Minggu, 21 Februari 2016

KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

Nama    : Maryamatul Munawwarah
Nim      : 1113111006
Jurusan  : KPI
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
A.    KONFLIK
            Konflik bukan berarti keadaan yang destruktif, jika masing-masing komponen sosial memiliki tingkat kesadaran akan mekanisme penyelesaian konflik lewat lembaga yang telah dissepakati bersama. Macam-macam konflik :
~   Konflik Gender, lebih berorientasi pada aspek sosiokultural, gendder lebih memerhatikan pada aspek status dan peranan manusia dilihat dari jenis kelamin.
~ Konflik Rasial dan Antarsuku, konflik di Sambas Kalimantan yang dipicu oleh pertentangan antara etnis Dayak dan Madura, konflik antar etnis Papua, Maluku, Ambon, dan Pooso membutuhkan penanganan secara serius.
~   Konflik Antar Umat Agama, pengakuan seorang menjadi Nabi, perbedaan metodologi penyembahan kepada Tuhan sehingga memicu pihak lain memberikan label aliran sesat.
~ Konflik Antargolongan, memaksakan kehendaknya kepada kelompok lain untuk melakukan perbuatan yang dikendaki oleh golongan tertentu.
~ Konflik Kepentingan, satu pihak ingin merebut kekuasan dan kewenangan didalam masyarakat, sedangkan pihak lain mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan dan kewenangan yang sudah ada ditangan mereka.
~ Konflik Antarpribadi, adanya pebedaan atau tidak cocok antara individu satu dan individu lain, masing-masing individu bersih kukuh mempertahankan kepentingannya masing-masing.
~ Konflik Antarkelas Sosial, adanya kepentingan yang berbeda antar dua golongan yang ada, konflik antarkelas ini banyak dipaparkan dalam teori Marxis dan Ralf Dahrendorf.
~ Konflik Antarnegara atau Bangsa, dipicu adanya nafsu ekspansi negara-negara kuat kenegara lemah.
# Konflik dan Kekerasan merupakan bentuk yang tidak dapat dipisahkan, kekerasan selalu diidentikkan dengan kerusuhan, pembnuhan, dan terorisme, perampokan dan sebagainya asal-muasalnya berasal dari konflik.
# Akar Penyebab Konflik : Kemajemukan horizontal (struktur masyarakat yang majemuk secara kultursl) dan Kemajemukan Vertikal (struktur masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan kekuasaan).
# Teori Konflik Marx tentang kehidupan yaitu masyarakat sebagai arena yang didalamnya terdapat berbagai bentuk pertentangan.
# Teori Konflik Ralf Dahrendorp, masyarakat terinteraksi karena adanya kekompok kepentingan dominan yang menguasai masyarakat banyak.
# Teori Konflik Jonathan Turner, kelompok-kelompok yang bertikai sangat bergantung kepada kemampuan masing-masing pihak untuk mendefinisikan kepentingan mereka secara objektif dan untuk menangani, mengatur, dan mengontrol kelompok itu.
# Teori Konflik C. Wright Mills, berusaha menghubungkan perspektif konflik dengan kritik terhadap keteraturan sosial. Tema-tema yang dibahas secara khusus dalam sosiologi Mills adalah hubungan antara alienasi dan birokrasi dan kekuatan kaum elit.
# Akibat Konflik Sosial : Bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok, hancurnya kesatuan kelompok, adanya perubahan kepribadian individu, hancurnya nilai-nilai dan norma sosial yang ada, dan hilangnya harta benda (material) dan korban manuhsia.
# Hasil-hasil Konflik Sosial : Konflik kalah versus kalah, konflik kalah versus menang, konflik menang versus menang.
# Fungsi Konflik Sosial : Dapat meningkatkan solidaritas suatu kelompok, dimana anggota masyarakat yang semula kurang kompak dan memiliki gejala disintegrasi kembali berbentuk integritas sosialnya ketika menghadapi lawan yang sama dan konflik memiliki fungsi komunikasi.
# Menyikapi Konflik Sosial yaitu dengan cara mencari akar permasalahan dari konflik tersebut sehingga dapat dicari titik penyelesaiannya,
# Pengaturan Konflik (Ralf Dahrendorf) yaitu melenyapkan konflik berarti melenyapkan kehidupan sosial itu sendiri.
B.     INTEGRASI SOSIAL
            Integrasi sosial adalah penyelarasan berbagai perbedaan agar dapat dicapai kesatuan kehidupan dalam suatu wadah baik dalam wadah asosiasi sosial maupun asosiasi yang lebih besar yang disebut negara.
# Macam-macam Integrasi Sosial :
~ Integrasi Keluarga, antara anggota satu dan lainnya memiliki peranan dan fungsi yang berbeda.
~ Integrasi Kekerabatan, masing-masing anggota kerabat yang ada mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam sistem kekerabatan tersebut.
~ Integrasi Asosiasi (Perkumpulan), akan tecapai jika minat, tujuan, kepentingan, dan kegemaran yang diperjuangkan tersebut dapat dicapai, sebaliknya jika minat, tujuan, kepentingan dan kegemaran tersebut tidak berhasil diperjuangkan, maka integrasi asosiasi tersebut tidak akan terintegrasi lagi.
~ Integrasi Masyarakat, akan tecapai jika kehidupan masyarakat tersebut telah terpenuhi semua.
~ Integrasi Suku Bangsa, suku bangsa dikatakan terintegrasi jika sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing anggotanya sebagai kesatuan kelompok.
~ Integrasi Bangsa, kelompok manusia yang heterogen (beraneka ragam) sifatnya tetapi memiliki kehendak yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat permanen.

# Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Integrasi Sosial, menurut Prof. Dr. Ramlan Surbakti adalah ikatan promordial, sakral, tokoh, Bhinika Tunggal Ika, dan konsep ekonomi. Sementara itu, perkembangan ekonomi masyarakat dapat juga menjadi faktor pemersatu masyarakat. Perkembangan ekonomi masyarakat akan melahirkan diferensiasi (pembagian) dan spesialisasi (pengkhususan) pekerjaan, seperti sektor industri, jasa, perdagangan, bank, pertambangan, peranian, perkebunan, dan pendidikan yang satu sama lain berhubungan secara fungsional. Artinya spesialisasi dan diferensiasi pekerjaan tersebut akan saling berhubungan satu sama lain dalam rangka mendukung kelangsungan hidup komunitas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar