Nama : Maryamatul Munawwarah NIM : 1113111006
MK : Komunikasi Lintas Agama II Dosen :
Dr. Samsul Hidayat, MA
KHONGHUCU
A. Pokok Ajaran Agama Khonghucu
Ada lima pokok ajaaran Khonghucu yaitu :
- REN (Cinta Kasih)
Cinta kasih adalah
mengendalikan diri pulang kepada kesusilaan. (Sabda Suci XII: 1:1).
Mengendalikan diri bukanlah pekerjaan mudah bagi manusia. Kata mengendalikan
diri kelihatannya sederhana, tetapi dalam praktek kehidupan sehari-hari perlu
dilatih, harus ada kesabaran, logika berpikir, tepa salira dan mempunyai rasa
kemanusiaan.
Mengasihi orang tua
merupakan laku bakti dan dalam laku bakti adalah menegakkan diri hidup menempuh
Jalan Suci (DAO), meninggalkan nama baik, sehingga dapat memuliakan ayah dan
bunda. Maka dalam Sabda Suci II : 5 : 3 menyatakan, “Pada saat hidup, layanilah
sesuai dengan kesusilaan; ketika meninggal dunia, makamkanlah sesuai dengan
kesusilaan; dan sembayangilah sesuai dengan kesusilaan”.
- YI (Kebenaran)
Kebenaran adalah kewajiban
hidup dan jalan lurus, maksudnya adalah sesuatu yang mesti diamalkan atau
dilakukan dengan jalan benar dan lurus. Dalam kehidupan ini kebenaran sangat
dijunjung tinggi oleh manusia yang luhur dan mulia, karena kebenaran merupakan
suatu sifat perlakuan yang adil dan tidak berat sebelah. Maka sebagai manusia,
semuanya menghendaki perlakuan yang benar dan adil dari orang lain. Tetapi
kadang–kadang manusia, secara sadar atau tidak sadar memperlakukan orang lain
dengan tidak benar dan adil.
- LI (Kesusilaan)
Kesusilaan adalah kesopanan;
sopan santun, keadaban (W.J.S poerwadarminta ). Kesusilaan berkaitan erat
dengan rasa malu, tipu muslihat, tak mempunyai harga diri, pengacau dan berlaku
kasar. Orang yang berperilaku tanpa rasa malu dan perbuatan- perbuatan yang
bersifat negatif seperti tersebut di atas. Misalnya : mengadakan korupsi uang,
mengambil hak milik orang lain tanpa sepengetahuan pemilik, dengan sengaja
mengingkari perjanjian, perbuatan yang mencoreng nama baik orang tua atau
keluarga dan suka melakukan kekerasan.
Sikap dan berperilaku dalam
kesusilaan adalah sangat penting bagi manusia, karena dengan sikap demikian,
manusia dapat hidup bahagia baik didunia maupun di alam baka nanti dan perlu
diingat bahwa setiap perbuatan dan persoalan pada hakikatnya harus kembali pada
tolok ukur dalam kerangka keseimbangan, keserasian dan keharmonisan. Oleh sebab
itu, Nabi memberikan Sabda, “Melakukan hormat tanpa tertib kesusilaan, akan
menjadikan orang repot. Berhati-hati tanpa tertib kesusilaan, akan menjadikan
orang serba takut. Berani tanpa tertib kesusilaan, akan menjadikan orang suka
mengacau. Dan jujur tanpa tertib kesusilaan, akan menjadikan orang berlaku
kasar ( Sabda Suci “ VIII : 2 ). Jadi setiap perbuatan, menurut kita sudah baik
dan benar masih perlu diukur dengan parameter kesusilaan.
- ZHI (Kebijaksanaan)
Sikap moral yang bijaksana
berkaitan erat dengan Iman. Dan keimanan yang sempurna adalah berada pada jalan
Suci (DAO), maka dalam Kitab Tengah Sempurna XXIV : 3 dikatakan, “Iman itu
bukan dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri sendiri, melainkan
menyempurnakan segenap wujud juga. Cinta Kasih itu menyempurnakan diri dan
bijaksana itu menyempurnakan segenap wujud. Inilah kewajiban watak sejati dan
inilah keesaan luar dalam dari pada jalan Suci. Maka setiap saat jangan
dilalaikan.”
- SIN (Dapat Dipercaya)
Perkataanmu hendaklah kau
pegang dengan satya dan dapat dipercaya, perbuatanmu hendaklah kau perhatikan
sungguh-sungguh. Dengan demikian didaerah Man dan Mo pun, tingkah lakumu dapat
diterima. Kalau perbuatanmu tidak kau pegang dengan satya dan dapat dipercaya,
perbuatanmu tidak kau perhatikan sungguh-sungguh, sekalipun di kampung halaman
sendiri mungkinkah dapat diterima? “ ( Sabda Suci XV : 6;2). Ayat di atas
mengisyaratkan bahwa perbuatan yang dapat dipercaya bisa diterima di mana –
mana dan tentunya disenangi semua orang bahkan dapat memperngaruhi dan
mengangkat nama baik orang tua, keluarga dan diri sendiri. Sebaliknya perbuatan
yang tidak dapat dipercaya walaupun dalam keluarga sendiri bakal sulit diterima
apalagi dihadapan publik atau umum.
Jadi sikap dapat dipercaya
memegang peranan penting dalam pergaulan hidup agar memungkinkan manusia
mencapai cita-citanya, sedangkan kesombongan dan keangkuhan akan mengakibatkan
hilangnya harapan.
B. Nabi Khonghucu
Nabi Agung Kong Zi adalah ilmuwan besar
yang juga politikus, seorang ahli pendidikan disamping rohaniwan yang tangguh.
Beliau tidak hanya seorang tokoh besar yang jarang ditemukan bandingannya di
Tiongkok maupun di dunia luar dan tidak hanya Nabi dari Tiongkok, tapi
merupakan Nabi dunia. Perilakunya menjd suritauladan bagi umat manusia,
semangatnya dikenang oleh generasi seterusnya. Karena itulah, pengaruhnya di
dunia internasional sangat besar. (Dewa-dewi Kelenteng 1990, hal 203).
Di negara-negara maju Asia seperti Jepang,
Korea Selatan dan Singapura, para pemimpin Negara tersebut seringkali menyitir
ayat-ayat suci dari ajaran Nabi Kong Zi. Sedangkan RRC yang sudah sekian lama
mencampakkan ajaran Nabi Agung tersebut, karena menganggap sebagai racun
feodal, kini mulai berpaling kembali menerapkan ajaran setelah komunisme
ternyata terbukti rapuh dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Begitu juga
negara-negara Indo-China dan beberapa negara Asean sebagian rakyatnya
menerapkan ajaran Nabi Kong Zi dalam kehidupannya sehari-hari.
C.
Hari Besar Agama Konghucu
(Religious Holiday)
- 1 bulan I (Zheng Yue) - Tahun Baru Kongzili/Yinli/Xin Zheng
- 4 bulan I - Menyambut turunnya malaikat dapur (Chao Chun)
- 8/9 bulan I - Jing Tian Gong (Sembahyang Besar kepada Tuhan YME)
- 15 bulan I - Shang Yuan/Yuan Xiao atau Cap Go Me
- 18 bulan II (Erl Yue) - Hari Wafat Nabi Kongzi (Zhi Sheng Ji Zhen)
- 5 April - Hari Sadranan (Qing Ming)
- 5 bulan V (Wu Yue) - Duan Yang/Duan Wu/Bai Chun
- 29 bulan VII - Sembahyang Arwah Umum
- 15 bulan VII (Ji Yue) - Jing He Ping/Jing Hao Peng
- 15 bulan VIII (Ba Yue) - Zhong Qiu (Sembahyang Purnama Raya)
- 27 bulan VIII (Ba Yue) - Zhi Sheng Dan (Hari Lahir Nabi Kongzi)
- 15 bulan X - Xia Yuan
- 22 Desember - Dong Zhi (Hari Genta Rohani)
- 24 bulan XII (Shi Erl Yue) - Hari Persaudaraan & Naiknya
malaikat dapur (Chao Chun).
D.
Kitab Suci Agama
Khonghucu
Kitab Suci Agama Khonghucu terdiri dari 2
bagian, yakni : WU JING (Kitab yang Lima) & SI SHU (Kitab yang
Empat). Wu Jing (Kitab yang Lima) terdiri : Shi Jing, Shu Jing,
Yi Jing, Li Jing, dan Chun Qiu Jing (Perubahan, Hikayat, Sajak, Kesusilaan dan
Musim Semi atau Gugur). Sedangkan Si Shu (Kitab yang Empat) terdiri : Da Xue, Zhong Yong,
Lun Yu, dan Meng Zi (Ajaran Besar, Tengah Sempurna, Sabda Suci dan Mengzi).
E.
8 Pengakuan Iman
- Separuh Iman percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Separuh Iman mmenjunjung kebajikan
- Separuh Iman menegakkan firman gemilang
- Separuh Iman menyadari adanya nyawa dan roh
- Separuh Iman memupuk cinta bakti
- Separuh Iman mengikuti genta rohani Nabi Dong Zhi
- Separuh Iman memuliakan kitab suci Wu Jing dan Si Shu
- Separuh Iman menempuh jalan suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar