Minggu, 21 Februari 2016

AKAN SELALU ADA

Nama   : Maryamatul Munawwarah
NIM    : 1113111006
MK      : BPKI (Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah)
Jurusan : KPI

TAKKAN TERLUPAKAN

            Diawali dengan bismillah, saya rangkai kata-kata ini sebagai bukti kalau saya takkan pernah lupa dengan memori yang telah terjadi pada hari minggu tanggal 20 Januari 2008, tepatnya 4 (empat) tahun yang silam. Saat itu saya sedang duduk dikelas IX di Mts Al-Fathaanah tepatnya pada hari itu saya sedang mengikuti bimbel (bimbingan belajar), serasa terbangun dari mimpi buruk saat mendengar orang yang benar-benar saya kagumi telah pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
            Sungguh, saya benar-benar tak menyangka hal itu akan terjadi pada orang yang sangat saya kagumi, apa lagi dengan keadaan mengenaskan karena beliau meninggal karena tenggelam disungai Kuala, sungai yang telah begitu akrab dengannya, yang sehari-hari ia datangi, “ya.... nasib memang tidak bisa ditebak” kalimat itulah yang selalu diucapkan oleh hampir setiap orang yang melayat.
            Betapa sedihnya hati saya saat itu, saya benar-benar tidak konsen dengan apa yang diajarkan oleh seorang guru pada saat mengikuti bimbel (bimbingan belajar), yang sedang berkecamuk difikiran dan otak saya hanyalah dia, dia, dan dia. Saya benar-benar tidak tau apa yang harus saya lakukan, hati merintih, fikiran tidak tenang, dan perasaanpun serasa hampa, saya terpukul, ingin rasanya berontak dengan apa yang telah ditakdirkan Tuhan.
            Tak dapat saya pungkiri ternyata kesedihan saya berlangsung sangat lama yakni kurang lebih satu bulan, saya dan kedua teman saya terus menangisi kepergiannya, baik pada saat sekolah, bimbel, istirahat, nyantai, maupun pada saat jogging, kami sangat terpuruk dengan keadaan dan hampir putus asa dalam menjalani kehidupan, kerudung kesedihan terus mengikuti kemana arah kami melangkah.

            Orang yang sangat kami kagumi, sayangi, dan hormati pergi dengan cepatnya meninggalkan berjuta kenangan yang tak mungkin terlupakan, hari terus berganti dan waktupun terus mengalir dengan lajunya, namun rasa itu tetap ada dan tak berkurang sedikitpun, rasa penyesalan yang sangat mendalam tetap berlabuh di hati kami, “Cinta memang tak harus memiliki” itulah kalimat yang menjadi motifasi kami dalam melanjutkan kehidupan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar