Senin, 22 Februari 2016

MASA BANI UMAYYAH:PERKEMBANGAN POLITIK,KEAGAMAAN DAN PERADABAN (Maryamatul Munawwarah 1113111006)



Memasuki masa kekuasaan bani Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan bani umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun menurun). Kekhalifahan muawiyyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya. Yazid, muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun, dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya “khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah.
Kekuasaan bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahuun. Ibu kota Negara dipindahkan Muawiyyah dari madinah ke damaskus, tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. Diantara khalifah-lhalifah bani Umayyah adalah Muawiyyah ibn Abi sufyan (661-680 M) , Abd Malik ibn Marwan (685-705 M), Al-Walid Ibn Abdul Malik (705-715), Umar ibn Abd Azis (717-720 M), dan Hasyim ibn Abd Almalik (724-743 M). ekspansi yang terhenti pada masa Usman dan Ali dilanjutkan kembali oleh dinasti ini. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun di barat, wilayah kekuasaan islam masa bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan,daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah. Adapun dinamika politik pada masa bani umayyah selalu dipenuhi dengan intrik-intrik politik, sejak awal berkuasa sampai masa berakhirnya kekuasaan bani umayyah.intrik-intik politik yang dimaksud adalah:
1.                       peristiwa tahkim yang menghasilkan 3 golongan yaitu: sunni, syiah,dan khawarij
2.                       terjadinya amul jamaah, antara hasan bin ali ke Muawiyyah
3.                       mengenalkan tradisi baru,pergantian ke khalifah ke anaknya
4.                       adanya tantangan dari khawarij (masa muawiyyah)
5.                       peristiwa karbala yaitu terbunuhnya husen bin ali
6.                       terjadinya peristiwa harrah ((girun diutara madinah yang disebabkan ketidakmauan penduduk madinah membaiat yazid sehingga yazid mengirimkan pasukan dan menyerbu dari arah gurun harrah
7.                       peristiwa pelemparan ka’bah dengan  manjamiq (alat pelemparan batu besar)karena danya pemberontakan yang dilakukan zubair di mekkah
bisalah disimpulkan tentang dinamika perpolitikkan bani umayyah selalu diwarnaitarik ulur kekuasaan. Akibatnya sangat sangat mudah terjadinya pemberontakan baik itu atas nama rombongan keagamaan (seperti yang dilakukan oleh kaum khawarij dan syiah.)

disamping ekspansi kekuasaan islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan berbagai bidang. Muawiyah mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap serta peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menerbitkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seseorang hakim (qadhi)  mulai berkembang menjadi profesi sendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya. Abd Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai islam. Untuk itu, ia mencetak mata uang tersendiri pada tahun 650 M dengan memakai kata-kata dan tulisan arab. Khalifah Abd Malik juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memperlakukan bahasa arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan islam.keberhasilan khalifah Abd Malik diikuti oleh putranya Al- Walid ibn Abd Al- Malik (705-715 M) Seorang yang mau berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-panti untuk orang cacat. Adapun pada masa khalifah Umar Abd Al-Aziz hubungan pemerintahan dengan golongan oposisi membaik. Ketika dinobatkan sebagai khalifah dia menyatakan bahwa memperbaiki dan meningkatkan negeri yang berada dalam wilayah islam lebih baik daripada menambah perluasan. Ini bearti bahwa prioritas utama adalah pembangunan dalam negeri.
Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat dia berhasil menjalin hubunganbaik dengan golongan syiah. Dia juga memberikan kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya. Pajak diperingan kedudukan mawali disejajarkan dengnan muslim arab.
Sepeninggalan khlifah Umar bin Abd Aziz , kekuasaan bani Umayyah berada pada khalifah Yazid ibn Abd Malik (720-724 M) penguasa yang satu ini terlalu gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketentraman dan kedamaiaan, pada masanya berubah menjadi kacau, dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid ibn Abd Malik.kerusuhan terus berlanjut hingga khalifah hisyam, dizaman hisyam ini muncul satu kekuasaan baru yang menjadi tantangan berat bagi bagi pemerintahan bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari bani hasyim yang doidukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan berikutnya kekuatan baru ini mampu menggulingkan dinasti Umayyah dan menggantinya dengan dinasti Baru, Bani Abbas.
Sepeniggalan khalifah hisyam khalifah-khalifah bani Umayyah yang tampil bukan hanya lemah tapi juga bermoral buruk. Akhirnya pada tahun 750 bani Umayyah digulingkan bani Abbas. Ada beberapa factor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehnacuran antara lain adalah:
1.                       system pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi arab yang lebih menekankan aspek senioritas
2.                       latar belakang terbentuknya bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali
3.                       pada masa bani Umayyah pertentangan etnis (Bani Kalb) yangf sudah ada sejak zaman sebelum islam, makin meruncing.
4.                       Lemahnya pemerintahan daulat bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaran takkala mereka mewariskan kekuasaan.
5.                       Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Al- Abbas ibn Abd Al- Muthalib.

Sumber : Istianah abu Bakar, sejarah peradaban islam, 2008, Malang: UIN Malang Press


Tidak ada komentar:

Posting Komentar