Nama :
Maryamatul Munawwarah Nim : 1113111006
MK/UAS :
Filsafat Ilmu Dosen : Abdul Mukti, MA
Jurusan :
KPI
Pengaruh Negatif Media Massa Televisi Terhadap Perkembangan
Anak dibawah Umur
di RT 01 RW 22 Gg Syukur VI, Kecamatan Pontianak Barat
Dewasa
ini, media massa sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan anak dibawah umur,
contoh media massa yang sangat berpengaruh adalah media massa televisi, televisi
sangat mudah mempengaruhi masyarakat, khususnya anak-anak. Sedangkan
pengaruhnya terhadap individu berbeda-beda, tanpa kita sadari media massa telah
membawa anak-anak pada pola budaya yang baru dan menentukan pola pikir serta
perilakunya. Sesuai dengan literatur yang penulis dapatkan dalam (http://seputaribudanbayi.blogspot.com/2012/09/dampak-buruk-televisi-bagi-anak.html),
banyak acara
televisi di Indonesia yang tidak mendidik dan itu sudah menjadi rahasia umum.
Tapi, dari sekian banyaknya tayangan “sampah” ditelevisi itu biasanya tayang
pada jam-jam saat anak-anak kita menonton televisi. Dan takukah Anda, bahwa
otak anak memiliki kemampuan sangat cepat untuk mengingat dan meniru sesuatu, berbagai
hal yang disampaikan pada anak, baik melalui penglihatannya maupun pendengarannya
akan dengan mudah dicerna otaknya dan televisi yang merupakan gabungan antara
bahasa visual (penglihatan) dan pendengaran sekaligus adalah salah satu media
yang paling mudah mempengaruhi sekaligus mencemari otak anak-anak kita. Tidak
heran saat ini orang tua mulai dituntut untuk berhati-hati dan selektif dalam
memilih tayangan televisi yang ditonton anak-anak agar tidak berdampak negatif
terhadap perkembangan anak.
Namun, dampak
yang paling terlihat ditimbulkan media massa beraneka ragam, contohnya :
terjadinya menyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh anak-anak dibawah umur
dari norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya. Dampak lainnya bagi anak-anak
dibawah umur yaitu cenderung menuntut segala sesuatu serba instant atau cepat
yang mengakibatkan menurunnya minat belajar mereka. Sesuai dengan apa yang
telah penulis telusuri disalah satu literatur yakni (http://teddydharmawan.blogspot.com/2012/04/pengaruh-negatif-media-massa-di-era.html),
sering kali
sekarang banyak pemberitaan yang melakukan adegan kekerasan, menampilkan suatu
aksi pornografi, musik yang disampaikan juga tidak sesuai umur yang
mengakibatkan efek negatif dari anak-anak dibawah umur, pengawasan orang tua
menjadi hal yang paling penting disini. Tetapi, diera globalisasi ini,
terkadang orang tua ingin sesuatu yang praktis. Mereka tidak begitu perduli
dengan apa yang media massa sampaikan kepublik dan terkadang pola pikir dari
anak-anak dibawah umur tersebut sudah terlanjur “terbius” oleh dampak media
massa, sehingga nasihat-nasihat yang orangtua berikan tidak berpengaruh
apa-apa. Sedangkan pada literatur lainnya yang penulis dapatkan yaitu dalam (http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/06/20/dampak-negatif-televisi-terhadap-anak/),
kebiasaan
menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat baca anak-anak terhadap
buku.
Malas adalah hal yang paling sering terjadi jika seorang anak sudah terpengaruh
oleh asyiknya menonton televisi sehingga melupakan belajarnya dan hal ini
merupakan hal yang sangat merugikan bagi anak itu sendiri karena dengan
bermalas-malasan dia tidak akan mendapatkan apa-apa dan apa yang ia
cita-citakan dalam hidupnya, maka dari itu alangkah baiknya orang tua membatasi
waktu menonton televisi dan menyaring tayangan yang sesuai dengan kebutuhan
sang anak, selain malas pengaruh buruk televisi terhadap tingkah laku anak
yakni mencontoh hal yang tidak seharusnya dicontoh, misalkan anak usia dibawah
lima tahun menonton tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini sangat
“berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh
oleh anak kecil, seperti kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul
dengan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan
lain sebagainya
Sedangkan
dampak yang paling kontras dirasakan masyarakat khususnya anak dibawah umur ialah
perubahan gaya hidup, media massa sangat mempengaruhi gaya hidup yaitu untuk
menjadi serupa dengan apa yang ditayangkan oleh media tersebut. Sadar atau
tidak masyarakatpun khususnya anak dibawah umur telah masuk kedalamnya bahkan
menuntut lebih dari itu, namun kehadiran media massa lebih berpengaruh terhadap
generasi muda atau remaja yang sedang berada dalam tahap pencarian jati diri.
Sangat jelas sekali dalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa),
menyatakan media
visual atau televisi dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang
lebih baik, pintar, cantik atau tampan dan kuat. Contohnya anak-anak kecil
dengan cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter,
atau putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses pengidolaaan ini terjadi
dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka,
meniru cara mereka berpakaian, sementara untuk orang dewasa mereka
mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka inginkan
untuk mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita dengan
cara tertentu kita melihat diri kita mirip sekali dengan “gaya rambut lupus”, atau menggunakan
kacamata a'la artis “Catatan si Boy”. Namun diliteratur lain yang
penulis temukan tepatnya dalam (http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/11/televisi-menjajah-hidup-anak-kita-476968.html),
betapa mudah menemukan ragam perilaku janggal yang kerap dilakonkan anak-anak
kita, mulai dari kekerasan, kurangnya minat belajar, sampai ragam laku tidak terpuji
yang ditampilkan sangat renyah dihadapan kita. Sekilas, muncul pertanyaan “Ada
apa dengan anak ini?” Padahal jika ditelusuri, perilaku janggal anak-anak kita
kerap muncul sebagai hasil doktrinasi tayangan televisi yang kurang mendidik.
Selain dari pada itu, anak-anak yang
banyak menonton televisi biasanya memperoleh nilai yang lebih rendah dibanding
anak yang sedikit saja menonton televisi dan yang
lebih tampak lagi ialah televisi mampu membius pemirsanya untuk terus-menerus
menyaksikan program yang ditayangkan. Sama halnya yang tercantum dalam beberapa
literatur yang penulis dapatkan contohnya di (http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/06/20/dampak-negatif-televisi-terhadap-anak/),
Televisi
telah mampu membius para pemirsanya untuk terus menyaksikan acara demi acara
yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi dengan assesories-assesories yang
menarik, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang
disajikan. Lain dari pada itu dalam (http://alvandibrilian.blogspot.com/2012/08/dampak-negative-dari-perkembangan-tv.html), di Texas, Amerika Serikat yang
dilakukan selama lebih dari tiga tahun terhadap 200 anak usia 2-7 tahun
menemukan bahwa anak-anak yang banyak menonton program hiburan dan kartun
terbukti memperoleh nilai yang lebih rendah dibanding anak yang sedikit saja
menghabiskan waktunya untuk menonton tayangan yang sama.
Pertanyaan Penelitian :
- Apa
dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar