NAMA : MARYAMATUL MUNAWWARAH
NIM : 1113111006
JURUSAN : KPI
MARKETING COMMUNICATION
Marketing Communication adalah
kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen
dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran. Menurut M. Taufiq Amir (2005:207),urusan menyampaikan segala
sesuatu tentang perusahaan (tentang produk baru, ajakan membeli, pemberitahuan
diskon, masa prosmosi dan lain sebagainya). Ini merupakan upaya komunikasi.
Komunikasi ini dikenal dengan komunikasi pemasaran(Marketing
Communicatoin). Hal tersebut dikategorikan sebagai suatu pemasaran
komunikasi dikarenakan hal-hal tersebut merupakan upaya penyampaian pesan
terstentu kepada berbagai pihak termasuk konsumen. Uyung Sulaksana(2007:23) mengatakan bahwa komunikasi
pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang
hendak ditawarkannya (Offering) pada
pasar sasaran.
Saat ini,tujuan komunikasi didalam
pemasaran tidak lagi hanya kepadapenjualn pertama saja, namun juga memastikan
kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian pertama. Sehingga akan mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian yang berkelanjutan. Pemasan pemasaran uyang
disampaikan harus terlebih dahulu mengenali keinginan audiens. Sehingga ketika
sudah mengenali audiens maka dapat menentukan strategi komunikasi yang akan
dilakukan. Didalam pembuatan suatu pesan komunikasi pemasaran hendaknya
memperhatikan 3 hal berikut, agar komunikasi pemasaran dapat tersampaikan
maknanya oleh konsumen, yakni:
1.
Selective Attention. Konsumen hanya memperhatikan hal
yang menarik saja. Oleh karena itu, komunikasi pemasaran harus disampaikan
dengan cara yang menarik dan unik.
2.
Selective Distortion. Konsumen menerima pesan yang
sesuai dengan pikiran system kepercayaannya.
3.
Selective Retention. Orang hanya bisa mengingat sedikit.
Apabila kesan pertama positif maka hal itu akan di ingat oleh konsumen. Pesan
yang baik mampu melekat lama magi konsumen.
Mengembangkan
Komunikasi Yang Efektif
Menurut Kotler(2001) didalam Taufiq Amir(2005:213), terdapat 8 langkah agar
komunikasi dapat berjalan secara efektif, yakni:
1. Mengidentifikasi Penerima Pesan
Komunikasi akan efektif apabila kita
mengetahui tenteng apa, bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa pesan akan
disampaikan. Audiens yang berbeda
pengetahuan mengenai produk yang ditawarkan, maka akan menimbulkan pemahaman,
citra dan reputasi produk yang berbeda pula.
2. Menentukan Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi didalam pemasaran
ini tidak hanya untuk sekedara mencoba membuat orang membeli, tetapi lebih dari
itu, yakni mengharapakan tahapan respon yang kognitif (memikirkan, memahami dan
mempelajari terlebih dahulu). Kemudian masuk kedalam tahap merasakan ataupun
tidak menyenangi suatu barang (efektif). Dan kemudian ketahapan reaksi, para
konsumen melakukan pembelian. Dengan demikian tujuan utama komunikasi pemasaran
adalah untuk menginformasikan, mempengarui dan membujuk, serta mengingatkan
audiens sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.
3. Merancang Pesan
Setelah audiens sasaran dan respon
yang diinginkan selesai dirumuskan, komunikator bisa beranjak kepada pengembangan
pesan yang efektif. Idealnya pesan tersebutharus menarik perhatian (attention),menimbulkan minat (interest), memicu keinginan(desire), dan mendorong orang untuk
berbuat(action). Didalam melakukan
perumusan pesan, para pekerja perusahaan yang menjadi komunikator harus
menjawab empat pertanyaan berikut: Apa yang akan disampaikan (Isi pesan), Bagaimana mengatakannya
secara logis (Struktur pesan), Bagaimana
mengatakannya secara simbolis (Format
pesan) dan siapa yang akan menyampaikannya (Sumber pesan).
4. Memilih Saluran Komunikasi
Sumber pesan, isi pesan, harus
selaras dengan media yang digunakan sebagai saluran. Komunikator memilih
saluran komunikasi yan paling efisiens untuk menyampaikan pesannya. Secara
umum, saluran komunikasi itu ada dua, yakni saluran komunikasi personil dan
nonpersonil.
Saluran
komunikasi personil, meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung
secara tatap muka, lewat telephone maupun email. Komunikasi dengan saluran
personal bisa lebih efektif karena adanya peluan untuk menyampaikan pesan dan
melakukan umpan balik. Pengaruh personal
angatlah menentkan khususnya apabial produk yang dijual tersebut mahal, jarang
dibeli dan beresiko. Pembeli cenderung menjadi pencari informasi yang sangat
efektif. Contoh komunikasi personil yakni SPG, saleman dan lain sebagainya.
Saluran
komunikasi non personil, meliputi media, atmosfir dan even. Media meliputi, media
cetak, media siaran, media elektronik dan media display. Sedangkan atmosfir
merupakan pengemasan lingkungan yang dapat menciptakan atau memperkuat
kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Contohnya, kantor hkum terkenal
didekor dengan mebel dari kayu jatiuntuk mengkomunikasikan kesuksesan dan
stabilitas. Dan even merupakan peristiwa-peristiwa yang dirancang untuk
mengkomunikasikan pesan tertentu pada audienssasaran. Pada nyatanya suatu
produk tertentu membutuhkan alat komunikasi tertentu pula.
5. Mempersiapkan Anggaran Total
Komunikasi Pemasaran
Pada saat komunikasi pemasaran
berlangsung, itu sangat bergantung dengan dana yang dimiliki. Tidak ada standar
yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk komunikasi atau promosi
yang harus dialokasikan. Sebuah iklan pemasaran dikatakan sukses bukan terletak
pada keunikannya, kekreatifan serta yang diingat orang saja,. Akan tetapi,
sebuah iklan dikatakan sukses apabila terjadi penjualan.
6. Memutuskan Bauran Komunikasi
Pemasaran
Kini komunikasi perusahaan tidak
lagi terbatas, itu dikarenakan kemajuan tekhnologi dan perkembangan ilmu
pemasaran saat ini, inilah yang merupakan bauran komunikasi pemasaran. Terdapat
beberapa pilihan untuk bauran komunikasi pemasran, yakni:
Ø Periklanan
Periklanan memiliki ciri-ciri yang
membedakannya terhadap bauran komunikasi pemasaran yang lain. Ciri-ciri
tersebut diantaranya: Iklan menunjukkan bahwa penawaran yang berikan mencakup
untuk khalayak ramai. Kemudian iklan ditampilkan secara berulang-ulang agar
makna pesannya dapat tersampaikan. Ciri selanjutnya, profil produk dan
perusahaan dapar disajika secara dramatis dengan penggunaan berbagai
tekhnologi. Dan yang terakhir, para
audiens tidak wajib menaruh perhatian. Iklan merupakan komunikasi 1 arah, iklan
lebih merupakan monolog didepan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens.
Secara efisiens, iklan mampu menjangkau calon pembeli walaupun letaknya berjauhan.
Ø Promosi penjualan
Promosi penjualan biasanya dilakuakn
dengan memberikan hadiah, kupon dan lain sebaginya. Promosi penjualan
menawarkan 3 hal yakni: Komunikas,
Memberikan informasi sehingga membuat konsumen tertarik dan terdorong untuk
membelinya. Insentif, promosi
penjualan memberikan sesuatu kepada konsumennya. Undangan, promosi bersifat mengundang agar ketika dapat informasi
langsung melakukan trasaksi.
Ø Humas penjualan
Kehumasan membantu mempertahankan
dan meningkatkan citra produk atau perusahaan. Kehumasan memiliki keunggulan
tersendiri dibanding bauran komunikasi lainnya. Keunggulan tersebut yakni: Kredibilitas yang tinggi, perusahaan
kehumasan menganggap nilai liputan sebuah media terkemuka akan lebih besar dari
pada nilai iklan. Mampu menjaring
pembeli dalam keadaan sedang lengah, tidak
semua orang senang dengan promosi pemasaran, seperti periklanan yang dianggap
bohong besar dan tenaga penjual yang terlalu memaksa. Maka alternatifnya ketika
menemukan konsumen seperti ini sampaikanlah melalui kehumasan. Dramatisasi, humas mampu
mendramatisirkan kondisi produk aatau perusahaan.
Ø Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan paling
efektifpada tahap proses pembelian, khususnya untuk mendorong keyakinan dan
aksi konsumen. Personal memiliki tiga kelebihan, yakni: Perjumpaan personal, konsumen dan penjual dapat berinteraksi
langsung, secara bertatap muka sehingga kedua belah pihak dapat melihat reaksi
dan respon satu sama lain secara dekat. Membina
hubungan, penjualan personal memungkinkan untuk membangun hubungan antara
konsumen dan penjual personal. Dari sekedar hubungan penjual dan pembeli hingga
persahabatan pribadi yang hangat. Respon, pada saat berhubungan secara
langsung, terkadang muncul rasa sungkan untuk menolak bagi konsumen. Apabila tenaga
penjual dapat memanfaatkan hal tersebut maka terjadilah transaksi jual-beli.
Ø Pemasaran langsung
Pemasaran langsung memungkinkan
perusahaan berkomunikasi secara langsung terhadap konsumen, komunikasi ini
berlangsung bisa menggunakan telepon, radio, internet dan lain sebagainya.
Pemasaran langsung juga memiliki cirri-ciri, yakni: Nonpublik, diarahkan dengan pihak dan orang tertentu, dengan nama
dan alamat yang jelas. Kemudian bersifat
segera, informasinya dapat disampaikan secara cepat. Selanjutnya memiliki cirri yang interaktif, konsumen dapat segera
merespon pesan yang disampaikan pemasar.
PUBLIK
dan SIGMENTASI MARKET
1.
Pengertian
publik
Publik adalah sekelompok orang (atau satu orang)
yang jelas, yang menjalin atau harus menjalin hubungan istimewa. Dalam definisi
sedehana, publik juga bisa diartikan sebagai banyak orang. Pengertian dan
definisi publik menurut beberapa pakar :
a. IMMANUEL
KANT
Publik
adalah bukan lagi para pejabat atau insitusi politis melainkan masyarakat warga
(civil society) yang kritis dan berorientasi pada kepentingan moral dan
universal umat manusia.
b. SUKADJI
G
Publik
adalah sejumlah orang, yang dalam kesempatan tertentu, ditempat tertentu akan
berkomunikasi dengan kita.
c. MAHRAWNI
RIA SIOMBO
Publik adalah masyarakat umum sebagai anggota dari
warga masyrakat dalam negara.
d. BISON
SIMAMORA
Publik adalah semua orang yang peduli dengan
perusahaan dan pendapatnya dapat mempengaruhi pencapaian serta sasaran
perusahaan.
2.
Definisi
Segmentasi Market
Adapun definisi segmentasi menurut beberapa ahli ,
antara lain :
·
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya
kesamaan perilaku pembeli.
·
Huan dan liu (2003) menyatakan bahwa
segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada
saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar
berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
·
Swastha & Handoko (1997) mengartikan
segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi adalah
suatu tindakan melihat pasar secara kreatif dengan membagi atau mengelompokkan
pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen yang memiliki kesamaan dalam
hal minat, demografis, geografis, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
Segmentasi berperan penting dalam sebuah perusahaan. Hal itu dikarenakan,
segmentasi dapat dengan jelas memberian gambaran segmen posisi pasar
perusahaan. Selain sebagai acuan dalam menentukan target dan positioning,
segmentasi merupakan cara unik memandang pasar sehingga dapat mengalahkan
pesaing.
Alasan kenapa harus diadakan segmentasi market dinyatakan oleh Philip
Kotler (1997 : 250).[1] Sebuah
perusahan melaksanakan market
segmentation karena adanya perbedaan keinginan, daya beli, lokasi, sikap dan
kebiasan pembeli, jadi dalam hal ini perusahaan tidak mau melayani semua
konsumen dalam bentuk mass marketing[2] atau
melayani individu dalam bentuk individual marketing[3].
3.
Menyusun
Segmentasi Market
Ada beberapa cara menyusun Segmentasi Market, antara lain:
a.
Segmentasi
Geografis
Segmentasi gografis merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit gografis
yang berbeda seperti bangsa, negara, wilayah, kecamatan, kota atau lingkungan
pemukiman. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi pada satu atau beberapa
wilayah geografis atau beroperasi dihampir semua tempat dengan memperhatikan
berbagai varisi tempat berdasarkan kebutuhan dan prefensi geografis. Untuk
mencapai sasaran geografis tersebut disusunlah iklan, promosi dan usaha
penjualan lainnya yang mengarah kepada lokalisasi tertentu.
b.
Segmentasi
Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar
pembagian seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, jumlah anggota keluarga,
jabatan, pendidikan, agama, suku dan sebagainya. Setidaknya ada lima alasan
mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah
informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih
murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight
tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku
konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka
produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi
kampanye-kampanye pemasaran.
c.
Segmentasi
Psikografis
Dalam hal ini pasar dipilah- pilah berdasarkan kelompok-kelompok kelas
sosial,, gaya hidup, dan kepribadian. Walaupun konsumen berasal dari unsur
demografis yang sama namun dalam psikografis dapat berbeda. Kelas sosial akan
membuat konsumen yang kuat dan lemah. Konsumen yang kuat akan berbeda dalam
pemilihan mobil, pakaian, perbotan dll . demikian pula gaya hidup konsumen
berbeda dalam mengkonsumsi barang. Misalnya konsumsi makanan dan minuman.
James F. Engel (1979 : 136) menyatakan Psychographics
fokus on the consumers’s activities, interests and opinion using what are now
known as AIO measures (psikologi memusatkan perhatian terhadap gejala
kegiatan (prilaku), minat dan opini konsumen, ini terkenal dengan AIO.
d.
Segmentasi
Perilaku
Segmentasi ini berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakain atau tanggapan
konsumen terhadap suatau produk untuk membentuk segmentasi prilaku ini maka
perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
v Kejadian
Para pembeli
dapat dibedakan menurut kejadian ketika mereka mengembangkan suatu kebutuhan,
membeli sebuah produk dan menggunakan suatu produk. Contoh mempromosikan suatu
produk pada acara terntu misalnya saat libur.
v Manfaat
Satu segmentasi yang sangat kuat adalah menklarifikasi pembeli berdasarkan
manfaat yang berbeda dari suatu produk. Contoh manfaat dari berbagai perjalanan
bagi banyak orang berbeda-beda adan yang memanfaatkan untuk berlibur, untuk
bepetualan atau hanya mencari kesenangan.
v Status
Pemakaian
Disini segmentasi dibuat berdasarkan pemakain pertama kali, pemakain tetap
atau pemakai potensial suatu produk. Para produsen akan berupaya memustkan
perhatian pada pemakai potensial agar menjadi pemakain yang efektif.
v Tingkat
Pemakain
Pasar juga dapat dipilah menjadi
kelompok pemakain ringan, menegah dan berat dari suatu produk (segmentasi
volume). Para pemakai berat seringkali hanya mencakup persentase yang kecil
dipasar. Tetapi merupakan persentase yang tinggi dari konsumsi total yang ada.
v Kesetiaan
Pasar dapt disegmentasi menurut kesetiaan kelompok masyarakat tentu
terhadap merek tertentu. Sifat kesetiaan ini harus di ciptakan para pengusaha.
4. Langkah Segmentasi Market
a.
Mengenali Produk Terkait Untuk Memenuhi Suatu Set
Kebutuhan
Segmen dari pasar sasaran yang dipilih oleh suatu perusahan sudah tentu sudah
disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan perusahaan antara lain
: reputasi, produk yang telah mampu diproduksi, promosi, distribusi dan
pelayanan yang bisa memuaskan konsumen. Tugas pertama perusahaan adalah
mengenalkan set kebutuhan dimana perusahaan mampu memenuhinya.
b.
Mengelompokan Konsumen Dengan Set Kebutuhan Yang
Serupa
Langkah berikutnya mengelompokan konsumen dengan set kebutuhan serupa.
Langkah ini umumnya melibatkan riset konsumen meliputi wawancara dan survei.
c.
Mengurai Setiap Kelompok
Segera setelah konsumen dengan set kebutuhan sudah dikenali,
konsumen-konsumen tersebut harus diuraikan, dinyatakan dalam karakteristik
demografis, gaya hidup dan penggunaan media akan. Agar mampu merancang program
pemasaran yang efektif, perlu mempunyai pemahaman yang lengkap dari konsumen.
d.
Memilih Segmen Yang Layak Untuk Di Layani
Begitu pemasaran mempunyai pemasaran yang lengkap untuk setiap segmen,
pemasar harus memilih pasar sasaran (target market) yaitu segmen dari pasar
yang lebih luas diaman apemasaran akan memfokuskan kegiatan pemasarannya.
Keputusan ini berdasarkan kemampuan pasar atas segmen yang dipilihnya dengan
nilai konsumen yang superior tetapi tetap menguntungkan.
5. Pesyaratan Segmentasi yang Efektif
Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan dalam memilih pasar. Namun tidak
semua segmentasi efektif. Bila ingin maksimal, maka setiap segmentasi pasar
herus memiliki 4 karakter sebagai berikut:
v Dapat diukur
: tingkat dimana besar dan daya beli segmen harus dapat diukur.
Variabel-variabel segementasi tertentu sukar untuk diukur. Misalnya
besarnya segmen perokok remaja yang mengisap rokok terutama dengan motiasi
menentang orang tua.
v Kemampuan
Substansial (substantiability) : adalah derajat besarnya dan atau cukup
menguntungkan segmen tersebut. Sebuah segmen seharusnya adalah kelompok homogen
terbesar yang mungkin yang cukup berarti untuk suatu program pemasaran yang
disesuaikan. Contoh, sebuah perusaan pembuatan
mobil untuk memngembangkan mobil-mobil bagi orang-orang yang tingginya lebih
pendek daripada emapt kaki.
v Kemampuan
Untuk Dijangkau (Accesability) : adalah derajat efektifitas sebuah segmen untuk
dijangkau dan dilayani. Misalnya
sebuah perusahaan farfum menemukan bahwa adalah pemakain setia mereknya adalah
para gadis yang bekerja larut malam dan sering ke luar.
v Kemampuan
Untuk bertindak (Actionability) : adalah derajat perumusan program-program yang
efektif guna menarik dan melayani segmen-segmen.
PERANAN
PERENCANAAN
A.
Pengertian
Menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter dalam
buku mereka Manajemen Edisi Kesepuluh, perencanaan diartikan sebagai upaya
mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai
sasaran-sasaran itu, dan mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan
mengkoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut. (Robbins
dan Coulter, 2010: 10). Definisi ini
senada dengan definisi perencanaan menurut Richard L. Daft yaitu penentuan
sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan dan penetapan tugas-tugas
serta alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
(Daft, 2002: 9).
Robbins dan Coulter menetapkan adanya sasaran,
strategi untuk mencapai sasaran dan koordinasi aktivitas untuk mencapai sasaran
tersebut. Sementara Daft menegaskan tentang sasaran sebagai pedoman kinerja
organisasi, pembagian deskripsi kerja serta penetapan sumberdaya, baik manusia
maupun sumberdaya pendukung lainnya yang akan mendukung keberhasilan
pencapaian sasaran tersebut.
Hal ini menunjukkan urgensi perencanaan karena
perencanaan berhubungan dengan pertanyaan: apa tujuan yang ingin dicapai oleh
sebuah organisasi, kapan tujuan itu akan bisa dilaksanakan, bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut, siapa yang
akan bertanggung jawab atas tujuan tersebut, dan sumberdaya apa saja yang dapat
mendukung tercapainya sasaran tersebut.
Di level inilah kita dapat mengetahui betapa
pentingnya peranan manajer dalam mengorganisasikan perencanaan suatu
organisasi. Manajer yang berarti seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi
dapat tercapai. (Robbins dan Coulter, 2010: 6).
Manajerlah yang menentukan sebuah perencanaan dan ia
pulalah yang melakukan fungsi pengawasan. Peran penting seorang manajer
dibuktikan dengan kinerja perusahaan. Sebuah perusahaan yang progresif, pasti
di belakangnya terdapat manajer yang efektif. Sebaliknya, kemunduran sebuah
perusahaan dapat berarti karena sang manajer telah membuat keputusan tanpa
mengacu kepada data yang akurat.
B.
PERANAN
PERENCANAAN
Perencanaan memiliki arti
yang strategis bagi sebuah perusahaan. Setidaknya ada empat hal fungsi
strategis dari perencanaan, yaitu:
·
Perencanaan
memberikan arah kepada para manajer dan nonmanajer. Ketika sebuah perencanaan
telah dibuat, hal ini memberikan arah kepada pemangku kebijakan dalam
menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan juga memberikan pedoman
kepada para karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga tidak tumpang
tindih dalam menjalankan tugas mereka masing-masing. Perencanaan menghindarkan distorsi
dalam pekerjaan, baik dalam level antar manajer maupun lintas pegawai, karena
semua telah mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
·
Perencanaan
mengurangi ketidakpastian. Dunia bisnis adalah dunia yang tidak pasti. Betapa
sering kita mendengar banyak perusahaan baik dalam skala kecil, menengah maupun
besar yang mengalami kebangkrutan. Hal ini salah satunya karena ketidaksiapan
menghadapi perubahan. Dengan perencanaan yang baik, para manajer dapat
mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dalam dunia usaha. Dengan
perencanaan yang tepat, para manajer akan menampilkan respon yang efektif pada
setiap perubahan yang terjadi sehingga meminimalkan resiko yang akan dialami
oleh perusahaan karena badai perubahan. Meskipun tidak akan menghilangkan
ketidakpastian, perencanaan yang strategis akan memudahkan manajer mengambil
keputusan yang tepat terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
a.
Perencanaan
meminimalkan pemborosan dan kekosongan. Ketika
tujuan telah ditetapkan, semua level pekerjaan telah terkoordinasi dengan baik,
maka inefisiensi akan terhindarkan sehingga tidak akan ada pemborosan baik
sumber daya maupun alokasi anggaran.
b.
Perencanaan
menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian. Perencanaan
yang tepat memberikan kesempatan bagi para manajer untuk mengetahui apakah arah
tujuan mereka telah dapat terpenuhi dengan benar. Evaluasi baru dapat berjalan
dengan efektif ketika kita tahu apa sasaran yang akan kita capai.
C.
CONTOH
RENCANA BISNIS SEDERHANA
Di bawah ini akan kami paparkan mengenai contoh
rencana bisnis sederhana.
Rencana Bisnis
PATI ENTERTAINMENT
|
(AN EVENT ORGANIZER AND PRODUCTION HOUSE)
Pontianak,
2 Oktober 2012
disusun
oleh:
NURASITA
RAHIMAWATI
Human
Resources and Networking Division
LILIS
AGUSTINA
Event
Organizer Division
Fahlurrahman
Adhhar
Production
House Division
JL. Letjend
Soeprapto
No.
19 Telp
(0561) 734170/74060/
Fax (0561) 734170
PONTIANAK
78121
E-mail: pati.entertainment@yahoo.co.id Situs Web: www.pati.entertainment.ac.id
A. LATAR BELAKANG
Pati Entertainment adalah
sebuah perusahaan yang berdiri pada tanggal 18 September 2012. Perusahaan ini
didirikan oleh Agus Surapati, Abang Alfian, Rita Khairunnisa, Rahmawati, Lilis
Agustina, Fahlurrahman Adhhar, Eka Asih Suryani dan Nurasita Rahimawati.
Berdirinya perusahaan ini dalam rangka mengaplikasikan ilmu dari para
pendirinya yang notabene merupakan alumni STAIN jurusan Dakwah Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam. Dengan berdirinya perusahaan ini diharapkan dapat
menjadi wadah kreativitas dari para pendirinya. Selain itu, perusahaan ini juga
didirikan untuk memberdayakan potensi masyarakat terutama yang memiliki
ketertarikan di bidang dakwah
entertainment.
Pati Entertainment
bergerak dalam usaha jasa. Perusahaan ini mempunyai dua divisi yaitu event
organizer (penyelenggara kegiatan) dan production house (rumah produksi). Usaha
utama Divisi Event Organizer adalah menyelenggarakan kegiatan, baik berupa
seminar, pameran, perlombaan, konser dan lain sebagainya, baik atas pesanan
klien maupun atas prakarsa internal perusahaan. Sementara itu, divisi
Production House akan bergerak di sektor rumah produksi dengan membuat
tayangan-tayangan yang penuh kreativitas, inovasi namun tetap edukatif,
rekreatif dan yang paling penting memiliki nuansa dakwah.
Adapun nama perusahaan
Pati Entertainment berasal dari nama dua
tokoh pahlawan nasional, Untung Suropati dan Pattimura. Para pendiri Pati
Entertainment berharap mendapatkan spirit juang dari nama besar kedua tokoh
pahlawan tersebut. Dengan demikian, spirit juang itu dapat memotivasi para
karyawan baik dalam level manajer maupun pembantu umum dalam mewujudkan visi
dan misi perusahaan.
Perusahaan didirikan
dengan investasi sebesar 500 juta rupiah. Modal
ini didapat dari dana pribadi para pendiri dan pinjaman pribadi. Dengan
usaha yang dijalankan perusahaan, diharapkan maksimal pada tahun kelima,
perusahaan telah dapat mencapai titik impas (Break Event Point) dan pada tahun
selanjutnya dapat meraih keuntungan secara maksimal.
Selanjutnya, setiap divisi
diproyeksikan untuk melaksanakan usaha dengan standar nasional. Divisi Event
Organizer direncanakan untuk dapat memiliki klien tingkat nasional dan
menyelenggarakan kegiatan yang berskala nasional. Sementara itu, Divisi
Production House diharapkan dapat menghasilkan tayangan yang memenuhi kriteria
penayangan di televisi nasional.
B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Adapun visi perusahaan adalah
Menjadikan Pati Entertainment sebagai perusahaan
yang bernuansa dakwah dan edukasi yang penuh kreatitivas dan inovasi dengan
mengangkat potensi dan kearifan lokal.
Sementara itu,
misi perusahaan adalah:
1.
Menyelenggarakan
kegiatan yang menghibur tetapi tetap
memiliki nuansa dakwah.
2.
Menghasilkan
tayangan yang bernuansa edukatif dan dakwah dengan mengedepankan universalitas
Islam.
3.
Menghasilkan
tayangan yang bermutu, penuh kreativitas dengan menjaga norma kesantunan.
4.
Menjadi
perusahaan yang mewadahi insan-insan yang berjiwa kreatif dan inovatif serta
tangguh dalam menghadapi persaingan usaha dengan kompetitor lain.
5.
Menjalin
kerja sama dengan pemerintah daerah, masyarakat luas, serta pemangku kebijakan
terutama di bidang penyiaran dan lembaga pendidikan yang sejalan dengan visi
perusahaan.
Tagline
Perusahaan
Pati
Entertainment: Mewujudkan Kreativitas Anak Bangsa
C. ANGGOTA KOMITE PERUSAHAAN
Komite perusahaan adalah
orang-orang yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan, yang menjalankan
roda kegiatan perusahaan. Anggota komite perusahaan adalah para pendiri dari perusahaan
ini. Adapun nama-nama anggota komite perusahaan adalah:
1.
Direktur
Perusahaan : Agus
Surapati
2.
Manajer
Keuangan : Abang
Alfian
3.
Manajer
Program : Rita
Khairunnisa
4.
Manajer
Pemasaran :
Rahmawati
5.
Manajer
Personalia dan Umum : Eka Asih Suryani
6.
Divisi-divisi:
1.
Divisi Event
Organizer : Lilis Agustina
2.
Divisi
Production House : Fahlurrahman
Adhhar
3.
Divisi SDM
dan Networking : Nurasita Rahimawati
D. RENCANA KEGIATAN
Di bawah ini kami cantumkan program-program kegiatan
yang akan kami selenggarakan, antara lain:
a.
Divisi Event
Organizer.
1.
Festival
Budaya Islam Kalimantan Barat
Diselenggarakan dalam
upaya mengangkat khasanah budaya Islam di Kalimantan Barat. Akan
diselenggarakan pada bulan November 2012 dalam rangka memperingati perayaan
Tahun Baru Islam.
2.
Festival Nasyid Daerah.
Diselenggarakan dalam
upaya mengangkat potensi-potensi berkesenian pemuda Islam dalam lingkup
Kalimantan Barat. Akan diselenggarakan pada bulan Januari 2013.
3.
Festival
Kesenian Tradisional Daerah.
Sebagai bentuk tanggung
jawab dalam upaya melestarikan kesenian tradisional daerah yang mulai
terlupakan oleh generasi muda. Juga sebagai bentuk apresiasi kepada
seniman-seniman lokal yang berupaya memasyarakatkan berbagai jenis kesenian
tradisional. Event ini diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata
Kalimantan Barat. Akan diadakan pada bulan Februari 2013.
4.
Lomba Pidato
Berbahasa Daerah.
Diadakan dalam rangka
melestarikan dan memperkenalkan keanekaragaman budaya daerah Kalimantan Barat.
Akan diadakan pada bulan Maret 2013.
5.
Festival Teater
Tradisi
Diselenggarakan dalam
upaya untuk mengangkat cerita-cerita rakyat yang bersifat tradisi maupun
kepahlawanan dalam rangka melestarikan budaya daerah. Semua kegiatan yang
dilaksanakan oleh Divisi Event Organizer diharapkan dapat menarik minat wisatawan
baik lokal maupun internasional untuk berkunjung ke Kalimantan Barat sehingga
kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi agenda rutin daerah sebagaimana kegiatan Jember Festival
di Kota Jember, maupun Festival Seni di Kota Solo.
b.
Divisi
Production House
·
Tayangan
Ramadhan. Akan meliput kegiatan ramadhan masyarakat yang bertempat di pelosok
daerah Kalimantan Barat.
·
Liputan Aneka
Permainan Tradisional Anak Kalimantan
Barat. Akan menayangkan liputan aneka permainan tradisional
anak khas Kalimantan Barat yang mulai terlupakan.
·
Liputan Islam
di Kalimantan Barat. Menelusuri jejak perjalanan Islam di Kalimantan
Barat.
·
Kedepan,
Divisi Production House akan mengggodok konsep film animasi dengan mengambil
setting dan cerita tentang Kalimantan Barat dengan pendekatan populer.
Contoh
Deskripsi Biaya Kegiatan
1. Festival
Teater Tradisi
Komponen biaya:
1. Biaya sewa tempat 6 hari (1 hari 2.000.000,-) : 12.000.000,-
2. Biaya promosi : 2.000.000,-
3. Biaya dekorasi : 3.000.000,-
4. Biaya konsumsi
1. Acara pembukaan : 2.000.000,-
2. Pelaksana lapangan selama 6 hari
(25 x 18.000,- x 2) : 900.000,-
5. Biaya pengadaan tiket masuk : 500.000,-
6. Biaya perlengkapan : 3.000.000,-
Total biaya
23.400.000,-
2. Liputan
Islam di Kalimantan Barat
Contoh di Kabupaten Ketapang (masa
survey 7 hari dan produksi 7 hari dengan melibatkan 20 orang kru)
Komponen biaya:
1. Biaya
survey : 5.000.000,-
2. Biaya
transportasi : 6.000.000,-
3. Biaya
akomodasi :
20.000.000,-
4. Biaya
pasca produksi : 2.000.000,-
5. Biaya
promosi : 1.000.000,-
Total
biaya 34.000.000,-
STRATEGI KOMUNIKASI DAN KAMPANYE
Tujuan
komunikasi dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda baik untuk
keperluan promosi maupun publikasi misalnya, tujuan komunikasi dalam dunia
periklanan (advertising communication) adalah selain memberikan
informasi suatu produk yang dikampanyekan juga menitik beratkan bujukan
(persuasif) dan menanamkan awareness dalam benak konsumen sebagai upaya
memotivasi pembelian.
Pemasaran
(marketing) berupaya meluaskan pasaran suatu produk sedangkan kampanye
PR (public relations campaign) dalam berkomunikasi bertujuan menciptakan
pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran, minat, dan dukungan dari
berbagai pihak untuk memperoleh citra bagi lembaga atau organisasi yang
diwakilinya. Jadi, strategi itu pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning)
dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik
operasionalnya, komunikasi secara efektif adalah sebagai berikut :
§ Bagaimana
mengubah sikap (how change the attitude).
§ Mengubah
opini (to change the opinion).
§ Mengubah
perilaku (to change behavior).
v Tujuan
strategi komunikasi tersebut sebagai berikut :
§ To
secure understanding yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian
dalam berkomunikasi.
§ To
motive acceptance yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.
§ To
motive action yaitu penggiatan untuk memotivasinya.
§ The
goals which the communicator sought to achieve yaitu bagaimana mencapai tujuan
yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.
Peristiwa
dalam proses komunikasi kampanye ini melibatkan konseptor (conception skill),
teknisi komunikasi (technical skill) dan komunikator dengan segala
kemampuan komunikasi (communication skill) untuk mempengaruhi komunikan
dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk
perencanaan yang taktis dan strategis untuk mencapai tujuan tertentu. Kondisi
mendukung sukses tidaknya penyampaian pesan (message) tersebut dalam
berkampanye, menurut Wilbur Schramm di dalam bukunya, The Process dan
Effects of Mass Communications yaitu sebagai berikut :
§ Pesan
dibuat sedemikian rupa dan selalu menarik perhatian.
§ Pesan
dirumuskan melalui lambang yang mudah dipahami atau dimengerti oleh komunikan.
§ Pesan
menimbulkan kebutuhan pribadi dari komunikannya.
§ Pesan
merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi, sesuai dengan situasi dan keadaan
kondisi dari komunikan.
Pesan
tersebut berupa ide, pikiran, informasi, gagasan, dan perasaan, pikiran dan
perasaan tersebut tidak mungkin dapat diketahui oleh komunikan, jika tidak
menggunakan “suatu lambang yang sama-sama dimengerti”.
A.
TEKNIK BERKOMUNIKASI DALAM KAMPANYE
Pada
hakikatnya tujuan kampanye adalah bagaimana mengubah opini publik dan perilaku
lainnya sesuai dengan tujuan dan perencanaan yang ditetapkan, melalui teknik
komunikasi tersebut, seperti prosedur untuk menarik perhatian pada penggiatan
komunikasi dalam kampanye dikenal “A procedure, from attention to action” atau
dengan formula lain dengan slogan “AIDDA”, AIDDA tersebut singkatan dari :
A -
attention = menarik perhatian D
- decision = membuat keputusan
I -
interest = membangkitkan minat A -
action = melakukan penggiatan
D - desire = menumbuhkan hasrat
Penggiatan
proses komunikasi dalam kampanye public relation tersebut melalui dua cara,
yakni sebagai berikut:
§ Proses
kampanye yang berlangsung secara singkat
§ Proses
kampanye yang berlangsung dalam waktu lama dan terus-menerus.
Dengan
dua cara tersebut, maka kampanye itu akan menimbulkan efek dari proses komunikasi yang bisa berbentuk menarik
perhatian, simpati, empati, dan bisa sebaliknya antipati
B.
MENGGALANG OPINI PUBLIK
Bahwa
dalam melakukan kampanye bertujuan untuk menggalang atau merekayasa opini
publik (public opinion) yang disusun secara periodik dan tertentu dalam program
khusus, baik bulanan maupun tahunan. Sebelum mengadakan kampanye untuk
membentuk dan merekayasa opini publik itu, terlebih dahulu disusun agenda
setting yaitu penyusunan suatu benda atau skenario untuk mengangkat topik
tertentu atau tema tentang isu apa yang akan diangkat melalui teknik publikasi
atau promosi. Biasanya dalam menyusun agenda setting tersebut harus bekerja
sama dengan pihak pers dan media massa untuk mengangkat isu tertentu kepada
publik yang nantinya akan memperoleh respon dari masyarakat dalam bentuk
tanggapan positif (diterima) atau negatif (ditolak) setelah melalui proses
dalam jangka waktu tertentu.
Yang
menjadi titik tolak berhasil atau tidaknya untuk merekayasa opini publik
(reengineering of public opinion) melalui teknik kampanye public relation untuk
memperoleh publisitas seperti yang diharapkan, yang paling penting bekerja sama
dengan pihak para wartawan dan redaktur di berbagai media massa untuk mengangkat
suatu isu yang dimaksudkan, baik media cetak maupun media elektronik untuk
secara serentak disebarluaskan (simultaneity effect) dalam bentuk berit (news),
featurise, artikel, advetorial, dan informasi lainnya agar pesan-pesan yang
disebarluaskan itu sampai ke masyarakat diberbagai tempat dalam waktu yang
bersamaan. Namun, yang menjadi pertanyaan “Apakah dengan cara merekayasa
melalui agenda setting yang dibentuk dan direncanakan untuk kampanye public
relation tersebut akan berhasil?
Jawabannya
belum tentu berhasil, bahkan menimbulkan opini yang negatif karena banyak
faktor yang mendukung keberhasilan untuk membentuk opini publik positif seperti
yang diharapkan. Disamping itu, hasilnya bisa dirasakan dalam jangka waktu
tertentu pada masa yang akan datang (tertunda), tergantung intensitas
kampanyenya, teknik publikasi, pesan yang disampaikan itu belum tentu cocok
dengan kebutuhan atau keinginan komunikan, hingga kemampuan komunikator dalam
menyampaikan pesan (communication skill) atau derajat kepentingan (magnitude)
informasi, isu, berita, ide, gagasan, dan sebagainya belum optimal menjangkau
atau mempengaruhi komunikasinya.
C.
STRATEGI PENULISAN BERITA (PESAN)
Menurut
Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan public relations untuk
merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita yaitu sebagai berikut
:
§ Strategy
of publicity
Melakukan
kampanye untuk penyebaran pesan (message) melalui proses publikasi suatu berita
melalui kerja sama dengan berbagai media massa, selain itu dengan menggunakan
taktik merekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi sehingga
akan menciptakan publisitas yang menguntungkan.
§ Strategy
of persuation
Berkampanye
untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui tekhnik sugesti atau persuasi
untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita,
artikel, atau featuris berlandaskan humaniti interest.
§ Strategy
of argumentation
Strategi
ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang
menguntungkan, kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi
yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan. Dalam
hal ini, kemampuan public relations sebagai komunikator yang handal diperlukan
untuk mengemukakan suatu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah opini
publik melalui berita atau statement yang dipublikasikan.
§ Strategy
of image
Strategi
pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra lembaga
atau organisasi termasuk produknya, misalnya tidak hanya menampilkan segi
promosi tetapi bagaimana menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan
kepedulian terhadap lingkungan dan sosial (Humanity relations and social marketing)
yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan
(corporate image).
Menurut
Dr. Willard G. Bleyer mengatakan berita yang baik adalah “Anything timely
that interest a number of readers” yang artinya “Berita yang baik adalah
segala sesuatu terbaru, hangat, dan aktual sehingga dapat menarik perhatian
sebagian besar pembacanya”. Selain sebagai kontrol sosial fungsi
jurnalistik paling pokok adalah memberikan informasi, menginterpretasikan, membimbing,
mendidik, hingga menghibur pembacanya.
D.
TEKNIK BERKAMPANYE
Untuk
berhasilnya suatu persuasi dalam berkampanye melalui berbagai teknik agar dalam
penyampaian pesan (message) kepada audiensinya cukup efektif, antara lain
beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public
relations atau periklanan yaitu sebagai berikut :
§ Partisipasi
(participating), yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau
peranserta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang
sama ke dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling
pengertian, menghargai, kerjasama dan toleransi.
§ Assosiasi
(Association), yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat
memancing perhatian masyarakat, misalnya “three in one” maka orang akan ingat
akan pembatasan penumpang mobil pribadi yang melewati jam tertentu di kawasan
jalan protokol di Jakarta.
§ Teknik
integratif (integrative), yaitu bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator)
kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata “kita, kami,
anda sekalian atau untuk anda, dan sebagainya yang artinya mengandung makna
bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk kepentingan dirinya atau
perusahaannya atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil
manfaat secara bersama demi untuk kepentingan bersama.
§ Teknik
ganjaran (pay off technique), yaitu bermaksud untuk mempengaruhi komunikan
dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming
hadiah” dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan : Bisa berupa benefit
(manfaat), kegunaan, dan sebagainya dan juga bisa berupa ancaman, kekhawatiran,
dan suatu yang menakutkan.
Bedanya,
untuk pertama adalah berupaya menumbuhkan kegairahan dan menitik beratkan
emosional (emotional appeal) dan yang kedua yakni untuk membangkitkan rasa
takut, ketegangan, atau kekhawatiran bila hal tersebut atau tertentu bisa
terjadi dikemudian hari.
§ Memperoleh
empati (empathy), yaitu suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam
posisi komunikan atau ikut merasakan dan “peduli” situasi atau kondisi pihak
komunikan, biasanya dalam public relations dikenal dengan social
responsibility and human relations.
§ Teknik
koersi atau paksaan (coersion technique), yaitu dalam komunikasi melakukan
kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapat menimbulkan rasa ketakutan
atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu
ancaman tertentu.
Disamping
itu, ada risiko yang dihadapi dalam berkampanye yang dapat menggagalkan teknik
persuasi atau membujuk pihak khalayak sasaran (target audience), yaitu
sebagai berikut:
ü Penyesatan
suatu pengertian atau pemahaman tentang tema kampanye yang tengah dilancarkan
oleh pihak lain (kompetitor).
ü Merusak
atau memalsukan isi atau materi pesan (to make the message invalid).
ü Menafsirkan
suatu pesan dengan ukuran menurut pengertian atau pandangan sepihak (subjective
evaluation).
ü Memberikan
pesan yang bahasanya terlalu sukar untuk dimengerti atau dicerna maksud dari
pesan yang hendak disampaikan itu (to make the message too dificult to be
understanding).
v Materi
dan Isi Program Kampanye
Materi
dan isi kampanye tersebut biasanya menyangkut :
ü Tema,
topik, dan isu apa yang ingin diangkat ke permukaan agar mendapat tanggapan.
ü Tujuan
dari kampanye.
ü Program atau perencanaan acara dalam kampanye.
ü Sasaran
dari kampanye yang hendak dicapai.
Rangkaian
perencanaan dan komunikasi public relations tersebut merupakan blue print yang
disusun secara sistematis yang akan menjadi patokan atau pedoman dan yang
digambarkan dalam suatu pola tahapan yang saling terkait erat satu sama lain, komponen-komponen
setiap langkah penggiatan program kampanye tersebut dibentuk secara berangkai
mulai dari :
ü Analisis
situasi dan audit komunikasi.
ü Merumuskan
tujuan dan target waktunya.
ü Menentukan publiknya (target audience).
ü Menentukan
media.
ü Menetapkan anggaran untuk kampanye tersebut.
ü Program
penggiatan kampanye.
ü Analisis
hasil program tersebut dan aplikasinya, berhasil atau tidaknya berdasarkan “planning
your work and working your plan”.
Kemudian
sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan dari program kampanye public
ralitions tersebut, tergantung ada apa dan bagaimana masalah yang akan dihadapi
oleh setiap kegiatan, lembaga atau organisasi, serta perusahaan melalui peranan
public relationsnya. Sedangkan sebagai tolok ukurnya atau langkah terakhir
adalah target atau sasaran yang hendak dicapai yaitu : Memperoleh citra positif
dan memperoleh kepercayaan .
Realitasnya
atau bukan khayalan walaupun sasarannya tidak berwujud (intangible) seperti
point pertama dan kedua tersebut di atas, tetapi bisa dirasakan melalui kesan,
baik secara individual maupun opini publik yang diterima secara positif, hasil
kerja dari public relations adalah bersifat intangible seperti saling
mempercayai, saling berfikir positif.
PERENCANAAN STRATEGIS BAGI WIRAUSAHA
A. Tantangan stratergi wirausaha
Perencanaan mencakup pedefinisian misi perusahaan, tujuan yag ingin dicapai,
pemilihan dan pengembangan stratergi dan penentuan pedoman kebijakan. Proses
perencanaan strategis ini adalah suatu strategic thingking dari para
pemilik usaha.
Semua perusahaan membutuhkan stateri untuk membantu memenangkan persaingan.
Dibutuhkan perencanaan yang sistematis memang bervariasi, tergantung pada
corak, ukuran, dan struktur bisnisnya. Usaha yang sedang berkembang pesat
dengan pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan
perencanaannya. Perencanaan formal biasanya dibagi menjadi dua: perencanaan
strategis dan operasional.
B. Perencanaan strategis
Lima langkah dasar dalam perencanaan strategis:
1. Menguji/menganalisis lingkungan
internal perusahaan dan lingkungan eksternal.
2. Memformulikasikan stratergi
perusahaan jangka panjang dan pendek.
3. Menerapkan rencana stratergi.
4. Mengevaluasi kinerja stratergi.
5. Melakukan follow-up dengan feedback
yang berkesinambungan.
C.
Dimensi utama
yang memengaruhi kegiatan perencanaan strategi perusahaan
Lima faktor
yang mendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan:
·
Permintaan
akan waktu manajemen strategis.
·
Kecepatan
pengambilan keputusan.
·
Problem
politis internal.
·
Ketidakpastian
lingkungan.
·
Visi
wirausaha.
D. Kurangnya perencanaan strategis
Robinson dan Perce II menemukan lima
alasan mengapa perusahaan enggan membuat perencanaan strategis: Keterbatasan waktu, Kurangnya pengetahuan, Kurangnya keahlian/keterampilan, Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan dan Adanya persepsi yang mengatakan bahwa
perencanaan itu tinggi biayanya.
Perencanaan merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi suatu bisnis atau wirausaha. Perencanaan adalah proses menentukan
bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan
yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara
kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan terbagi
menjadi beberapa jenis yaitu perencanaan strategis dan perencanaan taktis.
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada
organisasi secara keseluruhan sehingga wirausahawan memandang organisasi
sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukan dalam jangka
panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan jangka panjang
wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang dilakukan oleh organisasi agar
berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
Aktifitas
perencanaan dapat dibagi 2 :
·
Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka
panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan
memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak
dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang
dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun
mendatang.
·
Perencanaan Taktis
Perencanaan
Taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai
bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan
taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari
organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau
kurang.
2. Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan fungsi perencanaan ada 3 yaitu :
1. Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan Probabilitas Tinggi yaitu perencanaan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Pendekatan Probabilitas Tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana yang sangat tepat. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidak mendorong rencana - rencana yang kreatif.
2. Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan fungsi perencanaan ada 3 yaitu :
1. Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan Probabilitas Tinggi yaitu perencanaan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Pendekatan Probabilitas Tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana yang sangat tepat. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidak mendorong rencana - rencana yang kreatif.
2. Pendekatan Maksimisasi
Pendekatan Maksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
Pendekatan Maksimisasi Perencanaan mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencana - rencana. Kerugian pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen organisasi sebagai sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi.
3. Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
a) Melihat perubahan organisasional sebagai tidak bisa dihindari
b) Memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
c) Menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah
Pendekatan Adaptasi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini difokuskan pada lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibandingkan dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
3. Alat–alat perencanaan dalam organisasi wirausaha/wiraswasta ?
Alat-alat perencanaan adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana – rencana. Alat- alatnya yaitu :
a) Peramalan (forecasting)
Peramalan (forecasting) adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif
b) Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu, yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.
c) Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional. Peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan. Berikut penjelasan dari dua teknik penjadwalan tersebut.
• Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan berada pada sumber vertikal. Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT), suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta gannt, adalah alat penjadwalan yang dirancang untuk menekankan pada saling hubungan diantara tugas - tugas.
• Jalur Kratis (CriticalPath)
Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT. Jalur kritis adalah rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk diselesaikan. Julur ini di namakan jalur kritis karena penundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.
[1]
Dr. Buchari Alma, KEWIRAUSAHAAN, (Bandung: CV ALFABETA). 2000,hlm 154-155.
[2]
Mass Marketing maksudnya produsen membuat produk secara massal, distribusi
secara massal dan juga promosi besar-besaran dari satu jenis produk.
[3]
Individua marketing berarti pemasaran yang melayani orang perorangan misalnya
membuat pakaian untuk orang tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar