Nama : Maryamatul Munawwarah NIM : 1113111006
Dosen : Juniawati, M. Sc MK :
Broadcasting
Sejarah
Radio atau Konsep Penyiaran Radio
A. Sejarah
Radio
Pada awal
tahun 1890-an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi menciptakan
inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz. Marconi telah
berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya
dengan informasi, sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi
tersebut mampu memindahkan informasi dari satu tempat ketempat lain tanpa
kawat, dan inilah awal dari komunikasi radio. Pada tahun 1895, Marconi pun mengkombinasikan
teori-teori yang sudah ada (tentang elektromagnetik) dengan idenya sendiri. Ia
adalah orang pertama yang mengirimkan sinyal radio melalui udara dan
menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirim kode sinyal telegraf dalam
jangkauan lebih dari 1,5 Km (http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/95-sejarah-ditemukannya-radio,
akses tanggal 28 Februari 2013)
Tahun 1896 Guglielmo Marconi menciptakan wireless
telegraph yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk
kode morse. Marconi lantas mendirikan perusahaan pengirim pesan kedatangan dan
keberangkatan kapal, mendirikan stasiun pemancar dan penerima, terutama
dikawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf dan belakangan mendirikan pabrik
perakit dan penyedia perlengkapan radio. Tahun 1912 dikeluarkan Radio Act 1912
tentang regulasi gelombang udara yang wewenangnya diberikan pada Departemen
Perdagangan dan satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 1913 Marconi telah
mendominasi bisnis radio di Eropa dan Amerika Serikat. Bisnis radio pada
pemanfaatan radio untuk keperluan-keperluan perdagangan dan transportasi (Santi
Indra Astuti, 2008 : 5).
Amerika Serikat memainkan peranan penting dalam
sejarah media massa termasuk radio, bukan saja karena dinegara ini teknologi
baru diciptakan dan disebarluaskan, melankan karena AS juga melahirkan model
pertama pemanfaatan radio bagi kepentingan komersial seperti yang kita kenal
sekarang ini. Dalam sejarah radio kita juga perlu berkaca pada Eropa khususnya
Inggris, tradisi radio Inggris berbeda dengan radio AS dan karenanya perlu
diketahui untuk menambah wawasan tentang model alternative mengenai
operasionalisasi radio berbasis publik.
Sepanjang perang duniaa 1, gelombang radio berada
dibawah penguasaan dan control militer Amerika Serikat, pada tahun 1920 setelah
keadaan aman dan dunia damai kembali untuk sementara militer AS mengembalikan
control radio ketangan sipil. Seorang teknisi Westinghouse, Frank Conrad
mengawali siaran radio pertama didunia dengan jadwal siaran tetap,. Tujuan awal
mendirikan stasiun radio adalah untuk menjual pesawat radio sebanyak-banyaknya,
tapi seiring dengan beragamnya siaran radio mata orangpun terbuka, took-toko
ritel besar menggunakan radio untuk mengiklankan diri, wartawan melihat peluang
media pemberitaan yang baru, sekolah dan gereja melihat adanya potensi
pendidikan yang luar biasa, industry musik melihat peluang hiburan yang baru,
pemerintah dan politisi melihat adanya media propaganda mutahir yang powerful.
Awalnya pendengar radio mewajibkan membayar pajak
untuk membiayai stasiun radio memproduksi program, radio di AS berhenti
memajaki pendengarnya pda tahun 1922 setelah ditemukan system pembiayaan
baru yakni iklan. Dari sinilah muncul
system jual beli air time bagi pengiklan dan dari sini pula muncul tendensi baru
dalam operasionalisasi radio : masuknya radio AS dalam era komersialisasi dan
lahirlah broadcasting.
Radio di Inggris menempuh jalur yang agak berbeda
yaitu pendengar tetap membayar pajak untuk radio dan uang itu digunakan untuk
membiayai sebuah radio yang diorientasikan untuk pendidikan dan budaya.
Penggunaan uang diawasi oleh dewan agar radio tersebut tetap independen dari
kepentingan pemerintah maupun swasta seperti pengiklan, British Broadcasting
Corporation yang hingga kini tetap eksis mempertahankan standar tinggi dalam
pengelolahan informasi dan hiburan, “serius” dan senantiasa menjadi model ideal
bagi lembaga penyiaran publik.[1]
Pada tahun 1933 Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia memperkenalkan
sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun
ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada.
Atas kejernihan suara yang dihasilkannya diawal tahun ’60-an, saluran FM
mendominasi sistem radio dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan
luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika.[2]
B.
Sejarah Perkembangan Radio
1.
Radio internet, Penemuan
internet mulai mengubah
transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional, radio internet
bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip
kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek yaitu
dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem
kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar keseluruh dunia asalkan pendengar
memiliki perangkat internet.
2.
Radio satelit, Radio
satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital, berbeda dengan sinyal analog
yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui
sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1, sinyal ini
ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Radio satelit hanya
bisa bekerja jika tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau
gedung, oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio
mobil.
3.
Radio berdefinisi
tinggi (HD Radio), Radio yang dikenal juga sebagai radio
digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus,
dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi
yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang
sama, kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio
satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis, namun untuk dapat menerima
siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat
menangkap sinyal digital.[3]
C.
Sejarah Penggunaan Radio
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim
yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse
antara kapal dan darat, salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang
yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu
penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun
1912, termasuk komunikasi antara operator dikapal yang tenggelam dengan kapal
terdekat dan komunikasi kestasiun darat.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan
komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua pihak pada Perang
Dunia II, Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika
Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman
melalui radio ketika perang, siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an dengan
populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat (http://mrezanugrah.blogspot.com/,
akses tanggal 27 Februari 2013).
Dalam sebuah literatur (http://pe-nyiarradio.blogspot.com/2011/01/sejarah-radio-sejarah-radio-indonesia.html,
akses tanggal 27 Februari 2013), siaran radio yang pertama di Indonesia (waktu itu bernama Nederlands Indie - Hindia Belanda), ialah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta) yang
resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925, jadi lima tahun setelah di
Amerika Serikat, tiga tahun setelah di Inggris dan Uni Soviet.
- Sejarah
dan Peran Para Ilmuwan Dalam Penemuan Radio
Ada beberapa sejarah dan peran para ilmuan yang menemukan
radio menurut (http://agusbaha07.blogspot.com/2012/10/sejarahpenemu-dan-perkembangan-radio.html,
akses tanggal 01 Maret 2013) diantaranya :
- Peran Joseph Henry
Awal 1800-an secara
terpisah Joseph Henry profesor dari Pinceton University dan fisikawan Inggris
Michael Faraday mengembangkan teori induksi, percobaan mereka terhadap elektromagnet membuktikan arus listrik disebatang kawat
dapat menimbulkan arus dibatang kawat lain, meski keduanya tidak berhubungan.
- Peran James Clerk
Maxwel
Pada tahun 1860 Duke of Devonshire
menghadiahkan sebuah institut riset baru dalam bidang eksperimental kepada
Universitas Camridge dan James Clerk Maxwel terpilih sebagai ketua pertama, laboratorium itu disebut Cavendish. Dari hasil penelitiannya, Maxwel kemudian
menghasilkan sebuah teori yang mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat
dari ujung yang satu keujung yang lain dengan kecepatan cahaya, ketika
gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola pada celah
ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang
elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua
ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut.
Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya dibuktikan
kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman Heinrich Hertz pada tahun
1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi disalah satu sudut laboratoriumnya, disudut
lainya ia membuat suatu resonator yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang
berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter
- Peran David E. Hughes
Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes
adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia
menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ketelepon
buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880
tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
- Peran Guglielmo Marconi
Pada 1895 Guglielmo Marconi berhasil mengirim sinyal komunikasi
radio dengan gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km, tahun 1901 sinyal dari perangkat radio
Marconi mampu melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada
dan dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi sebagai penemu radio. Dalam
usia 21 tahun ia membuat laboratorium dirumah ayahnya, di Pontecchio dan
mengadakan penelitian soal gelombang radio "Gelombang Hertzian" untuk
mengirim sinyal telegraf dan dia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 km.
- Peran Reginald Aubrey Fessenden
Namun dibalik semua ketenaran Marconi
sebagai Penemu Radio, fisikawan kelahiran Kanada Reginald A. Fessenden-lah yang
pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio ketika pada 1906, ia
berbica melalui radio dari Brant Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal dilepas
pantai Samudera Atlantik, sejak itu radio terus berkembang makin sempurna didukung oleh berbagai temuan secara bertahap.
- Peran John Ambrose Fleming
John Ambrose Fleming pada tahun 1904
menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi
teknologi radio ini,
para ilmuwan
mengembangkan tabung hampa udara yang bisa melacak dan memperkuat sinyal radio.
Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron yang terdiri dari tiga
elemen (triode audion) tahun 1907 yang kemudian menjadi elemen penting dalam
penerimaan sinyal radio, tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest ini memungkinkan
gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel, namun gelombang yang dipancarkannya
masih terlalu lemah.
- Peran Edwin Howard Armstrong
Pada 1912 kemampuan penerimaan ini
ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard Armstrong yang menemukan penguat gelombang
radio
atau radio amplifier, alat ini bekerja menangkap sinyal
elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung.
Dengan begitu kekuatan sinyal meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik, suara
yang ditangkap juga jauh lebih kuat dan penemuan ini kemudian menjadi sangat
penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien.
Fenomena ini oleh Armstrong disebut
dengan “regenerasi radio”
yang merupakan
penemuan penting dan perlu saat radio pertama kali ada, dengan pengembangan ini, para teknisi
radio tidak memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka
mengudara. Desain sirkuit tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan
gelombang transmiter yang menjadi inti operasional radio dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913 atas temuannya tersebut, Armstrong
mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun
1914.
Enam tahun kemudian, Westinghouse
membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne dan memulai kiprahnya
menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh. Mulailah radio
menjadi sangat populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai berita penting,
tidak ada yang tidak memakai jasa radio. Setelah itu, bermunculan terus
gelombang radio lainnya.
Pada 1933 Amstrong memperkenalkan
sistem radio FM (frequency modulation) yang memberi penerimaan jernih meskipun
ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada.
Sistem tersebut juga menyediakan sebuah gelombang tunggal membawa dua program
radio dengan sekali angkut, pengembangan ini disebut dengan multiplexing. Untuk memperkenalkan temuannya pada
dunia, pada
tahun 1940
Armstrong mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang
didirikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut, pada tahun 1941 Institut Franklin memberi
penghargaan kepada
Edwin Howard Amstrong berupa medali
Franklin yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan.
- KONSEP MANAJEMEN PENYIARAN
Keberhasilan
media penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja
pada tiga bidang tersebut. Tantangan yang harus dihadapi manajemen media penyiaran
disebabkan oleh 2 hal yaitu : Dalam kegiatan operasionalnya harus dapat
memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham yang mampu menghasilkan keuntungan
dan dipihak lain harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat dimana media
tersebut berada, sebagai ketentuan yang harus dipenuhi ketika media penyiaran
tersebut menerima izin siaran yang diberikan Negara (http://studycommunication.wordpress.com/2012/10/23/konsep-manajemen-penyiaran/,
akses tanggal 01 Maret 2013).
Fungsi Dasar Media Penyiaran adalah sebagai
berikut : Media untuk beriklan, media informasi, media hiburan dan media
pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat
memenuhi kepentingan pemasang iklan, audiens, serta pemilik dan karyawan
merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.
v Tujuan manajemen penyiaran adalah :
§ Untuk mencapai tujuan, manajemen
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
§ Untuk menjaga keseimbangan,
manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi.
§ Untuk mencapai efesiensi dan
efektifitas, suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang
berbeda; Salah satu cara yang umum yang banyak digunakan adalah dengan
menggunakan patokan efisiensi dan efektivitas.
v Penyiaran
Radio Sebagai Kekuatan Sosial
Potensi pendengar yang menyebar dibeberapa wilayah
cakupan, penyiaran radio bisa dijadikan sebagai kekuatan utama media hubungan
kepentingan bagi masyarakat. Selama penyiaran radio terus menerus menyiarkan
program yang menjadi perhatian pendengar boleh jadi akan menimbulkan nilai dan
sarat bagi kepentingan masyarakat, hal ini berarti ada kesesuaian antara
harapan pendengar dengan stasiun penyiaran radio, jika acara disukai
masyarakat, maka acara tersebut bisa berhasil secara positif.
v Penyiaran
Radio Dan Ekonomi
Penyiaran radio memiliki kemampuan untuk meyakinkan
pendengar, maka penyiaran radio menjadi alat penting sebagai media periklanan,
dengan tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak
pada penjualan produk tersebut. Bagi sebagian besar perusahaan atau produsen,
beriklan dipenyiaran radio menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping
sebagai sumber informasi, iklan juga bisa dipandang sebagai media hiburan dan
media komunikasi yang efektif.
v Penyiaran
Radio Dan Penjelasan
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber
informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan
dan musik, acara berita dan informasi adalah jenis program yang disukai oleh
masyarakat.penyiar radio memiliki kemampuan untuk menyiarkan berita-berita
resmi atau kejadian aktual, yang disusun dari beberapa nara sumber, bisa
dilakukan dengan siaran langsung atau siaran tunda, dan kemasan acara dibuat
menarik agar lebih jelas.
v Pengaruh Sosial dan Penyiaran Radio
Pengaruh yang ditimbulkan oleh penyiaran radio
terhadap sosial memang sangat bervariatif. Salah satunya adalah pengaruh dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya: membeli karena pendengar terpengaruh oleh
program yang didengar, Penyiar radio bisa untuk mempengaruhi, membujuk aksi
massa sosial, agar berpartisipasi atau terlibat dalam suatu kegiatan tertentu,
Membuat panik dan kegelisahan pendengar.
Selain itu penyiaran radio juga mempunyai pengaruh
yang sangat besar pada masyarakat dengan menjelaskan status mengenai isu-isu,
tokoh, organisasi, dan pergerakan-pergerakan yang bisa diudarakan.
DAFTAR PUSTAKA
Santi Indra Astuti, 2008.
Jurnalisme Radio teori dan praktik, Bandung : Simbiosa Rekatama Media
www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/95-sejarah-ditemukannya-radio,
akses tanggal 28 Februari 2013
www.mrezanugrah.blogspot.com/, akses
tanggal 27 Februari 2013
www.mbahkarno.blogspot.com/2011/09/sejarah-radion-am-dan-fm.html,
aksses tanggal 28 Februari 2013
www.pe-nyiarradio.blogspot.com/2011/01/sejarah-radio-sejarah-radio-indonesia.html,
akses tanggal 27 Februari 2013
www.agusbaha07.blogspot.com/2012/10/sejarahpenemu-dan-perkembangan-radio.html,
akses tanggal 01 Maret 2013
[1] Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio teori dan praktik (Bandung
: Simbiosa Rekatama Media, 2008 Hal 5-6)
[2]www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/95-sejarah-ditemukannya-radio,
akses tanggal 28 Februari 2013
[3]http://mbahkarno.blogspot.com/2011/09/sejarah-radion-am-dan-fm.html,
aksses tanggal 28 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar