PENGANTAR
KEWIRAUSAHAAN
CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY
DOSEN PENGAMPU :
HANDES, M. IKom
DISUSUN OLEH :
MARYAMATUL MUNAWWARAH
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM (KPI)
JURUSAN DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONTIANAK
2013
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
- Pengertian Corporate Social
Responsibility
Corporate Social Responsibility dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan di Amerika, konsep ini
seringkali disamakan dengan corporate citizenship. Pada intinya,
keduanya dimaksudkan sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kepedulian
terhadap masalah sosial dan lingkungan dalam kegiatan usaha dan juga pada cara
perusahaan berinteraksi dengan stakeholder yang dilakukan secara sukarela.
Selain itu, tanggung jawab sosial perusahaan diartikan pula sebagai komitmen
bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja
dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan dan masyarakat setempat
dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Vasin, Heyn dan Company merumuskan definisi CSR sebagai
kesanggupan untuk berkelakuan dengan cara-cara yang sesuai azas ekonomi,
sosial dan lingkungan dengan tetap mengindahkan kepentingan langsung dari
stakeholder. Sedangkan Sukada mendefinisikan CSR sebagai upaya sungguh-sungguh
dari perusahaan untuk meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak
positif operasinya dalam ranah ekonomi, sosial, dan lingkungan terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. World
Business Council for Sustainable Development mendefinisikan CSR sebagai
komitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, berkerja
dengan para karyawan dan keluarganya, masyarakat setempat dan masyarakat secara
luas dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dalam
konteks pemberdayaan, CSR merupakan bagian dari policy perusahaan yang
dijalankan secara profesional dan melembaga. CSR kemudian identik dengan CSP
(corporate social policy), yakni strategi dan roadmap perusahaan yang
mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis korporasi dengan tanggung jawab legal,
etis, dan sosial sebagaimana konsep piramida CSR-nya Archie B. Carol. Dalam
literatur pekerjaan sosial, CSR termasuk dalam gugus Pekerjaan Sosial Industri
yang mencakup pelayanan sosial internal dan eksternal.
Dalam berbagai wacana Corporate
Social Responsibility dapat diartikan secara luas dan universal seperti
berikut :
1. World Business Council for
Sustainable Development (Komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk
berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi seraya
meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluargnya, serta komunitas lokal
dan masyarakat luas pada umumnya).
2. International Finance Corporation (Komitmen dunia bisnis untuk memberi
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan
karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk
meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun
pembangunan).
3. Institute of Chartered Accountants, England
and Wales (Jaminan bahwa organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu
memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, seraya memaksimalkan
nilai bagi para pemegang saham mereka).
4. European Commission (Sebuah konsep dengan mana
perusahaan mengintegrasikan perhatian terhadap sosial dan lingkungan dalam
operasi bisnis mereka dan dalam interaksinya dengan para pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip kesukarelaan).
5. CSR Asia (Komitmen perusahaan untuk
beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan
lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders).
6. ISO 26000 mengenai Guidance on
Social Responsibility (Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak
dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan
lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang
sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan
harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma
perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara
menyeluruh).
v Lima Pilar Aktivitas Corporate
Social Responsibility yaitu :
§ Building Human Capital
Secara
internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang handal sedangkan secara
eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya
melalui community development.
§ Strengthening Economies
Perusahaan
dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas dilingkungannya
miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar.
§ Assessing Social Chesion
Perusahaan
dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak
menimbulkan konflik.
§ Encouraging Good Governence
Dalam
menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan
baik.
§ Protecting The Environment
Perusahaan
berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Umumnya perusahaan-perusahaan yang
telah berhasil dalam menerapkan CSR menggunakan pertahapan atau langkah-langkah
sebagai berikut :
- Tahap Perencanaan
Perencanaan terdiri atas tiga
langkah utama yaitu: Awareness Building merupakan langkah awal untuk membangun
kesadaran mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat
dilakukan antara lain melalui seminar, CSR Assessement merupakan upaya untuk
memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu
mndapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun
struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara efektif dan membangun
CSR manual. Hasil assessment merupakan dasar untuk penyusunan manual atau
pedoman implementasi CSR.
- Tahap Implementasi
Tahap implementasi terdiri atas tiga
langkah yaitu : Sosialisasi, diperlukan untuk memperkeanalkan kepada komponen
perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan implementasi CSR
khususnya mengenai pedoman penerapan CSR. Dan Internalisasi adalah tahap jangka
panjang, internalisasi ini mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR didalam
seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kinerja.
- Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi ini adalah tahap yang
perlu dilakukan secara konsisten dari waktu kewaktu untuk mengukur sejauh mana
efektifitas penerapan CSR.
- Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam rangka
membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan
maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai
perusahaan.
- Manfaat Coprorate Social
Responsibility
- Bagi perusahaan
- Brand
differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa
memberikan citra perusahaan yang khas, baik dan etis dimata publik yang
pada gilirannya menciptakan customer loyalty.
- Human
resources.
Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru, terutama yang
memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang memiliki
pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika
bisnis perusahaan sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf
lama, CSR juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam
bekerja.
- License
to operate.
Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan publik
memberi “ijin” atau ”restu” bisnis, karena dianggap telah memenuhi standar
operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
- Risk
management.
Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi
perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh
skandal korupsi atau kerusakan lingkungan. Membangun budaya “doing the
right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.
- Mengurangi
resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima
perusahaan. Perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosial secara
konsisten akan mendapat dukungan yang luas dari komunitas yang telah
merasakan manfaat dari berbagai aktivitas yang dilaksanakan dan
dijalankan.
- CSR
dapat berfungsi sebagai pelindung dan pembantu perusahaan meminimalkan
dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis dan masyarakat lebih mudah
memahami dan memaafkannya.
- Manfaat bagi idividu karyawan:
- Belajar metode alternatif dalam
berbisnis
- Menghadapi tantangan
pengembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru
- Mengembangkan keterampilan yang
ada dan keterampilan baru
- Memperbaiki pengetahuan
perusahaan atas komunitas lokal dan memberi kontribusi bagi komunitas lokal
- Mendapatkan persepsi baru atas
bisnis
- Manfaat bagi penerima program:
·
Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak
dimiliki organisasi atau tak memiliki dana untuk mengadakannya
·
Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan
yang segar dan kreatif dalam memecahkan masalah
·
Memperoleh pengalaman dari organsasi besar sehingga
melahirkan pengelolaan organsiasi seperti menjalankan bisnis.
- Keuntungan Coprorate Social
Responsibility Bagi Perusahaan :
Corporate Social Responsibility dapat dipandang sebagai aset
strategis dan kompetitif bagi perusahaan ditengah iklim bisnis yang makin sarat
kompetisi. CSR dapat memberi banyak keuntungan yaitu :
·
Peningkatan profitabilitas bagi perusahaan dan kinerja
finansial yang lebih baik, banyak perusahaan besar yang mengimplementasikan
program CSR menunjukan keuntungan yang nyata terhadap peningkatan nilai saham
·
Menurunkan risiko
benturan dengan komunitas masyarakat sekitar, karena sesungguhnya substansi
keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu
sendiri disebuah kawasan, dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder
yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program
pengembangan masyarakat sekitar atau dalam pengertian kemampuan perusahaan
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang
terkait
·
Mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat dipandang
sebagai sosial marketing bagi perusahaan tersebut yang juga merupakan bagian dari
pembangunan citra perusahaan.
- Contoh Perusahaan Coprorate
Social Responsibility
- PT Jababeka Infrastruktur
Program
CSR yang dijalankan oleh pihak Jababeka adalah mencakup program :
§ Pemberdayaan ekonomi. Memberikan
pelatihan keterampilan seperti usaha jahit dan ternak sapi, kemudian memberikan
dana bantuan juga sebagai modal awal bagi masyarakat disekitar.
§ Kesehatan. Memberikan pelayanan
pemeriksaan gratis dan pembagian obat-obatan secara Cuma-Cuma. Jababeka juga
menyediakan edukasi kesehatan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Atas.
§ Pendidikan. Menyediakan beasiswa
bagi anak SD, SMP, dan SMA, kemudian memberikan bantuan peralatan kepada pihak
sekolah serta mengadakan perlombaan yang sifatnya edukatif.
§ Pengembangan kebudayaan. Memberikan
bantuan sumbangan untuk pembangunan masjid, perbaikan jalan, serta mengadakan
event-event pagelaran budaya bagi masyarakat.
§ Lingkungan. Mengelola limbah B3
dengan baik, membangun kolam renang yang asri, menanam pohon sebagai
penghijauan dan Membangun Jababeka Botanical Garden yang luasnya mencapai 100
Ha.
- Pertamina
- Green and Clean. Dalam
mendukung kebersihan dan paru-paru kota, tahun 2009 ini Pertamina juga
melaksanakan rehabilitasi taman kota di Bandung dan pembagian 21 unit
sepeda motor sampah dikota Medan.
- Green Festival. Langkah
Pertamina untuk selamatkan bumi juga dilaksanakan melalui Green Festival
2009, suatu kegiatan tahunan yang mengangkat isu pemanasan global (global
warming), program ini bertujuan mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk
melakukan aksi menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global.
- Uji Emisi Gas Buang. Perhatian
terhadap kualitas udara yang lebih baik merupakan salah satu fokus Pertamina
terhadap lingkungan untuk terus menginternalisasikan wawasan dan sikap pro
lingkungan bagi stakeholders internal Pertamina, khususnya dilingkungan
Kantor Pusat Pertamina dan secara kongkrit menunjukkan sikap peduli
lingkungan sekaligus patuh pada peraturan-peraturan lingkungan.
- Pertamina Green Act. Merupakan sebuah
kompetisi seni dan kreativitas bagi siswa SMA dan guru dengan gaya hidup
hijau sebagai tema utama, program ini bertujuan untuk menjadikan
sekolah-sekolah terbaik untuk menjadi pelopor gerakan peduli lingkungan.
- Rehabilitasi Hutan Mangrove. Pertamina
berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan terutama
kawasan hutan mangrove disekitar wilayah operasinya, kegiatan yang
dilaksanakan tidak hanya berupa penanaman tanaman mangrove tetapi juga
pemberdayaan masyarakat lokal mengenai manfaat tanaman mangrove dalam
kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar