MARKETING COMMUNICATION
Oleh: Maryamatul Munawwarah
Marketing Communication adalah
kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen
dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran. Menurut M. Taufiq Amir (2005:207),urusan menyampaikan segala
sesuatu tentang perusahaan (tentang produk baru, ajakan membeli, pemberitahuan
diskon, masa prosmosi dan lain sebagainya). Ini merupakan upaya komunikasi.
Komunikasi ini dikenal dengan komunikasi pemasaran(Marketing
Communicatoin). Hal tersebut dikategorikan sebagai suatu pemasaran
komunikasi dikarenakan hal-hal tersebut merupakan upaya penyampaian pesan
terstentu kepada berbagai pihak termasuk konsumen. Uyung Sulaksana(2007:23) mengatakan bahwa komunikasi
pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang
hendak ditawarkannya (Offering) pada
pasar sasaran.
Saat ini,tujuan komunikasi didalam
pemasaran tidak lagi hanya kepada penjualn pertama saja, namun juga memastikan
kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian pertama. Sehingga akan mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian yang berkelanjutan. Pemasan pemasaran uyang
disampaikan harus terlebih dahulu mengenali keinginan audiens. Sehingga ketika
sudah mengenali audiens maka dapat menentukan strategi komunikasi yang akan
dilakukan. Didalam pembuatan suatu pesan komunikasi pemasaran hendaknya
memperhatikan 3 hal berikut, agar komunikasi pemasaran dapat tersampaikan
maknanya oleh konsumen, yakni:
1.
Selective Attention. Konsumen hanya memperhatikan hal
yang menarik saja. Oleh karena itu, komunikasi pemasaran harus disampaikan
dengan cara yang menarik dan unik.
2.
Selective Distortion. Konsumen menerima pesan yang
sesuai dengan pikiran system kepercayaannya.
3.
Selective Retention. Orang hanya bisa mengingat sedikit.
Apabila kesan pertama positif maka hal itu akan di ingat oleh konsumen. Pesan
yang baik mampu melekat lama magi konsumen.
A.
Mengembangkan Komunikasi Yang Efektif
Menurut Kotler(2001) didalam Taufiq Amir(2005:213), terdapat 8 langkah agar
komunikasi dapat berjalan secara efektif, yakni:
1. Mengidentifikasi Penerima Pesan
Komunikasi akan efektif apabila kita
mengetahui tenteng apa, bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa pesan akan
disampaikan. Audiens yang berbeda
pengetahuan mengenai produk yang ditawarkan, maka akan menimbulkan pemahaman,
citra dan reputasi produk yang berbeda pula.
2. Menentukan Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi didalam pemasaran
ini tidak hanya untuk sekedara mencoba membuat orang membeli, tetapi lebih dari
itu, yakni mengharapakan tahapan respon yang kognitif (memikirkan, memahami dan
mempelajari terlebih dahulu). Kemudian masuk kedalam tahap merasakan ataupun
tidak menyenangi suatu barang (efektif). Dan kemudian ketahapan reaksi, para
konsumen melakukan pembelian. Dengan demikian tujuan utama komunikasi pemasaran
adalah untuk menginformasikan, mempengarui dan membujuk, serta mengingatkan
audiens sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.
3. Merancang Pesan
Setelah audiens sasaran dan respon
yang diinginkan selesai dirumuskan, komunikator bisa beranjak kepada pengembangan
pesan yang efektif. Idealnya pesan tersebutharus menarik perhatian (attention),menimbulkan minat (interest), memicu keinginan(desire), dan mendorong orang untuk
berbuat(action). Didalam melakukan
perumusan pesan, para pekerja perusahaan yang menjadi komunikator harus
menjawab empat pertanyaan berikut: Apa yang akan disampaikan (Isi pesan), Bagaimana mengatakannya
secara logis (Struktur pesan), Bagaimana
mengatakannya secara simbolis (Format
pesan) dan siapa yang akan menyampaikannya (Sumber pesan).
4. Memilih Saluran Komunikasi
Sumber pesan, isi pesan, harus
selaras dengan media yang digunakan sebagai saluran. Komunikator memilih
saluran komunikasi yan paling efisiens untuk menyampaikan pesannya. Secara
umum, saluran komunikasi itu ada dua, yakni saluran komunikasi personil dan
nonpersonil.
Saluran komunikasi personil, meliputi dua orang atau lebih yang
berkomunikasi langsung secara tatap muka, lewat telephone maupun email.
Komunikasi dengan saluran personal bisa lebih efektif karena adanya peluan
untuk menyampaikan pesan dan melakukan umpan balik.
Pengaruh personal angatlah menentkan
khususnya apabial produk yang dijual tersebut mahal, jarang dibeli dan
beresiko. Pembeli cenderung menjadi pencari informasi yang sangat efektif.
Contoh komunikasi personil yakni SPG, saleman dan lain sebagainya.
Saluran komunikasi non personil, meliputi media, atmosfir dan even.
Media meliputi, media cetak, media siaran, media elektronik dan media display.
Sedangkan atmosfir merupakan pengemasan lingkungan yang dapat menciptakan atau
memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Contohnya, kantor hkum
terkenal didekor dengan mebel dari kayu jatiuntuk mengkomunikasikan kesuksesan
dan stabilitas. Dan even merupakan peristiwa-peristiwa yang dirancang untuk
mengkomunikasikan pesan tertentu pada audienssasaran. Pada nyatanya suatu
produk tertentu membutuhkan alat komunikasi tertentu pula.
5. Mempersiapkan Anggaran Total
Komunikasi Pemasaran
Pada saat komunikasi pemasaran
berlangsung, itu sangat bergantung dengan dana yang dimiliki. Tidak ada standar
yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk komunikasi atau promosi
yang harus dialokasikan. Sebuah iklan pemasaran dikatakan sukses bukan terletak
pada keunikannya, kekreatifan serta yang diingat orang saja,. Akan tetapi,
sebuah iklan dikatakan sukses apabila terjadi penjualan.
6. Memutuskan Bauran Komunikasi
Pemasaran
Kini komunikasi perusahaan tidak
lagi terbatas, itu dikarenakan kemajuan tekhnologi dan perkembangan ilmu
pemasaran saat ini, inilah yang merupakan bauran komunikasi pemasaran. Terdapat
beberapa pilihan untuk bauran komunikasi pemasran, yakni:
Ø Periklanan
Periklanan memiliki ciri-ciri yang
membedakannya terhadap bauran komunikasi pemasaran yang lain. Ciri-ciri
tersebut diantaranya: Iklan menunjukkan bahwa penawaran yang berikan mencakup
untuk khalayak ramai. Kemudian iklan ditampilkan secara berulang-ulang agar
makna pesannya dapat tersampaikan. Ciri selanjutnya, profil produk dan
perusahaan dapar disajika secara dramatis dengan penggunaan berbagai
tekhnologi. Dan yang terakhir, para
audiens tidak wajib menaruh perhatian. Iklan merupakan komunikasi 1 arah, iklan
lebih merupakan monolog didepan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens.
Secara efisiens, iklan mampu menjangkau calon pembeli walaupun letaknya berjauhan.
Ø Promosi penjualan
Promosi penjualan biasanya dilakuakn
dengan memberikan hadiah, kupon dan lain sebaginya. Promosi penjualan
menawarkan 3 hal yakni: Komunikas,
Memberikan informasi sehingga membuat konsumen tertarik dan terdorong untuk
membelinya. Insentif, promosi
penjualan memberikan sesuatu kepada konsumennya. Undangan, promosi bersifat mengundang agar ketika dapat informasi
langsung melakukan trasaksi.
Ø Humas penjualan
Kehumasan membantu mempertahankan
dan meningkatkan citra produk atau perusahaan. Kehumasan memiliki keunggulan
tersendiri dibanding bauran komunikasi lainnya. Keunggulan tersebut yakni: Kredibilitas yang tinggi, perusahaan
kehumasan menganggap nilai liputan sebuah media terkemuka akan lebih besar dari
pada nilai iklan. Mampu menjaring
pembeli dalam keadaan sedang lengah, tidak
semua orang senang dengan promosi pemasaran, seperti periklanan yang dianggap
bohong besar dan tenaga penjual yang terlalu memaksa. Maka alternatifnya ketika
menemukan konsumen seperti ini sampaikanlah melalui kehumasan. Dramatisasi, humas mampu
mendramatisirkan kondisi produk aatau perusahaan.
Ø Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan paling
efektifpada tahap proses pembelian, khususnya untuk mendorong keyakinan dan
aksi konsumen. Personal memiliki tiga kelebihan, yakni: Perjumpaan personal, konsumen dan penjual dapat berinteraksi
langsung, secara bertatap muka sehingga kedua belah pihak dapat melihat reaksi
dan respon satu sama lain secara dekat. Membina
hubungan, penjualan personal memungkinkan untuk membangun hubungan antara
konsumen dan penjual personal. Dari sekedar hubungan penjual dan pembeli hingga
persahabatan pribadi yang hangat. Respon, pada saat berhubungan secara
langsung, terkadang muncul rasa sungkan untuk menolak bagi konsumen. Apabila tenaga
penjual dapat memanfaatkan hal tersebut maka terjadilah transaksi jual-beli.
Ø Pemasaran langsung
Pemasaran langsung memungkinkan
perusahaan berkomunikasi secara langsung terhadap konsumen, komunikasi ini
berlangsung bisa menggunakan telepon, radio, internet dan lain sebagainya.
Pemasaran langsung juga memiliki cirri-ciri, yakni: Nonpublik, diarahkan dengan pihak dan orang tertentu, dengan nama
dan alamat yang jelas. Kemudian bersifat
segera, informasinya dapat disampaikan secara cepat. Selanjutnya memiliki cirri yang interaktif, konsumen dapat segera
merespon pesan yang disampaikan pemasar.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika
Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Sulaksana, Uyung. 2007.Integrated
Marketing Comminications: Teks dan Kasus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar