Nama :
Maryamatul Munawwarah
Nim :
1113111006
MK :
Komunikasi Massa
Jurusan : KPI
#MASS COMUNICATION#
Komunikasi massa berasal dari istilah
bahasa Inggris, mass communication artinya komunikasi yang menggunakan
media massa. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus
berada di lokasi tertentu yang sama, tetapi dapat tersebar atau terpencar di
berbagai lokasi yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat
memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.
·
Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Harold
D. Lasswell memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut ”Who, Says What, in Which Channelto, To Whom, With What Effect?”
1.
Who (sumber
atau komunikator), sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau
organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi,
yang dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar,
stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya.
- Says
what (pesan), pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam
jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat
banyak, pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan
sebagainya.
- In which channel
(saluran atau media), unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan
untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai
kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet,
dan sebagainya.
- To whom (penerima, khalayak atau
audien), penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau
khalayak, orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton
televisi, erupakan beberapa contoh dari audien.
5.
With what effect (dampak), dampak dalam hal ini
adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien sebagai akibat
dari keterpaan pesan-pesan media.
·
Ciri-ciri komunikasi massa
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth
Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah : Bersifat tidak
langsung (harus melalui media teknis), bersifat satu arah (tidak ada interaksi
antara peserta-peserta komunikasi), bersifat terbuka (ditujukan pada publik yang
tidak terbatas dan anonim) dan mempunyai publik yang secara tersebar.
MASS
MEDIA
Media
massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, film, radio, dan TV. Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah
perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses
imitasi. Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan
fantasi dan informasi, media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang
diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan.
Media
massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara
serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen, kelebihan media massa
dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang
dan waktu, bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada
waktu yang tak terbatas.
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai, fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai, fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.
MEDIO
COMMUNICATION
Media
berarti wadah atau sarana, dalam bidang komunikasi istilah media yang sering
kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi, media
komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi
dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan.
Media
komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,
mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi, media komunikasi
sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi dizaman
keemasan ini sangat canggih, teknologi telekomunikasi paling dicari untuk
menyampaikan atau mengirimkan informasi ataupun berita karena teknologi
telekomunikasi semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah,
efektif dan efisien.
Media Komunikasi Terdiri dari :
·
Media tulisan atau cetak
Media
yang mengandalkan tulisan atau teks biasanya identik dengan koran, majalah,
tabloid dan lain sebagainya yang berasal dari proses pencarian berita,
pengumpulan berita, pengolahan berita, percetakan dan sampai pada proses
distribusi kepada khalayak.
ü
Kelebihan media cetak adalah:
a) Karena media ini cetak ini hasilnya adalah berupa tulisan atau teks
maka media ini bias disimpan dan bisa di baca berulang- ulang.
b) Selain itu juga bisa dikumpulkan dan dibuat kliping, terutama
mengenai sebuah berita yang fenomenal ataupun berita- berita yang dianggap menarik.
c)
Biasanya informasi didalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal- hal yang
bersifat kompleks ataupun investigatif.
d) Jika dilihat dari harganya, media cetak bisa di dapat oleh khalayak
dengan harga yang cukup murah. Karena dengan biaya yang cukup murah kita bisa
mendapatkan informasi yang lebih banyak.
ü
Untuk kekurangan dari media cetak
adalah:
a)
Media cetak lebih lambat penyampaian
beritanya dari pada media- media yang lain.
b)
Media cetak hanya terbatas pada tulisan atau
teks saja meskipun beberapa didukung oleh foto atau gambar.
c)
Untuk biaya produksi media cetak tergolong
mahal, karena media cetak harus dicetak dan didistribusikan sebelum dapat
dinikmati masyarakat.
·
Media Gambar
media
gambar atau foto tergolong media yang sering digunakan untuk lebih memeperjelas
atau mengabadikan sebuah peristiwa dan kejadian, bahkan sebuah berita terasa
kurang jika tidak dilengkapi gambar atau foto. Kekurangan dari media gambar
atau foto ini adalah : Media ini tidak akan jelas jika tidak diberi penjelasan
yang detail, baik dari segi waktu (hari, tanggal) atau segi kuantitas.
·
Media audio visual atau
video(televisi)
Media
audio visual atau video (televisi) merupakan media yang sekarang sedang
digemari oleh khalayak. dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa
melihatnya atau memantaunya berjam- jam, acara dalam televisisipun biasanya
dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak-
anak maupun dewasa menggemarinya.
Adapun kelebihan dari media audio
visual (televisi) ini adalah : Tidak hanya disajikan dalam bentuk suara , tapi
televisi juga didukung oleh video yang menarik
perhatian penonton, televisi bisa menyajikan laporan langsung dari
tempat kejadian dan penonton langsung bisa
mengetahui situasi dan keadaan di tempat kejadian perkara, bahasa yang
digunakan pada media televisi juga bahasa tutur seperti halnya media audio atau
radio.
Untuk kekurangan dari media televisi adalah : Produksi
media televisi masih tergolong mahal, baik dari peralatan dan skill dari SDM
nyapun juga harus yang benar- benar mengetahui tentang televise, belum lagi
untuk biaya operasional media ini cukup
mahal. Proses penyampaian berita ke masyarakat ada kalanya membutuhkan
waktu lama karena harus melewati proses
pengambilan gambar, editing dan baru bisa disiarkan ke khalayak.
#DAMPAK MEDIA MASSA#
Media sebenarnya merupakan sebuah
elemen penyalur informasi yang mempunyai pengaruh cukup kompleks, dapat
dikatakan kompleks dikarenakan media tidak hanya mempengaruhi benak individu
per individu tetapi lebih jauh media juga mampu merubah tataran kehidupan yang
ada di masyarakat. Permasalahan tentang gaya , mode serta trend yang sering
kali terjadi dan berubah secara dinamis merupakan campur tangan dari
media.
Pemberitaan mengenai peristiwa
tertentu yang disusun dan diberitakan sehingga khalayak menganggapnya lebih
penting dibandingkan beberapa peristiwa lain yang sebenarnya lebih penting
tetapi dianggap tidak penting karena tidak ada campur tangan media.
Bertambahnya pengetahuan individu serta perubahan perilaku individu juga dapat
dikatakan merupakan campur tangan media. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikatakan oleh Karl Erik Rosengren yang mengatakan dampak media dapat dilihat
dari skala kecil dan besar, skala kecil merujuk pada individu, sedangkan skala
besar merujuk pada masyarakat luas. Selain itu dampak media juga dapat dilihat
dari kecepatan yaitu seberapa cepat media membawa perubahan dalam masyarakat.
Dampak media massa lainnya adalah
kekuatan media dalam mengubah dan membentuk gaya hidup seseorang, sejumlah
peneliti mengungkapkan, menonton televisi secara berlebihan di kalangan
anak-anak bisa menyebabkan cara hidup yang pasif dan malas bergerak pada
anak-anak. Hal ini mengakibatkan munculnya gejala semacam kegemukan, kebiasaan
makan yang salah, naiknya kolesterol, penyakit pencernaan.
Meski demikian, media massa juga bisa berperan positif bagi masyarakat, karena itu masalah kesehatan sosial masyarakat harus kita kaji dari beragam sisi. Dari sisi moral, masyarakat sehat adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, semacam cinta sesama manusia, menghormati hak-hak orang lain, menyebarnya tradisi saling memaafkan dan mengasihi. Terkait hal ini, media massa bisa berperan positif dalam menyebarkan dan membumikan nilai-nilai moral, penayangan acara yang mendidik namun menghibur merupakan salah satu cara efektif bagi media untuk membangun masyarakat yang sehat.
Meski demikian, media massa juga bisa berperan positif bagi masyarakat, karena itu masalah kesehatan sosial masyarakat harus kita kaji dari beragam sisi. Dari sisi moral, masyarakat sehat adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, semacam cinta sesama manusia, menghormati hak-hak orang lain, menyebarnya tradisi saling memaafkan dan mengasihi. Terkait hal ini, media massa bisa berperan positif dalam menyebarkan dan membumikan nilai-nilai moral, penayangan acara yang mendidik namun menghibur merupakan salah satu cara efektif bagi media untuk membangun masyarakat yang sehat.
A.
Pengaruh Media terhadap Masyarakat
dalam Kaitannya dengan Perkembangan Teknologi Komunikasi
Teknologi mengambil peranan yang sangat penting dalam komunikasi, bahkan
bisa dikatakan komunikasi tidak akan bisa semudah saat sekarang ini jika tidak
ada kemajuan teknologi yang cepat dan sesungguhnya media lahir dari teknologi. Teknologi
telekomunikasi pun semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, kecil,
murah, mudah, efektif dan efisien. Proses berkomunikasi pun memiliki ciri dan
sifat yang seperti itu, khususnya efektif.
Komunikasi adalah kebutuhan mendasar
manusia, dengan teknologi komunikasi yang baru telah banyak meningkatkan
komunikasi antar budaya. Orang-orang dapat berkomunikasi, mengenal dan
mengetahui berbagai macam budaya bangsa dengan mudah dan cepat. Jhon H. Quirk
(1989) mengungkapkan kekuatan elektronik dalam komunikasi dan transportasi
berfungsi untuk memfasilitasi difusi budaya, pemerataan populasi, dan
desentralisasi kekuasaan.
Dalam memproduksi informasi, media
massa tetap harus memperhatikan kondisi komunikasi sebagai sasarannya dalam hal
ini adalah masyarakat, media yang ingin berhasil menyampaikan pesan dengan
tepat kepada media harus benar-benar mengenal masyarakat yang dituju, tanpa itu
media tak akan berarti apa-apa di mata masyarakat, oleh sebab itu media
berperan sangat besar dalam menentukan apa yang diinginkan oleh masyarakat dan
juga sebaliknya.
Dua puluh dua tahun yang lalu,
Marshall Mc Luhan menulis buku Media is the Message meramalkan bahwa
media lebih menentukan isi pesan, karena media itu yang membawa pesan itu,
seberapa jauh pesan itu sampai, seberapa jauh luas khalayak yang dicapai dan bagaimana
dampaknya pada masyarakat, ditentukan oleh media itu sendiri
Teknologi media dalam berkomunikasi
memang sangat menjanjikan kecepatan dan ketepatan penyampaian pesan kepada
banyak orang-orang dalam yang bersamaan, kemampuannya dalam hal kualitas memang
tidak diragukan, terutama adalah pemakaiannya yang sangat mudah dan sederhana.
Namun yang dikhawatirkan dan selalu menjadi permasalahan adalah pemerataan
jumlah alat dan pengetahuan menggunakannya.
Salah satu tolak ukur kemajuan sebuah
negara adalah sampai di mana ia menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan dengan
mantap, konprehensif dan total, termasuk teknologi komunikasi. Sebab komunikasi
memang kebutuhan dalam menjalani kehidupan yang dinamis menuju peradaban yang
lebih maju. Demi mempercepat, menuju itulah teknologi media atau informasi atau
komunikasi semakin dibuat canggih dan seterusnya demikian demi menjawab
tantangan berkomunikasi yang lebih efektif.
Komunikasi lewat teknologinya sangat
mempengaruhi pengetahuan, cara berpikir dan tingkah laku masyarakat, informasi
yang sampai sedemikian cepatnya membuat teknik berpikir manusia semakin
sederhana dan mudah. Berita-berita dan informasi terhangat dari seluruh dunia
tersaji didepan mata sedetik setelah kejadian di dalamnya itu berlangsung.
B.
Pengaruh Negatif dan Positif yang
ditimbulkan Oleh Media Masa
Kecemasan orang tua terhadap dampak
menonton televisi bagi anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa bayak
penelitian menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif
maupun positif, yang dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak-anak
yang belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan
tidak pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Namun demikian harus diakui bahwa
kebutuhan untuk mendapatkan hiburan, pengetahuan dan informasi secara mudah
melalui televisi juga tidak dapat dihindarkan. Televisi, selain selalu tersedia
dan amat mudah diakses, juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederat
acara dari tiap stasiun televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang
dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera.
Bayak hal yang belum diketahui oleh
seorang anak, oleh karena itu kalau tidak ada yang memberi tahu ia akan mencari
sendiri dengan mencoba-coba dan meniru orang dewasa, apakah hasil percobaan
maupun peniruannya benar atau salah, anak mungkin tidak tahu. Disinilah tugas
orang tua untuk selalu memberi pengertian kepada anak secara konsisten, kebingungan
anak karena standar ganda yang diterapkan orangtua juga bisa teratasi kalau
orangtua memberi penjelasan kepada anak.
#MEDIA
MASSA DAN MASYARAKAT#
Perkembangan media massa bagi manusia sempat menumbuhkan
perdebatan panjang tentang makna dan dampak media massa pada perkembangan
masyarakat, dalam perkembangan teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa
mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa yang pada akhirnya akan
mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa
membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang ada. Media massa berperan
untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat
pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia.
Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat
persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi
secara simultan saling berhubungan satu sama lain, corak hubungan faktor-faktor
di atas bersifat “interplay”. Tentu saja perubahan makna sosial
tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan sosial baru dalam era modernisasi,
dalam proses ini ada beberapa pertimbangan yang perlu dilihat yaitu:
·
Perkembangan media sampai pada satuan kecil masyarakat membuat kita
harus membuat sikap baru dan lebih kompleks terhadap terminologi-terminologi
sosial tradisional yang diyakini oleh masyarakat.
·
Perkembangan media massa baru
seperti televisi sempat mengubah persepsi sosial masyarakat karena pengaruhnya
yang sedemikian dahsyat, bahkan dapat dikatakan bahwa televisi mampu menjadi
sentra kehidupan sosial meski tidak menutup kemungkinan bahwa media cetak juga
tetap mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dalam masyaraka.
·
Proses transisi sosial baru
yang dialami oleh masyarakat menuntut kita untuk memperbaharui konsep sosial
yang sudah ada.
·
Pemahaman tentang ini juga akan
mempengaruhi keseluruhan sikap yang diambil dalam proses perkembangan budaya
masyarakat itu sendiri.
Media massa sendiri dalam masyarakat mempunyai beberapa
fungsi sosial yaitu :
·
Fungsi pengawasan media adalah
fungsi yang khusus menyediakan informasi dan peringatan kepada masyarakat
tentang apa saja di lingkungan mereka.
·
Fungsi interpretasi adalah
fungsi media yang menjadi sarana memproses, menginterpretasikan dan
mengkorelasikan seluruh pengetahuan atau hal yang diketahui oleh manusia.
·
Fungsi transmisi nilai adalah
fungsi media untuk menyebarkan nilai, ide dari generasi satu kegenerasi yang
lain.
·
Fungsi hiburan adalah fungsi
media untuk menghibur manusia.
Dalam perkembangan selanjutnya, media massa mempunyai
fungsi-fungsi baru yaitu membentuk komunitas dan komunikasi virtual, seperti
halnya kelompok internet di dunia maya. Internet dapat dipahami sebagai alat
atau media umum yang bisa secara komplet memenuhi fungsi media massa “tua”, internet
bisa menyempurnakan transaksi komersial, menyediakan dukungan sosial dan
mengirim jasa pemerintahan.
Dalam media ada berita yang berpengaruh pada
masyarakat, pengaruh itu adalah:
·
Agenda setting adalah pemahaman bahwa berita
mempengaruhi agenda publik yang secara rutin diberitakan oleh media massa.
·
Gatekeeping adalah media bisa menjadi penjaga informasi atau penyaring informasi yang
ditujukan kepada masyarakat.
·
Framing terjadi ketika media massa membingkai beberapa isu yang ditonjolkan
oleh media kepada masyarakat.
Dengan berapa fenomena di atas, terdapat beberapa
kontroversi yang menyatakan bahwa media massa pada dasarnya biasa, hanya memang
masalah biasa selalu berada dalam diskusi panjang mengenai masalah objektivitas
dalam sebuah media massa.
Perkembangan media massa modern tidak terelakkan, perkembangan
yang pelan tapi diakhiri dengan akselerasi perkembangan yang luar biasa. Tapi
dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi harus diikuti
dengan pemahaman yang layak pemakai atas teknologi itu sendiri. Ada beberapa
yang beranggapan bahwa perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh
perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri, ada beberapa asumsi:
·
Medium is the message, adalah pemahaman bahwa media massa memang membentuk kebudayaan, bentuk
media massa berpengaruh dan bernilai dalam membentuk pola pikir manusia.
·
Teknologi adalah kekuatan
dominan, pada dasarnya sistem sosial dan ekonomi mempromosikan teknologi dan
mendominasi kebudayaan.
·
Media massa mendorong
kebudayaan.
Perkembangan teknologi, industri dan daya serap masyarakat
terhadap media mengandaikan perubahan juga di dalam karakter media massa modern
diperlukan media yang lebih spesifik atau lebih fokus pada khalayak tertentu
sehingga hal ini mengubah pola isi media massa. Maka tidak mengherankan
jika terjadi perkembangan media massa baru, media massa baru adalah bentuk dan
ragam media massa yang dikembangkan sesuai dengan ciri dan karakter masyarakat
modern.
Perkembangan dramatis media massa modern adalah
personalisasi, media massa diharapkan semakin masuk dan melayani aspek personal
manusia modern, internet merupakan contoh yang jelas pada segmentasi personal
media massa modern. Media modern seperti internet mengakomodir globalisasi yang
semakin membuat media massa berkonvergensi, media interaktif dalam internet
membentuk apa yang disebut dengan perdagangan atau ekonomi digital (e-commerceatau digital-economy).
ISU
UTAMA MEDIA MASSA
Kalau setiap hari ada isu baru nan panas, media memang senang, sebab ada jualan baru di setiap edisi. Cuma masalahnya media juga punya fungsi kontrol terhadap penyelenggara negara dan kasus yang paling banyak menyita perhatian publik ialah korupsi. Boleh saja isu soal PKS bakal didepak dari koalisi diberitakan juga soal penamparan Denny Indrayana, akan tetapi kita masih punya pekerjaan rumah dengan kasus wisma atlet, cek perjalanan pemenangan Miranda Gultom, soal Nunun, kaburnya Neneng istri Naszaruddin, dan sederet korupsi kepala daerah.
Kalau setiap hari ada isu baru nan panas, media memang senang, sebab ada jualan baru di setiap edisi. Cuma masalahnya media juga punya fungsi kontrol terhadap penyelenggara negara dan kasus yang paling banyak menyita perhatian publik ialah korupsi. Boleh saja isu soal PKS bakal didepak dari koalisi diberitakan juga soal penamparan Denny Indrayana, akan tetapi kita masih punya pekerjaan rumah dengan kasus wisma atlet, cek perjalanan pemenangan Miranda Gultom, soal Nunun, kaburnya Neneng istri Naszaruddin, dan sederet korupsi kepala daerah.
Media tetap mesti berada ditrek itu, jangan sampai
termakan dengan agenda tersembunyi penyelenggara pemerintah yang tak mau
kasusnya diberitakan. Isu baru tentu diikuti dan terus diwartakan, tetapi isu
krusial semacam korupsi dalam konteks sekarang ialah fokus utama. Media justru
ditantang untuk bisa mencari item yang lain sehingga ihwal korupsi ini tetap
menarik disiarkan, fakta persidangan mesti diverifikasi dengan kemampuan crue
media dalam melakukan riset dan reportase juga jeli dengan mafia peradilan, publik
tentu menanti bagaimana akhir dari semua drama politik yang makin menarik.
#ORGANISASI dan PRODUKSI MEDIA MASSA
& CITIZEN JURNALISME#
- Organisasi dan Produksi Media Massa
Sejak
10 tahun terakhir, struktur organisasi media massa di Indonesia, baik di bidang
redaksi maupun perusahaan tidak lagi seperti media massa cetak pada zaman Orde
Baru atau sebelumnya yang begitu sederhana, yang terdiri dari dua bagian besar:
bidang redaksi dan bidang usaha.
Sebagaimana ditulis AM Hoeta Soehoet dalam bukunya Manajemen Media Massa, ada dua bidang didalam manajemen organisasi pers, yaitu bidang redaksi yang dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi, dan bidang usaha dikomandani pemimpin perusahaan, dan diatas mereka ada pemimpin umum atau pemegang saham.
Sebagaimana ditulis AM Hoeta Soehoet dalam bukunya Manajemen Media Massa, ada dua bidang didalam manajemen organisasi pers, yaitu bidang redaksi yang dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi, dan bidang usaha dikomandani pemimpin perusahaan, dan diatas mereka ada pemimpin umum atau pemegang saham.
Bidang
redaksi dalam organisasi pers mengurusi soal-soal idealism, dalam hal ini adalah
mengelola berita dan opini sedangkan bidang usaha mengurusi soal-soal komersial,
seperti iklan dan distribusi/sirkulasi penerbitan. Kedua bidang sama-sama
penting dan hal ini berlaku hingga sekarang.
Namun seiring dengan tuntutan pasar yang terus tergerus oleh derasnya teknologi informasi komunikasi, organisasi didalam manajemen media massa, khususnya cetak kini berubah. Organisasi di dalam manajemen media massa memang terkesan lebih besar, namun fungsional dan lebih terukur. Organisasi bidang redaksi pun telah berkembang sedemikian rupa menyesuaikan tuntutan pasar, peluang dan tantangan. Ada organisasi di redaksi yang menangani majalah, tabloid dan buku, juga online, bahkan media digital.
Namun seiring dengan tuntutan pasar yang terus tergerus oleh derasnya teknologi informasi komunikasi, organisasi didalam manajemen media massa, khususnya cetak kini berubah. Organisasi di dalam manajemen media massa memang terkesan lebih besar, namun fungsional dan lebih terukur. Organisasi bidang redaksi pun telah berkembang sedemikian rupa menyesuaikan tuntutan pasar, peluang dan tantangan. Ada organisasi di redaksi yang menangani majalah, tabloid dan buku, juga online, bahkan media digital.
- CITIZEN
JURNALISME
Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism merupakan aktivitas jurnalistik
yang dilakukan oleh warga atau masyarakat awam, oleh masyarakat yang tidak
memiliki latar belakang keahlian atau pekerjaan didunia jurnalistik.
Aktivitas-aktivitas jurnalistik yang dilakukan adalah aktivitas-aktivitas yang
serupa dalam kegiatan jurnalistik, seperti mengumpulkan, reportase,
menganalisa, dan mempublikasikan berita maupun informasi.
Berita-berita maupun informasi pada citizen journalism ini cenderung
tidak disensor, sehingga kebebasan jurnalis sangat dijunjung tinggi, berita dan
informasi ini ditulis berdasarkan apa yang dilihat, dirasakan, dan disaksikan
oleh penulisnya sendiri tanpa rekayasa. Seperti kita ketahui kegiatan
jurnalistik umumnya dilakukan oleh para pekerja jurnalistik yang berada dibawah
atap nama perusahaan media.
Seiring dengan reformasi pada bidang media maka bermunculan para
penulis ataupun penggiat jurnalistik yang tidak bekerja untuk kepentingan
bisnis media dan umumnya dilakukan oleh masyarakat awam atau warga biasa, inilah
yang dimaksud dengan Jurnalisme Warga atau dalam bahasa Inggris disebut Citizen
Journalism.
Didukung oleh kemudahan akses dan perkembangan teknologi di
Indonesia, hal itu memberikan stimulus pada masyarakat biasa untuk bisa
bersuara dan berbagi informasi secara lebih cepat lewat melalui jurnalisme
model ini. Berkembangnya jurnalisme warga membuat masyarakat mempunyai banyak
alternatif berita dan perspektif tentang sebuah hal dari berbagai pihak. Namun
begitu, kegiatan jurnalistik oleh warga ini ada baiknya menerapkan kode etik
jurnalistik, yang mana telah menjadi acuan setiap kegiatan jurnalistik.
Kegiatan jurnalisme warga patut disyukuri telah berkembang secara
siginifikan kearah lebih luas dalam skala dan lebih membaik, dalam kualitas
yang tentu saja berproses menjadi bentuk pelaporan yang lebih baik. Persatuan
Pewarta Warga Indonesia adalah sebuah wadah bagi Citizen Journalist diseluruh
Indonesia bahkan warga Indonesia diberbagai belahan Dunia manapun.
PPWI sedang megembangkan apa yang dinamakan simpul-simpul Pewarta
Warga, simpul-simpul pewarta artinya adalah seorang atau lebih pewarta warga
yang telah memiilki kemampuan dan kemauan menulis, memotret, membuat auvi,
dalam bentuk pelaporan yang cukup baik. Kemauan serta kemampuan menulis ini
dalam lingkup Jurnalisme Warga tentu sedikit berbeda dengan skill dalam lingkup
jurnalisme konvensional reguler.
Sebenarnya pemerintah, misalnya saja Kementrian Daerah Tertinggal
dapat bersama PPWI untuk lebih mengaktifkan kegatan jurnalisme warga ini, untuk
percepatan pembangunan daerah tertinggal. Kementrian Daerah Tertinggal misalnya
saja memiliki sumber daya sarana dan prasarana hingga ke daerah-daerah
terpencil, maka bersama PPWI bisa sama-sama mengembangkan simpul-simpul pewarta
warga.
Pewarta warga yang tinggal di kawasan tertinggal dijaring, diseleksi,
untuk dibentuk simpul, difasilitasi skill komunikasi, dan PPWI memberikan
wahana berupa media citizen jurnalisme dan wahana penting keorganisasian secara
Nasional yang memayungi kegiatan pelaporan oleh pewarta itu. Tentu saja simpul
pewarta ini adalah bersifat jurnalisme warga artinya warga yang terpilih
tersebut telah mengerti bahwa dia bisa melaporkan apa saja kegiatan komunitas
di daerahnya yang terpencil, dengan training kit yang PPWI berikan.
Paradigma ilmu menulis nantinya akan berubah, bahwa orang-orang yang
tinggal didaerah terpencil pasti akan menuliskan apa yang terjadi didaerahnya
dengan satu atau lain jalan dan warta dari pewarta warga didaerah tertinggal ini
nantinya akan sampai pula diberbagai media situs web.
#ISI
PESAN MEDIA#
Media massa menerima informasi dan berita dari berbagai
sumber, disini berita akan masuk keredaksi untuk menyeleksi pemberitaan yang
layak untuk dimuat, Karakteristik isi pesan media massa (Koran, majalah, radio,
televise, dan film) yaitu :
·
Novalti adalah sesuatu yang
baru, sesuatu yang baru merupakan unsure yang terpenting bagi suatu pesan
media.
·
Jarak, baik dekat atau jauh
adalah terjadinya suatu peristiwa dengan tempat publikasinya peristiwa
mempunyai arti penting, khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
·
Popularitas adalah peliputan
tentang tokoh organisasi atau kelompok, tempat dan waktu penting dan terkenal
akan menjadi berita besar dan menarik perhatian khalayak.
·
Pertentangan adalah termasuk
konflik hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan
atau menyangkut perbedaan pendapat dan nilai biasanya disukai oleh khalayak.
·
Komedi atau humor, manusia pada
dasarnya tertarik pada hal yang lucu dan menyenangkan, oleh karena itu bentuk
penyampaian pesan yang lucu disukai khalayak.
·
Seks dan keindahan, salah satu
sifat manusia adalah menyenangi unsure seks dan kecantikan atau keindahan
sehingga unsure tersebut bersifat universal dan menarik minat khalayak. Maka
media massa seringkali mengangkat unsure tersebut kedalam tulisannya.
·
Emosi adalah hal-hal yang
berkaitan menyentuh kebutuhan dasar seringkali menimbulkan emosi dan simpati
khalayak.
·
Nostalgia adalah menunjukkan
pada hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.
·
Human Interest adalah setiap
orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang menyangkut kehidupan
orang lain, hal ini sering diangkat media massa melalui tulisan biografi,
biblografi, berita, feature dan acara deskriptif lainnya.
Salah
satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan
untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan
media, dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi
pesan media. Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh
kekhawatiran bahwa media dapat menimbulkan pengaruh negative, mereka yang
prihatin dengan pola interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media
yang tidak aman dan tidak sehat biasanya berasal dari kalangan orangtua, guru,
tokoh agama, perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan sebagainya. Mereka
berusaha keras menemukan cara-cara yang bisa diterapkan dalam mengurangi jam
anak menonton televisi, memilih tayangan, melakukan pendampingan yang benar dan
melakukan sosialisasi melalui berbagai forum.
Analisis isi atau content analysis merupakan metode
penelitian yang membahas secara mendalam isi suatu informasi tertulis atau
tercetak dalam media massa, analisis isi biasanya digunakan pada penelitian
kualitatif. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori
teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis kemudian
diberi interpretasi.
Analisis isi secara umum diartikan sebagai metode yang
meliputi semua analisis menganai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi
juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. Menurut
Holsti, metode analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan
dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara
objektif, sistematis, dan generalis.
Analisis isi dapat digunakan untuk
menganalisis semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan
televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain, hampir semua disiplin
ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode
penelitian.
Sumber data yang dapat digunakan dalam analisis isipun
beragam, pada prinsipnya apapun yang tertulis dapat dijadikan sebagai data dan
dapat diteliti dalam analisis isi. Sumber data yang utama adalah media massa,
dapat pula coretan-coretan di dinding, analisis isi juga dapat dilakukan dengan
menghitung frekuensi pada level kata atau kalimat.
Analisis isi memiliki prosedur yang spesifik, yang agak
berbeda dengan metode penelitian yang lain. Beberapa prosedur analisis isi yang
biasa dilakukan adalah sebagai berikut:
·
Perumusan Masalah, analisis isi
dimulai dengan rumusan masalah penelitian yang spesifik, misalnya bagaimana
kualitas pemberitaan surat kabar di Indonesia?
·
Pemilihan Media (Sumber Data),
peneliti harus menentukan sumber data yang relevan dengan masalah penelitian, suatu
observasi yang mendalam terhadap perpustakaan dan berbagai media massa
seringkali akan membantu penentuan sumber data yang relevan. Penentuan periode
waktu dan jumlah media yang diteliti (sample), bila jumlahnya berlebihan, juga
penting untuk ditentukan pada tahap ini.
·
Definisi Operasional: definisi
operasional ini berkaitan dengan unit analisis. Penentuan unit analisis
dilakukan berdasarkan topik atau masalah riset yang telah ditentukan
sebelumnya.
·
Pelatihan Penyusunan Kode dan
Mengecek Reliabilitas: kode dilakukan untuk mengenali ciri-ciri utama kategori.
Idealnya, dua atau lebih coder sebaiknya meneliti secara terpisah dan
reliabilitasnya dicek dengan cara membandingkan satu demi satu kategori.
·
Analisis Data dan Penyusunan
Laporan: data kuantitatif yang diperoleh dengan analisis isi dapat dianalisis
dengan teknik statistik yang baku. Penulisan laporan dapat menggunakan format
akademis yang cenderung baku dan menggunakan prosedur yang ketat atau dengan
teknik pelaporan populer versi media massa atau buku.
#KEBEBASAN
DAN INDEPENDENSI PERS/MEDIA MASSA#
- Definisi
Kebebasan pers atau media massa di sini adalah sebagai
terjemahan dari freedom of the press, yang dianalogikan sebagai
kebebasan dari penguasa. Dalam sejarah, pengakuan dan perlindungan atas hak
untuk bebas dari pengaruh atau tekanan penguasa sudah dimulai sejak deklarasi Magna
Charta (1215). Dalam konteks pers, secara eksplisit ditetapkan dalam Pasal
12 Virginia Bill of Right (15 Mei 1776) tentang kebebasan
persuratkabaran. Selanjutnya, spirit Piagam Virginia dimasukkan ke dalam
Konstitusi Amerika Serikat (1787). Kemudian, tahun 1789, Piagam Virginia diadopsi
pula oleh Perancis. (Adinegoro,1961: 60).
- Kebebasan
dan independensi pers/media massa di Indonesia
·
Masa Kolonial:
Usaha penerbitan suratkabar di Indonesia
sudah dimulai sejak jaman kolonial, tepatnya di Batavia (Jakarta sekarang)
tahun 1712. Tetapi usaha itu gagal, karena mendapat tantangan dari penguasa
Hindia Belanda. Penguasa Hindia Belanda beralasan bahwa eksistensi pers akan
membahayakan posisinya dalam mengekploitasi sumber daya alam Indonesia
sepenuhnya, tanpa saingan. (Smith, 1983: 51)
Ø Berdasarkan
sejarah, sejak VOC hingga awal kemerdekaan Indonesia, pers Hindia Belanda
diwanai dengan kooptasi penguasa. Hal ini ditandai dengan pembredelan surat
kabar, pengasingan dan penangkapan terhadap wartawan dan pemilik media.
Ø Mekanisme
kontrol penguasa Hindia Belanda terhadap pers/media massa dilakukan melalui 4
cara yaitu melalui mekanisme penyensoran, Regerings Reglement (Peraturan
Pemerintah), Drukpersreglement (1856) yaitu undang-undang yang
mewajibkan para pencetak dan penerbit untuk menyerahkan kepada penguasa satu
salinan semua karangan sebelum diteritkan, dan Persbreidel Ordonnantie
(1931) yaitu undang-undang memberikan keleluasaan kepada penguasa untuk
membredel pers atau media massa.
·
Masa Orde Lama
• Pers/media
massa pada masa orla berfungsi sebagai alat revolusi. Artinya, pers/media massa
adalah subordinat penguasa, atau berada dibawah penguasa. Karena itu masa
revolusi mengharuskan pers dan media massa membantu perjuangan dan percepatan
revolusi.
• Pers/media
massa yang tidak sesuai dengan semangat revolusi akan dibredel atau diberangus.
Sebagai contoh suratkabar yang dibredel tahun 1958 adalah, Suara Maluku Ambon dilarang terbit tanggal 15 Jaunari 1958;
Suara Andalas Medan dilarang terbit 30 Januari 1958; Keng Po Jakarta
dilarang terbit 21 Februari 1958; Tegas Kutaraja dilarang terbit 25
Februari 1958; Bara Makassar dilarang terbit 13 Maret 1958, Pedoman Jakarta
dilarang terbit 22 Maret 1958; kantor berita PIA, Indonesia Raya dan Bintang
Minggoe di Jakarta dilarang terbit 29 Mei 1958. Pembredelan dalam masa ini
dilakukan oleh penguasa-penguasa militer setempat. (Surjomiharjo, ibid. hlm:
201)
• Tidak
hanya itu, pengusa juga menangkap pemilik dan pengelola media massa yang diduga
tidak mendukung penguasa. Di antara tindakan itu seperti yang dialami Mochtar
Lubis tahun 1956. Penangkapan itu diduga terkait pemberitaan suratkabar
Indonesia Raya, yang sangat kritis terhadap pemerintah. (Hariyanto, 2006:
77-78). Penangkapan terhadap Enggak Bahau’ddin (Indonesia Raya-Jakarta),
Sjar’ie Musjaffa dan Sjahdan Salim Rahman (Indonesia Berjuang dan Terompet
Islam-Banjarmasin) serta Yusuf Sou’yb (Lembaga, Medan).
(Surjomiharjo, 1980: 202)
• Masa orla juga merebak pers/media massa
partisan. Pers partisan adalah pers/media massa yang mengusung idiologi politik
partai atau organisasi atau kelompok tertentu.
• Sebagai
contoh, Harian Rakjat sebagai corong PKI. Partai Sosialis Indonesia
(PSI) mempunyai koran Pedoman. Corong PNI adalah Suluh Indonesia.
Partai Masyumi memiliki harian Abadi. Tiga surat kabar Pemandangan,
Merdeka, dan Bintang Timur dimiliki oleh Partindo. Duta
Masyarakat adalah koran Nahdhatul Ulama (NU). Partai dari kalangan Cina
mempunyai Sin Po untuk Cina Komunis, dan Keng Po untuk Cina
Non-Komunis.
• SIT
dan SIC adalah mekanisme kontrol penguasa terhadap pers/media massa.
·
Masa Orde Baru
• Tidak
jauh berbeda dengan orla, pers/media massa dimasa orba juga memperlihatkan
kooptasi penguasa. Pers/media massa juga berperan sebagai alat penguasa.
Penguasa mengartikulasikan pers/media massa sebagai alat pembangunan atau pers
pembangunan. Sama seperti orla, pers/media massa orde baru yang tidak
menyuarakan semangat pembagunan akan dibredel.
• Sebagai contoh, pembredelan pertama terjadi pata tahun
1973 terhadap suratkabar Sinar Harapan. Suratkabar ini dicabut SIC
(surat izin cetak) awal Januari 1973 karena dituduh melanggar peraturan dengan
mengumumkan RAPBN 1974-1974, sebelum diumumkan secara resmi oleh pemerintah.
(Haryanto, 1996: 138)
• Pembredelan terakhir yang dilakukan penguasa orde baru,
terjadi pada tahun 1994. Penguasa membatalkan SIUPP suratkabar Tempo, Detik,
dan Editor. Suratkabar Tempo didakwa karena tidak lagi
mencerminkan pers yang sehat, bebas dan bertanggungjawab. Detik, didakwa telah
menyalahgunakan SIUPP-nya dengan mengubah isi tabloit dengan menyiarkan berita
umum dan politik. Sedangkan Editor, didakwa dengan kekosongan pengelola majalah
tersebut. (Asy’ari, 2009: 31)
• Beragam cara dilakukan rezim Orde Baru untuk mengontrol
media massa dan Pers. mencatat ada lima bentuk pengendalian pers oleh
kekuasaan, yaitu, pertama, menjadikan PWI satu-satunya Asosiasi
pers yang diakui negara; dua, pembinaan politik terhadap pers; tiga, pembatalan
SIUPP sebagai Rule by law; empat, penguasaan sebagian saham; lima, memperlakukan wartawan
yang bertugas di instansi pemerintah sebagai semi-anggota Korpri. Ramlan
Subakti (1997: 43)
·
Massa Reformasi
• Undang-undang
No. 40 tahun 1999 menjamin kebebasan pers.
• Pasal
2 UU No. 40 tahun 1999 menyatakan bahwa kemerdekaan-pers, adalah salah satu wujud
kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan
supremasi hukum.
• Pasal
4
1.
Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.
2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan
penyensoran, pembredelan
atau pelarangan penyiaran.
3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers
nasional mempunyai hak
mencari, memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan informasi.
4. Dalam mempertanggungjawabkan
pemberitaan di depan hukum,
wartawan mempunyai Hak Tolak.
v Pers
bebas/liberal
• Dengan
berlakunya Undang-undang No 40 tahun 1999, pers/media massa Indonesia memasuki
atau menggunakan sistem pers liberal.
• Dalam
sistem pers liberal, kedudukan pers dan penguasa adalah sejajar. Atau
pers/media massa bukan subordinat penguasa.
• Konsekuensi
logisnya adalah tidak adanya kontrol penguasa terhadap pers/media massa.
• Pers/media
massa sangat powerful, sebagai control of social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar