SAKSI-SAKSI
YEHUWA
A.
Pendahuluan
Saksi Yehuwa sangat berkembang pesat
karena mereka tidak membedakan antara kaum pendeta dan kaum awam, karena tiap
anggota dilatih menjadi penyebar ajarannya. Selain itu saksi yehuwa diberikan
indoktrinasi atau suatu rentetan pengajaran dan pelatihan yang cukup meyakinkan
sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang kuat akan keyakinannya itu.
Oleh karena itu, ada sebagian orang
Kristen yang menolak untuk bersaksi kepada saksi yehuwa, bahkan ada dikalangan
penginjil dan pendeta yang menolak untuk menginjil mereka.
Salah satu cirri khas saksi Yehuwa
adalah ketekunan mereka dalam berdinas dari rumah ke rumah.
B. Pokok Bahasan
- Ajaran Saksi Yehuwa tentang diri Yesus Kristus
Saksi Yehuwa tidak mengakui Yesus sebagai Allah yang
maha kuasa, tetapi sebagai “Suatu Allah” yaitu Allah yang lebih
rendah dari Allah (Yehuwa) yang maha kuasa. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Yesus
disebut dalam Alkitab sebagai “suatu allah” bahkan sebagai “Allah yang Perkasa”
(Yoh. 1: 1, NW ; Yes. 9: 5). Tetapi ia tidak pernah disebut sebagai Yang
Mahakuasa, seperti Yehuwa. (Kej. 17:1).
Saksi Yehuwa juga mengatakan bahwa Yesus adalah Anak
Allah, dan karena itu jelas bahwa Ia bukanlah Allah sendiri, dan Ia tidak
sekekal Allah. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Para penganut Tritunggal
mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun
bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua
ayahnya. Selain itu menurut mereka Yesus mati dipantek bukan disalib.
Saksi-Saksi Yehuwa dilarang untuk menyembah kepada
Yesus. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Kita hendaknya berdoa hanya kepada
Allah, Yehuwa. Akan tetapi semua do’a kita hendaknya diucapkan dalam
nama Yesus”.
- Saksi-Saksi Yehuwa tidak merayakan Paskah
Saksi Yehuwa tidak merayakan Paskah karena menurut
mereka perayaan paskah tidak berdasarkan Alkitab. Yesus memerintahkan kita
untuk memperingati kematiannya, bukan kebangkitannya. Mereka percaya bahwa
keputusan mereka untuk tidak merayakan Paskah didasarkan dengan teguh pada
Alkitab yang menganjurkan penggunaan “Hikmat yang praktis dan kesanggupan
berpikir” alih-alih sekadar mengikuti tradisi manusia
- Saksi-saksi Yehuwa tidak merayakan Natal
Menurut saksi Yehuwa mereka tidak merayakan Natal
karena: Yesus memerintahkan kita untuk memperingati kematiannya, bukan
kelahirannya. Murid-murid Yesus pada masa awal tidak merayakan Natal. Tidak ada
bukti bahwa Yesus lahir pada 25 Desember, bahkan di dalam Alkitab tidak ada
menyebutkan tanggal lahir Yesus.
- Saksi-saksi Yehuwa Tidak Menganut Paham Kreasionisme
Saksi Yehuwa percaya bahwa segala sesuatu diciptakan
oleh Allah. Tapi mereka tidak setuju dengan kreasionisme, karena beberapa
ajaran para kreasionisme bertentangan dengan ajaran Alkitab.
C. Komentar
Organisasi saksi Yehuwa dapat
diartikan sebagai salah satu aliran Kristen karena mereka membaca Alkitab dan
menghormati Yesus Kristus. Akan tetapi apabila diselidiki lebih lanjut gerakan
tersebut lebih tepat disebut sebagai suatu bidat dalam agama Kristen. Banyak
doktrin Kristen yang mereka tolak, dapat dilihat mereka tidak merayakan Natal,
Paskah, tidak menganut kreasionisme.
D. Penutup
- Kesimpulan
Saksi-saksi Yehuwa memang mengakui mereka Kristen, namun banyak
doktrin Kristen yang tidak diikuti mereka. Kitab suci yang diakui mereka adalah
Terjemahan Dunia Baru bukan Injil.
Dari sini baru saya ketahui bahwa tidak hanya agama Islam yang
terpecah belah, tetapi juga Kristen. Selama ini saya hanya beranggapan bahwa
agama-agama lain sangat kompak atau pokok pikiran mereka sama.
- Saran
Meskipun kita berbeda pandangan, tapi kita tetaplah satu yaitu
sama-sama ciptaan Tuhan. Bukan hanya sekte-sekte dalam Islam yang dianggap
sesat dari agama sendiri, tetapi Kristen juga begitu, mereka menganggap seksi
Yehuwa juga sesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar