Nama : Maryamatul Munawwarah
Nim : 111311006
MK : Jurnalistik
Dosen :
Juniawati, M. Sc
Jurusan : KPI
PRODUK
JURNALISTIK RADIO
Sebelum
kita mengetahui produk jurnalistik radio, kita terlebih dahulu harus mengetahui
apa saja produk-produk jurnalistik. Produk jurnalistik adalah surat kabar,
tabloid, majalah, bulletin atau berkalanya seperti radio, televisi dan media
on-line internet. Surat kabar, tabloid, majalah dan bulletin dapat dibagi
menjadi tiga kelompok besar yaitu :
Ø Berita
(News) meliputi :
a. Berita
langsung (straight news)
b. Berita
menyeluruh (comprehensive news)
c. Berita
mendalam (depth news)
d. Laporan
mendalam (depth reporting)
e. Berita
penyelidikan (investigative news)
f. Berita
khas (feature news)
g. Berita
gambar (photo news)
Ø Opini
(views) meliputi : Tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai dan
surat pembaca.
Ø Iklan
(advertising)
Dari
ketiganya, hanya news dan views yang termasuk produk jurnalistik. Sementara
iklan bukan produk jurnalistik meskipun teknik yang digunakan merujuk pada
teknik jurnalistik.
Sedangkan
produk jurnalistik radio adalah berupa :
·
Copy – Berita pendek, durasi
15-20 detik. Biasanya berita penting, harus cepat diberitakan, disampaikan disela-sela
siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news insert) tiap
menit 00 tiap jam misalnya, berupa Straight News.
·
Voicer – Laporan Reporter.
Terdiri dari pengantar (cue) penyiar distudio dan laporan reporter ditempat
kejadian, termasuk sound bite atau live interview.
Cue:
Menjelang Pemilu 2009, sedikitnya sudah 54 partai politik mendaftarkan diri ke
Departemen Hukum dan HAM, guna diverifikasi sehingga bisa ikut Pemilu.
Bagaimana tanggapan masyarakat tentang banyaknya parpol tersebut, berikut ini
petikan wawancara kami dengan beberapa warga masyarakat:
Sound
Bite : 1. “Bagus lah, biar banyak pilihan…” 2. “Saya sih mau golput aja, gak
ada partai yang bagus sih menurut saya mah…” 3. “Saya akan setia pada parpol
pilihan saya, tidak akan kepengaruh oleh parpol baru, belum tentu lebih bagus
kan…” dst.
·
Paket, panjangnya 2-8 menit, isinya
paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite).
·
Feature, durasi 10-30 menit.
Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman
suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human
interest, bisa pula berupa dokumenter (documentary).
·
Vox Pop, singkatan dari vox
populi (suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu
masalah atau peristiwa.
Selain itu Produk Jurnalistik Radio ada berbagai macam lagi yaitu :
·
News
Program. Program berita radio meliputi :
a.
News
Flash, adalah berita teraktual mengenai suatu peristiwa yang sedang terjadi dan
menjadi buah bibir masyarakat yang dilaporkan melalui udara.
b.
Paket
Berita
c.
Majalah
Udara, adalah beragam informasi dengan berbagai tema yang disajikan diradio
seperti artikel, opini, fashion dan lain-lain.
·
Feature
Radio, feature yang disajikan atau disuarakan semacam drama radio.
·
Insert,
informasi yang disisipkan diantara sela-sela acara.
v News
program
·
Buletin (Paket berita). Berisi
rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news) –bidang ekonomi, politik,
sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun
internasional. Durasi 30 menit atau lebih, durasi bisa lebih lama jika
diselingi lagu dan “basa-basi” siaran seperti biasa.
·
News Insert (Insert berita). Berisi
info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi 2-5 menit bergantung
panjang-pendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan, biasanya disajikan
setiap jam tertentu atau berupa breaking news, disampaikan penyiar secara
khusus di sela-sela siaran non-berita.
·
Majalah Udara. Berisi straight
news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter, dan sebagainya.
·
Talkshow. Dialog interaktif atau
wawancara langsung (live interview) distudio dengan narasumber atau melalui
telepon
Menurut Darmanto, Naskah program
acara siaran sedikitnya mengandung 3(tiga) unsur pokok yaitu berupa :
·
Voice adalah suara yang keluar secara teratur, diproduksi
dengan penuh penghayatan, memperhatikan segi Intonasi, Diksi, Presering, dan Imphasing.
Bukan suara yang keluar secara spontan dan tidak beraturan.
·
Musik dalam konteks ini tidak terbatas pada jenis musik
modern saja, melainkan musik dalam pengertian yang luas, yaitu: semua bentuk
perpaduan bunyi yang memiliki arti dan memiliki nilai artistik tinggi.
·
Sound adalah suara-suara yang munculnya tidak direncanakan,
spontan, tidak beraturan namun berfungsi sebagai atmosfir yang menjelaskan
seting suasana, seting tempat,seting waktu, dan sebagainya dari suatu
peristiwa.
Penulisan naskah berita diketik pada
kertas HVS berukuran, setengah halaman folio dengan ketentuan sebagai berikut :
·
Jumlah baris dan kata setiap naskah berita maksimal terdiri
dari 15 baris kalimat dan terdiri dari maksimal 120 kalimat dengan jarak 2
spasi.
·
Format pengetikan batasan dimulai pada jarak 2,5 cm dari
pinggir atas dan kiri kertas serta 1,5 cm dari kanan dan maksimal 1 cm dari
bawah tanda baca.
·
Penggunaan tanda baca mengikuti ketentuan yang berlaku untuk
siaran radio, yaitu tanda koma ( , ) diganti dengan ( / ), tanda titik ( . )
untuk berhenti sejenak menggunakan tanda ( // ), sedangkan berakhirnya naskah
berita menggunakan tanda ( /// ).
·
Angka dan singkatan, angka dalam naskah radio ditulis
memakai huruf apabila satuan, belasan, ratusan, ribuan dan detail dari jumlah
sebenarnya bisa diganti dengan kata lebih atau kurang. Sedangkan singkatan yang
umum dapat langsung disebutkan apabila singkatan yang belum diketahui
masyarakat maka disebutkan kepanjangan lalu kemudian diikuti oleh singkatan.
v Teknik
penulisan naskah berita radio
Meskipun
merupakan media audio, naskah dan berita radio tidak lepas dari tulis menulis.
Hanya saja teknik dan bentuk tulisannya sangat berbeda dengan pembuatan naskah
berita media cetak. Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya
terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori
penulisan berita radio, disebut KISS (Keep It Short and Simple), agar tidak
kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan
bahasa tutur atau bahasa percakapan.
Beberapa
hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio
adalah:
Ø Jangan
menggunakan kalimat majemuk
Ø Jangan
menggunakan kata-kata negative
Ø Jangan
menggunakan kalimat pasif
Ø Jangan
terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika
terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata ‘sekitar, berkisar,
antara, kurang lebih’ dan lain sebagainya
Ø Jangan
terlalu banyak menggunakan singkatan
Ø Jangan
terlalu banyak memakai istilah asing
v No
News is a News
Di
saat terjadi peristiwa besar yang terjadi seketika dan diluar dugaan, seperti
penangkapan teroris atau kecelakaan kereta api beberapa waktu lalu, media radio
tidak ketinggalan mengirimkan tim peliputan untuk memberikan laporan mengenai
apa yang terjadi dilapangan. Dalam keadaan genting seperti ini diperlukan
kesiapan dari para reporter, khususnya reporter didaerah dimana peristiwa
tersebut terjadi.
Besarnya
peristiwa dan ketertarikan masyarakat untuk mengetahui apa yang terjadi membuat
radio dituntut menyajikan berita yang cepat dan secara kontinue menyajikan
perkembangan berita, dengan begitu reporter dilapangan harus bisa bekerja dalam
buruan waktu, apalagi jika peristiwa tersebut akhirnya masuk dalam kategori
“breaking news”.
Ditengah
keterdesakan dan situasi yang genting, ada beberapa kesulitan dilapangan yang
harus dihadapi oleh reporter yaitu : Sesulitan mendapatkan informasi yang benar,
kesulitan mengakses lokasi, kesulitan mendapatkan narasumber dan jangan lupa
juga harus waspada terhadap kemungkinan bahaya di lokasi.
Beberapa
tips yang bisa dilakukan oleh reporter dilapangan pada saat genting yaitu : Tenang,
kendalikan diri dan emosi, posisikan diri sebagai mata dan telinga pendengar, berusaha
berada pada jarak aman terdekat dengan lokasi kejadian, cari jalan lain jika
jalan yang satu ditutup dan kumpulkan apa yang dilihat dan didengar dilapangan.
Manfaatkan
waktu antara laporan satu dan laporan berikutnya untuk mencatat apapun yang
terjadi, mencari informasi yang bisa kita dapat dan mempersiapkannya dalam
sebuah naskah berita singkat. Bisa karena biasa, itu yang harus dilakukan oleh
reporter dilapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar