Nama : Maryamatul Munawwarah
Nim : 1113111006
MK : Komunikasi Massa
Jurusan : KPI
ISI
PESAN MEDIA
Media massa menerima informasi dan berita dari berbagai
sumber, disini berita akan masuk keredaksi untuk menyeleksi pemberitaan yang
layak untuk dimuat, Karakteristik isi pesan media massa (Koran, majalah, radio,
televise, dan film) yaitu :
·
Novalti adalah sesuatu yang
baru, sesuatu yang baru merupakan unsure yang terpenting bagi suatu pesan
media.
·
Jarak, baik dekat atau jauh
adalah terjadinya suatu peristiwa dengan tempat publikasinya peristiwa
mempunyai arti penting, khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
·
Popularitas adalah peliputan
tentang tokoh organisasi atau kelompok, tempat dan waktu penting dan terkenal
akan menjadi berita besar dan menarik perhatian khalayak.
·
Pertentangan adalah termasuk
konflik hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan
atau menyangkut perbedaan pendapat dan nilai biasanya disukai oleh khalayak.
·
Komedi atau humor, manusia pada
dasarnya tertarik pada hal yang lucu dan menyenangkan, oleh karena itu bentuk
penyampaian pesan yang lucu disukai khalayak.
·
Seks dan keindahan, salah satu
sifat manusia adalah menyenangi unsure seks dan kecantikan atau keindahan sehingga
unsure tersebut bersifat universal dan menarik minat khalayak. Maka media massa
seringkali mengangkat unsure tersebut kedalam tulisannya.
·
Emosi adalah hal-hal yang
berkaitan menyentuh kebutuhan dasar seringkali menimbulkan emosi dan simpati
khalayak.
·
Nostalgia adalah menunjukkan
pada hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.
·
Human Interest adalah setiap
orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang menyangkut kehidupan
orang lain, hal ini sering diangkat media massa melalui tulisan biografi,
biblografi, berita, feature dan acara deskriptif lainnya.
Salah
satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan
untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan
media, dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi
pesan media. Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh
kekhawatiran bahwa media dapat menimbulkan pengaruh negative, mereka yang
prihatin dengan pola interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media
yang tidak aman dan tidak sehat biasanya berasal dari kalangan orangtua, guru,
tokoh agama, perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan sebagainya. Mereka
berusaha keras menemukan cara-cara yang bisa diterapkan dalam mengurangi jam
anak menonton televisi, memilih tayangan, melakukan pendampingan yang benar dan
melakukan sosialisasi melalui berbagai forum.
Analisis isi atau content analysis merupakan metode
penelitian yang membahas secara mendalam isi suatu informasi tertulis atau
tercetak dalam media massa, analisis isi biasanya digunakan pada penelitian
kualitatif. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori
teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis kemudian
diberi interpretasi.
Analisis isi secara umum diartikan sebagai metode yang
meliputi semua analisis menganai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi
juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. Menurut
Holsti, metode analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan
dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara
objektif, sistematis, dan generalis.
Analisis isi dapat digunakan untuk
menganalisis semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan
televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain, hampir semua disiplin
ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode
penelitian.
Sumber data yang dapat digunakan dalam analisis isipun
beragam, pada prinsipnya apapun yang tertulis dapat dijadikan sebagai data dan
dapat diteliti dalam analisis isi. Sumber data yang utama adalah media massa,
dapat pula coretan-coretan di dinding, analisis isi juga dapat dilakukan dengan
menghitung frekuensi pada level kata atau kalimat.
Analisis isi memiliki prosedur yang spesifik, yang agak
berbeda dengan metode penelitian yang lain. Beberapa prosedur analisis isi yang
biasa dilakukan adalah sebagai berikut:
·
Perumusan Masalah, analisis isi
dimulai dengan rumusan masalah penelitian yang spesifik, misalnya bagaimana
kualitas pemberitaan surat kabar di Indonesia?
·
Pemilihan Media (Sumber Data),
peneliti harus menentukan sumber data yang relevan dengan masalah penelitian, suatu
observasi yang mendalam terhadap perpustakaan dan berbagai media massa seringkali
akan membantu penentuan sumber data yang relevan. Penentuan periode waktu dan
jumlah media yang diteliti (sample), bila jumlahnya berlebihan, juga penting
untuk ditentukan pada tahap ini.
·
Definisi Operasional: definisi
operasional ini berkaitan dengan unit analisis. Penentuan unit analisis
dilakukan berdasarkan topik atau masalah riset yang telah ditentukan
sebelumnya.
·
Pelatihan Penyusunan Kode dan
Mengecek Reliabilitas: kode dilakukan untuk mengenali ciri-ciri utama kategori.
Idealnya, dua atau lebih coder sebaiknya meneliti secara terpisah dan
reliabilitasnya dicek dengan cara membandingkan satu demi satu kategori.
·
Analisis Data dan Penyusunan
Laporan: data kuantitatif yang diperoleh dengan analisis isi dapat dianalisis
dengan teknik statistik yang baku. Penulisan laporan dapat menggunakan format
akademis yang cenderung baku dan menggunakan prosedur yang ketat atau dengan
teknik pelaporan populer versi media massa atau buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar