Nama : Maryamatul Munawwarah
Nim : 1113111006
Video : Cerita dibalik Noda (kisah sebuah tabungan)
bagian 3
MK : Pengantar Kewirausahaan
MANISNYA
PENGORBANAN
Tetes
demi tetes tinta hitam yang mulai tergores dikertas putih ini menandakan bahwa
suatu pengorbanan yang mungkin kita nilai sangat kecil namun memiliki arti yang
sangat luas atau dalam, apa lagi yang melakukannya seorang anak yang masih
dibawah umur, sangat disayangkan kalaulah kita sebagai seorang remaja tidak
bisa merbuat hal yang sedemikian.
Cinta memang tak ada habisnya,
entahla….. entah sampai kapan cinta akan tetap ada mungkin selama hayat masih
dikandung badan, selama itu pula ia akan terus bersemayam dalam hati sang
pemilik jiwa, kasih sayang yang diberikan oleh orang disekeliling kita terutama
orang tua memang tidak akan pernah habis dan berkurang meski telah ditelan
jarak, waktu dan massa.
Divideo yang telah saya lihat sangat
mengagumkan dan itu membuka fikiran saya akan kebaikan orang tua yang selama
ini saya lupakan dengan segala kekhilafan saya, saya benar-benar menyesal
mengapa tidak dari dulu saya menyadarinya. Cinta itu ternyata akan membuat
segalanya indah, hemzzz……… indahnya membicarakan tentang cinta.
Keikhlasan memang selalu akan
berdampak positif bagi yang empunya, namun banyak juga keikhlasan yang salah
dimengerti atau diartikan negatif bagi yang menanggapinya, tetapi menurut saya
ikhlas adalah segala-galanya, namun tanpa keikhlasan kepercayaan tidak akan
pernah ada. Entah dari mana kata-kata itu saya temukan, hehehehe…….:)
Ketulusan itu berat, tapi jika
dibarengi dengan rasa memiliki akan menjadikannya sangat ringan, bahkan dengan
ketulusan orang dapat melakukan apa saja demi kebahagiaan orang lain,
terlebih-lebih dia tidak memikirkan akibat yang akan ditanggungnya dihari kemudian
kelak, yang ia tau dia harus membuat orang yang ada didekatnya bisa tersenyum
bahagia.
Contohnya dalam video itu, seorang anak kecil rela
berkorban untuk mewujudkan keinginannya untuk membeli sepeda lipat meskipun
dengan cara yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak-anak seumurannya, yaitu
ngesol sepatu, membersihkan warung orang dan juga membantu mengangkatkan
belanjaan orang-orang yang membutuhkan, demi keinginannya dia rela melakukan
semua itu dengan cara menabung uang dari hasil keringatnya.
Namun, satu hal yang membuat bulu
kuduk saya merinding melihatnya dan sangat membuat sesak jantung saya yakni
pada bagian seorang anak itu atau Defa rela mengorbankan keinginannya untuk
membeli sepeda lipat karena dia merasa perhatian dengan musibah yang sedang
dialami kakeknya dan dengan rasa keikhlasan yang kuat dia merelakan uang
tersebut untuk kakeknya, karena dia tidak mau melihat orang disekelilingnya
meneteskan air mata.
Sungguh saya sangat terharu melihat
video tersebut, seorang anak yang rela berkorban dengan berkotor-kotor dan
menguras tenaga untuk mewujudkan impiannya. Coba lihat pada masa sekarang,
sangat jarang kita temukan insan yang seperti itu, mereka cendrung menghabiskan
dan tak jarang juga menuntut orang tua dengan tidak melihat situasi dan kondisi
ekonomi yang sedang melanda mereka.
Akhir dari cerita diatas sangat
menggugah hati saya agar terus melakukan kebaikan dengan tulus dan ikhlas,
hemmz…. Keikhlasn itu akhirnya berbuah manis, Tuhan tidak langsung membalas apa
yang kita lakukan, namun Dia akan memberikan sesuatu yang sangat kita butuhkan
disaat yang tepat menurut-Nya (Al khairu bil khairi).
Memang tak dapat saya pungkiri
ternya apa yang telah dijanjikan Tuhan itu sangat tepat dan tak perlu lagi
dipertanyakan kepastiannya, karena ia memang benar-benar pasti akan terjadi.
Tuhan itu adil, sangat adil dan maha adil, ya ‘Adl….. lindungilah saya dari
rasa iri terhadap apa yang belum saya miliki dan iklaskanlah saya atas
barang-barang yang belum menjadi milik saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar