunakan dalam makalah ini atau dapat pula merujuk pada literatur-literatur
lain yang berkaitan dengan ilmu manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar