Minggu, 21 Februari 2016

RANGKUMAN SEMUA MATERI MK KOMUNIKASI MASSA

Nama   : Maryamatul Munawwarah
Nim     : 1113111006
MK      : Komunikasi Massa
Jurusan : KPI

#MASS COMUNICATION#
            Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication artinya komunikasi yang menggunakan media massa. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, tetapi dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.
·         Unsur-Unsur Komunikasi Massa
            Harold D. Lasswell memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut ”Who, Says What, in Which Channelto, To Whom, With What Effect?”
1.       Who (sumber atau komunikator), sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi, yang dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya.
  1. Says what (pesan), pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak, pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.
  2. In which channel (saluran atau media), unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya.
  3. To whom (penerima, khalayak atau audien), penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau khalayak, orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, erupakan beberapa contoh dari audien.
5.      With what effect (dampak), dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media.
·         Ciri-ciri komunikasi massa
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah : Bersifat tidak langsung (harus melalui media teknis), bersifat satu arah (tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi), bersifat terbuka (ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim) dan mempunyai publik yang secara tersebar.



MASS MEDIA
            Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan TV. Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi. Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi, media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. 
            Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen, kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu, bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas.
            Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai, fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.
MEDIO COMMUNICATION
            Media berarti wadah atau sarana, dalam bidang komunikasi istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi, media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan.
            Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi, media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi dizaman keemasan ini sangat canggih, teknologi telekomunikasi paling dicari untuk menyampaikan atau mengirimkan informasi ataupun berita karena teknologi telekomunikasi semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah, efektif dan efisien.
 Media Komunikasi Terdiri dari :
·                  Media tulisan atau cetak
                Media yang mengandalkan tulisan atau teks biasanya identik dengan koran, majalah, tabloid dan lain sebagainya yang berasal dari proses pencarian berita, pengumpulan berita, pengolahan berita, percetakan dan sampai pada proses distribusi kepada khalayak.
ü  Kelebihan media cetak adalah:
a) Karena media ini cetak ini hasilnya adalah berupa tulisan atau teks maka media ini bias disimpan dan bisa di baca berulang- ulang.
b) Selain itu juga bisa dikumpulkan dan dibuat kliping, terutama mengenai sebuah berita yang fenomenal ataupun berita- berita yang dianggap menarik.
c) Biasanya informasi didalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal- hal yang bersifat kompleks ataupun investigatif.
d) Jika dilihat dari harganya, media cetak bisa di dapat oleh khalayak dengan harga yang cukup murah. Karena dengan biaya yang cukup murah kita bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak.
ü  Untuk kekurangan dari media cetak adalah:
a)      Media cetak lebih lambat penyampaian beritanya dari pada media- media yang lain.
b)       Media cetak hanya terbatas pada tulisan atau teks saja meskipun beberapa didukung oleh foto atau gambar.
c)       Untuk biaya produksi media cetak tergolong mahal, karena media cetak harus dicetak dan didistribusikan sebelum dapat dinikmati masyarakat.
·         Media Gambar
                media gambar atau foto tergolong media yang sering digunakan untuk lebih memeperjelas atau mengabadikan sebuah peristiwa dan kejadian, bahkan sebuah berita terasa kurang jika tidak dilengkapi gambar atau foto. Kekurangan dari media gambar atau foto ini adalah : Media ini tidak akan jelas jika tidak diberi penjelasan yang detail, baik dari segi waktu (hari, tanggal) atau segi kuantitas.
·         Media audio visual atau video(televisi)
                Media audio visual atau video (televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya berjam- jam, acara dalam televisisipun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa menggemarinya.
                Adapun kelebihan dari media audio visual (televisi) ini adalah : Tidak hanya disajikan dalam bentuk suara , tapi televisi juga didukung oleh video yang menarik perhatian penonton, televisi bisa menyajikan laporan langsung dari tempat kejadian dan penonton langsung bisa mengetahui situasi dan keadaan di tempat kejadian perkara, bahasa yang digunakan pada media televisi juga bahasa tutur seperti halnya media audio atau radio.
            Untuk kekurangan dari media televisi adalah : Produksi media televisi masih tergolong mahal, baik dari peralatan dan skill dari SDM nyapun juga harus yang benar- benar mengetahui tentang televise, belum lagi untuk biaya operasional media ini cukup mahal. Proses penyampaian berita ke masyarakat ada kalanya membutuhkan waktu lama karena harus melewati proses pengambilan gambar, editing dan baru bisa disiarkan ke khalayak.

#DAMPAK MEDIA MASSA#
            Media sebenarnya merupakan sebuah elemen penyalur informasi yang mempunyai pengaruh cukup kompleks, dapat dikatakan kompleks dikarenakan media tidak hanya mempengaruhi benak individu per individu tetapi lebih jauh media juga mampu merubah tataran kehidupan yang ada di masyarakat. Permasalahan tentang gaya , mode serta trend yang sering kali terjadi dan berubah secara dinamis merupakan campur tangan dari media. 
            Pemberitaan mengenai peristiwa tertentu yang disusun dan diberitakan sehingga khalayak menganggapnya lebih penting dibandingkan beberapa peristiwa lain yang sebenarnya lebih penting tetapi dianggap tidak penting karena tidak ada campur tangan media. Bertambahnya pengetahuan individu serta perubahan perilaku individu juga dapat dikatakan merupakan campur tangan media. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Karl Erik Rosengren yang mengatakan dampak media dapat dilihat dari skala kecil dan besar, skala kecil merujuk pada individu, sedangkan skala besar merujuk pada masyarakat luas. Selain itu dampak media juga dapat dilihat dari kecepatan yaitu seberapa cepat media membawa perubahan dalam masyarakat.
            Dampak media massa lainnya adalah kekuatan media dalam mengubah dan membentuk gaya hidup seseorang, sejumlah peneliti mengungkapkan, menonton televisi secara berlebihan di kalangan anak-anak bisa menyebabkan cara hidup yang pasif dan malas bergerak pada anak-anak. Hal ini mengakibatkan munculnya gejala semacam kegemukan, kebiasaan makan yang salah, naiknya kolesterol, penyakit pencernaan.
            Meski demikian, media massa juga bisa berperan positif bagi masyarakat, karena itu masalah kesehatan sosial masyarakat harus kita kaji dari beragam sisi. Dari sisi moral, masyarakat sehat adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, semacam cinta sesama manusia, menghormati hak-hak orang lain, menyebarnya tradisi saling memaafkan dan mengasihi. Terkait hal ini, media massa bisa berperan positif dalam menyebarkan dan membumikan nilai-nilai moral, penayangan acara yang mendidik namun menghibur merupakan salah satu cara efektif bagi media untuk membangun masyarakat yang sehat.
A.    Pengaruh Media terhadap Masyarakat dalam Kaitannya dengan Perkembangan Teknologi Komunikasi
Teknologi mengambil peranan yang sangat penting dalam komunikasi, bahkan bisa dikatakan komunikasi tidak akan bisa semudah saat sekarang ini jika tidak ada kemajuan teknologi yang cepat dan sesungguhnya media lahir dari teknologi. Teknologi telekomunikasi pun semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, kecil, murah, mudah, efektif dan efisien. Proses berkomunikasi pun memiliki ciri dan sifat yang seperti itu, khususnya efektif.
            Komunikasi adalah kebutuhan mendasar manusia, dengan teknologi komunikasi yang baru telah banyak meningkatkan komunikasi antar budaya. Orang-orang dapat berkomunikasi, mengenal dan mengetahui berbagai macam budaya bangsa dengan mudah dan cepat. Jhon H. Quirk (1989) mengungkapkan kekuatan elektronik dalam komunikasi dan transportasi berfungsi untuk memfasilitasi difusi budaya, pemerataan populasi, dan desentralisasi kekuasaan.
            Dalam memproduksi informasi, media massa tetap harus memperhatikan kondisi komunikasi sebagai sasarannya dalam hal ini adalah masyarakat, media yang ingin berhasil menyampaikan pesan dengan tepat kepada media harus benar-benar mengenal masyarakat yang dituju, tanpa itu media tak akan berarti apa-apa di mata masyarakat, oleh sebab itu media berperan sangat besar dalam menentukan apa yang diinginkan oleh masyarakat dan juga sebaliknya.
Dua puluh dua tahun yang lalu, Marshall Mc Luhan menulis buku Media is the Message meramalkan bahwa media lebih menentukan isi pesan, karena media itu yang membawa pesan itu, seberapa jauh pesan itu sampai, seberapa jauh luas khalayak yang dicapai dan bagaimana dampaknya pada masyarakat, ditentukan oleh media itu sendiri
Teknologi media dalam berkomunikasi memang sangat menjanjikan kecepatan dan ketepatan penyampaian pesan kepada banyak orang-orang dalam yang bersamaan, kemampuannya dalam hal kualitas memang tidak diragukan, terutama adalah pemakaiannya yang sangat mudah dan sederhana. Namun yang dikhawatirkan dan selalu menjadi permasalahan adalah pemerataan jumlah alat dan pengetahuan menggunakannya.
            Salah satu tolak ukur kemajuan sebuah negara adalah sampai di mana ia menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan dengan mantap, konprehensif dan total, termasuk teknologi komunikasi. Sebab komunikasi memang kebutuhan dalam menjalani kehidupan yang dinamis menuju peradaban yang lebih maju. Demi mempercepat, menuju itulah teknologi media atau informasi atau komunikasi semakin dibuat canggih dan seterusnya demikian demi menjawab tantangan berkomunikasi yang lebih efektif.
            Komunikasi lewat teknologinya sangat mempengaruhi pengetahuan, cara berpikir dan tingkah laku masyarakat, informasi yang sampai sedemikian cepatnya membuat teknik berpikir manusia semakin sederhana dan mudah. Berita-berita dan informasi terhangat dari seluruh dunia tersaji didepan mata sedetik setelah kejadian di dalamnya itu berlangsung.
B.    Pengaruh Negatif dan Positif yang ditimbulkan Oleh Media Masa
            Kecemasan orang tua terhadap dampak menonton televisi bagi anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa bayak penelitian menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif maupun positif, yang dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak-anak yang belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
            Namun demikian harus diakui bahwa kebutuhan untuk mendapatkan hiburan, pengetahuan dan informasi secara mudah melalui televisi juga tidak dapat dihindarkan. Televisi, selain selalu tersedia dan amat mudah diakses, juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederat acara dari tiap stasiun televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera.
            Bayak hal yang belum diketahui oleh seorang anak, oleh karena itu kalau tidak ada yang memberi tahu ia akan mencari sendiri dengan mencoba-coba dan meniru orang dewasa, apakah hasil percobaan maupun peniruannya benar atau salah, anak mungkin tidak tahu. Disinilah tugas orang tua untuk selalu memberi pengertian kepada anak secara konsisten, kebingungan anak karena standar ganda yang diterapkan orangtua juga bisa teratasi kalau orangtua memberi penjelasan kepada anak.
#MEDIA MASSA DAN MASYARAKAT#
            Perkembangan media massa bagi manusia sempat menumbuhkan perdebatan panjang tentang makna dan dampak media massa pada perkembangan masyarakat, dalam perkembangan teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang ada.  Media massa berperan untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia.
            Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain, corak hubungan faktor-faktor di atas bersifat “interplay”. Tentu saja perubahan makna sosial tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan sosial baru dalam era modernisasi, dalam proses ini ada beberapa pertimbangan yang perlu dilihat yaitu:
·         Perkembangan media sampai pada satuan kecil masyarakat membuat kita harus membuat sikap baru dan lebih kompleks terhadap terminologi-terminologi sosial tradisional yang diyakini oleh masyarakat.
·         Perkembangan media massa baru seperti televisi sempat mengubah persepsi sosial masyarakat karena pengaruhnya yang sedemikian dahsyat, bahkan dapat dikatakan bahwa televisi mampu menjadi sentra kehidupan sosial meski tidak menutup kemungkinan bahwa media cetak juga tetap mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dalam masyaraka.
·         Proses transisi sosial baru yang dialami oleh masyarakat menuntut kita untuk memperbaharui konsep sosial yang sudah ada.
·         Pemahaman tentang ini juga akan mempengaruhi keseluruhan sikap yang diambil dalam proses perkembangan budaya masyarakat itu sendiri.
Media massa sendiri dalam masyarakat mempunyai beberapa fungsi sosial yaitu :
·         Fungsi pengawasan media adalah fungsi yang khusus menyediakan informasi dan peringatan kepada masyarakat tentang apa saja di lingkungan mereka.
·         Fungsi interpretasi adalah fungsi media yang menjadi sarana memproses, menginterpretasikan dan mengkorelasikan seluruh pengetahuan atau hal yang diketahui oleh manusia.
·         Fungsi transmisi nilai adalah fungsi media untuk menyebarkan nilai, ide dari generasi satu kegenerasi yang lain.
·         Fungsi hiburan adalah fungsi media untuk menghibur manusia.
            Dalam perkembangan selanjutnya, media massa mempunyai fungsi-fungsi baru yaitu membentuk komunitas dan komunikasi virtual, seperti halnya kelompok internet di dunia maya. Internet dapat dipahami sebagai alat atau media umum yang bisa secara komplet memenuhi fungsi media massa “tua”, internet bisa menyempurnakan transaksi komersial, menyediakan dukungan sosial dan mengirim jasa pemerintahan.
Dalam media ada berita yang berpengaruh pada masyarakat, pengaruh itu adalah:
·         Agenda setting adalah pemahaman bahwa berita mempengaruhi agenda publik yang secara rutin diberitakan oleh media massa.
·         Gatekeeping adalah media bisa menjadi penjaga informasi atau penyaring informasi yang ditujukan kepada masyarakat.
·         Framing terjadi ketika media massa membingkai beberapa isu yang ditonjolkan oleh media kepada masyarakat.
            Dengan berapa fenomena di atas, terdapat beberapa kontroversi yang menyatakan bahwa media massa pada dasarnya biasa, hanya memang masalah biasa selalu berada dalam diskusi panjang mengenai masalah objektivitas dalam sebuah media massa.
            Perkembangan media massa modern tidak terelakkan, perkembangan yang pelan tapi diakhiri dengan akselerasi perkembangan yang luar biasa. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi harus diikuti dengan pemahaman yang layak pemakai atas teknologi itu sendiri. Ada beberapa yang beranggapan bahwa perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri, ada beberapa asumsi:
·         Medium is the message, adalah pemahaman bahwa media massa memang membentuk kebudayaan, bentuk media massa berpengaruh dan bernilai dalam membentuk pola pikir manusia.
·         Teknologi adalah kekuatan dominan, pada dasarnya sistem sosial dan ekonomi mempromosikan teknologi dan mendominasi kebudayaan.
·         Media massa mendorong kebudayaan.
            Perkembangan teknologi, industri dan daya serap masyarakat terhadap media mengandaikan perubahan juga di dalam karakter media massa modern diperlukan media yang lebih spesifik atau lebih fokus pada khalayak tertentu sehingga hal ini mengubah pola isi media massa.  Maka tidak mengherankan jika terjadi perkembangan media massa baru, media massa baru adalah bentuk dan ragam media massa yang dikembangkan sesuai dengan ciri dan karakter masyarakat modern.
            Perkembangan dramatis media massa modern adalah personalisasi, media massa diharapkan semakin masuk dan melayani aspek personal manusia modern, internet merupakan contoh yang jelas pada segmentasi personal media massa modern. Media modern seperti internet mengakomodir globalisasi yang semakin membuat media massa berkonvergensi, media interaktif dalam internet membentuk apa yang disebut dengan perdagangan atau ekonomi digital (e-commerceatau digital-economy).
ISU UTAMA MEDIA MASSA
            Kalau setiap hari ada isu baru nan panas, media memang senang, sebab ada jualan baru di setiap edisi. Cuma masalahnya media juga punya fungsi kontrol terhadap penyelenggara negara dan kasus yang paling banyak menyita perhatian publik ialah korupsi. Boleh saja isu soal PKS bakal didepak dari koalisi diberitakan juga soal penamparan Denny Indrayana, akan tetapi kita masih punya pekerjaan rumah dengan kasus wisma atlet, cek perjalanan pemenangan Miranda Gultom, soal Nunun, kaburnya Neneng istri Naszaruddin, dan sederet korupsi kepala daerah.
            Media tetap mesti berada ditrek itu, jangan sampai termakan dengan agenda tersembunyi penyelenggara pemerintah yang tak mau kasusnya diberitakan. Isu baru tentu diikuti dan terus diwartakan, tetapi isu krusial semacam korupsi dalam konteks sekarang ialah fokus utama. Media justru ditantang untuk bisa mencari item yang lain sehingga ihwal korupsi ini tetap menarik disiarkan, fakta persidangan mesti diverifikasi dengan kemampuan crue media dalam melakukan riset dan reportase juga jeli dengan mafia peradilan, publik tentu menanti bagaimana akhir dari semua drama politik yang makin menarik.
#ORGANISASI dan PRODUKSI MEDIA MASSA & CITIZEN JURNALISME#
  1. Organisasi dan Produksi Media Massa
Sejak 10 tahun terakhir, struktur organisasi media massa di Indonesia, baik di bidang redaksi maupun perusahaan tidak lagi seperti media massa cetak pada zaman Orde Baru atau sebelumnya yang begitu sederhana, yang terdiri dari dua bagian besar: bidang redaksi dan bidang usaha.
            Sebagaimana ditulis AM Hoeta Soehoet dalam bukunya Manajemen Media Massa, ada dua bidang didalam manajemen organisasi pers, yaitu bidang redaksi yang dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi, dan bidang usaha dikomandani pemimpin perusahaan, dan diatas mereka ada pemimpin umum atau pemegang saham.
Bidang redaksi dalam organisasi pers mengurusi soal-soal idealism, dalam hal ini adalah mengelola berita dan opini sedangkan bidang usaha mengurusi soal-soal komersial, seperti iklan dan distribusi/sirkulasi penerbitan. Kedua bidang sama-sama penting dan hal ini berlaku hingga sekarang.
            Namun seiring dengan tuntutan pasar yang terus tergerus oleh derasnya teknologi informasi komunikasi, organisasi didalam manajemen media massa, khususnya cetak kini berubah. Organisasi di dalam manajemen media massa memang terkesan lebih besar, namun fungsional dan lebih terukur. Organisasi bidang redaksi pun telah berkembang sedemikian rupa menyesuaikan tuntutan pasar, peluang dan tantangan. Ada organisasi di redaksi yang menangani majalah, tabloid dan buku, juga online, bahkan media digital.
  1. CITIZEN JURNALISME
Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism merupakan aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga atau masyarakat awam, oleh masyarakat yang tidak memiliki latar belakang keahlian atau pekerjaan didunia jurnalistik. Aktivitas-aktivitas jurnalistik yang dilakukan adalah aktivitas-aktivitas yang serupa dalam kegiatan jurnalistik, seperti mengumpulkan, reportase, menganalisa, dan mempublikasikan berita maupun informasi.
Berita-berita maupun informasi pada citizen journalism ini cenderung tidak disensor, sehingga kebebasan jurnalis sangat dijunjung tinggi, berita dan informasi ini ditulis berdasarkan apa yang dilihat, dirasakan, dan disaksikan oleh penulisnya sendiri tanpa rekayasa. Seperti kita ketahui kegiatan jurnalistik umumnya dilakukan oleh para pekerja jurnalistik yang berada dibawah atap nama perusahaan media.
Seiring dengan reformasi pada bidang media maka bermunculan para penulis ataupun penggiat jurnalistik yang tidak bekerja untuk kepentingan bisnis media dan umumnya dilakukan oleh masyarakat awam atau warga biasa, inilah yang dimaksud dengan Jurnalisme Warga atau dalam bahasa Inggris disebut Citizen Journalism.
Didukung oleh kemudahan akses dan perkembangan teknologi di Indonesia, hal itu memberikan stimulus pada masyarakat biasa untuk bisa bersuara dan berbagi informasi secara lebih cepat lewat melalui jurnalisme model ini. Berkembangnya jurnalisme warga membuat masyarakat mempunyai banyak alternatif berita dan perspektif tentang sebuah hal dari berbagai pihak. Namun begitu, kegiatan jurnalistik oleh warga ini ada baiknya menerapkan kode etik jurnalistik, yang mana telah menjadi acuan setiap kegiatan jurnalistik.
Kegiatan jurnalisme warga patut disyukuri telah berkembang secara siginifikan kearah lebih luas dalam skala dan lebih membaik, dalam kualitas yang tentu saja berproses menjadi bentuk pelaporan yang lebih baik. Persatuan Pewarta Warga Indonesia adalah sebuah wadah bagi Citizen Journalist diseluruh Indonesia bahkan warga Indonesia diberbagai belahan Dunia manapun.
PPWI sedang megembangkan apa yang dinamakan simpul-simpul Pewarta Warga, simpul-simpul pewarta artinya adalah seorang atau lebih pewarta warga yang telah memiilki kemampuan dan kemauan menulis, memotret, membuat auvi, dalam bentuk pelaporan yang cukup baik. Kemauan serta kemampuan menulis ini dalam lingkup Jurnalisme Warga tentu sedikit berbeda dengan skill dalam lingkup jurnalisme konvensional reguler.
Sebenarnya pemerintah, misalnya saja Kementrian Daerah Tertinggal dapat bersama PPWI untuk lebih mengaktifkan kegatan jurnalisme warga ini, untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal. Kementrian Daerah Tertinggal misalnya saja memiliki sumber daya sarana dan prasarana hingga ke daerah-daerah terpencil, maka bersama PPWI bisa sama-sama mengembangkan simpul-simpul pewarta warga.  
Pewarta warga yang tinggal di kawasan tertinggal dijaring, diseleksi, untuk dibentuk simpul, difasilitasi skill komunikasi, dan PPWI memberikan wahana berupa media citizen jurnalisme dan wahana penting keorganisasian secara Nasional yang memayungi kegiatan pelaporan oleh pewarta itu. Tentu saja simpul pewarta ini adalah bersifat jurnalisme warga artinya warga yang terpilih tersebut telah mengerti bahwa dia bisa melaporkan apa saja kegiatan komunitas di daerahnya yang terpencil, dengan training kit yang PPWI berikan.
Paradigma ilmu menulis nantinya akan berubah, bahwa orang-orang yang tinggal didaerah terpencil pasti akan menuliskan apa yang terjadi didaerahnya dengan satu atau lain jalan dan warta dari pewarta warga didaerah tertinggal ini nantinya akan sampai pula diberbagai media situs web.
#ISI PESAN MEDIA#
            Media massa menerima informasi dan berita dari berbagai sumber, disini berita akan masuk keredaksi untuk menyeleksi pemberitaan yang layak untuk dimuat, Karakteristik isi pesan media massa (Koran, majalah, radio, televise, dan film) yaitu :
·         Novalti adalah sesuatu yang baru, sesuatu yang baru merupakan unsure yang terpenting bagi suatu pesan media.
·         Jarak, baik dekat atau jauh adalah terjadinya suatu peristiwa dengan tempat publikasinya peristiwa mempunyai arti penting, khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
·         Popularitas adalah peliputan tentang tokoh organisasi atau kelompok, tempat dan waktu penting dan terkenal akan menjadi berita besar dan menarik perhatian khalayak.
·         Pertentangan adalah termasuk konflik hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan atau menyangkut perbedaan pendapat dan nilai biasanya disukai oleh khalayak.
·         Komedi atau humor, manusia pada dasarnya tertarik pada hal yang lucu dan menyenangkan, oleh karena itu bentuk penyampaian pesan yang lucu disukai khalayak.
·         Seks dan keindahan, salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsure seks dan kecantikan atau keindahan sehingga unsure tersebut bersifat universal dan menarik minat khalayak. Maka media massa seringkali mengangkat unsure tersebut kedalam tulisannya.
·         Emosi adalah hal-hal yang berkaitan menyentuh kebutuhan dasar seringkali menimbulkan emosi dan simpati khalayak.
·         Nostalgia adalah menunjukkan pada hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.
·         Human Interest adalah setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang menyangkut kehidupan orang lain, hal ini sering diangkat media massa melalui tulisan biografi, biblografi, berita, feature dan acara deskriptif lainnya.
            Salah satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media, dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media. Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh kekhawatiran bahwa media dapat menimbulkan pengaruh negative, mereka yang prihatin dengan pola interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media yang tidak aman dan tidak sehat biasanya berasal dari kalangan orangtua, guru, tokoh agama, perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan sebagainya. Mereka berusaha keras menemukan cara-cara yang bisa diterapkan dalam mengurangi jam anak menonton televisi, memilih tayangan, melakukan pendampingan yang benar dan melakukan sosialisasi melalui berbagai forum. 
            Analisis isi  atau content analysis merupakan metode penelitian yang membahas secara mendalam isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa, analisis isi biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis kemudian diberi interpretasi.
            Analisis isi secara umum diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis menganai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus. Menurut Holsti, metode analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara objektif, sistematis, dan generalis.
            Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain, hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode penelitian.
            Sumber data yang dapat digunakan dalam analisis isipun beragam, pada prinsipnya apapun yang tertulis dapat dijadikan sebagai data dan dapat diteliti dalam analisis isi. Sumber data yang utama adalah media massa, dapat pula coretan-coretan di dinding, analisis isi juga dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi pada level kata atau kalimat.
            Analisis isi memiliki prosedur yang spesifik, yang agak berbeda dengan metode penelitian yang lain. Beberapa prosedur analisis isi yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut:
·         Perumusan Masalah, analisis isi dimulai dengan rumusan masalah penelitian yang spesifik, misalnya bagaimana kualitas pemberitaan surat kabar di Indonesia?
·         Pemilihan Media (Sumber Data), peneliti harus menentukan sumber data yang relevan dengan masalah penelitian, suatu observasi yang mendalam terhadap perpustakaan dan berbagai media massa seringkali akan membantu penentuan sumber data yang relevan. Penentuan periode waktu dan jumlah media yang diteliti (sample), bila jumlahnya berlebihan, juga penting untuk ditentukan pada tahap ini.
·         Definisi Operasional: definisi operasional ini berkaitan dengan unit analisis. Penentuan unit analisis dilakukan berdasarkan topik atau masalah riset yang telah ditentukan sebelumnya.
·         Pelatihan Penyusunan Kode dan Mengecek Reliabilitas: kode dilakukan untuk mengenali ciri-ciri utama kategori. Idealnya, dua atau lebih coder sebaiknya meneliti secara terpisah dan reliabilitasnya dicek dengan cara membandingkan satu demi satu kategori.
·         Analisis Data dan Penyusunan Laporan: data kuantitatif yang diperoleh dengan analisis isi dapat dianalisis dengan teknik statistik yang baku. Penulisan laporan dapat menggunakan format akademis yang cenderung baku dan menggunakan prosedur yang ketat atau dengan teknik pelaporan populer versi media massa atau buku.

#KEBEBASAN DAN INDEPENDENSI PERS/MEDIA MASSA#
  1. Definisi
Kebebasan  pers atau media massa di sini adalah sebagai terjemahan dari freedom of the press, yang dianalogikan sebagai kebebasan dari penguasa. Dalam sejarah, pengakuan dan perlindungan atas hak untuk bebas dari pengaruh atau tekanan penguasa sudah dimulai sejak deklarasi Magna Charta (1215). Dalam konteks pers, secara eksplisit ditetapkan dalam Pasal 12 Virginia Bill of Right (15 Mei 1776) tentang kebebasan persuratkabaran. Selanjutnya, spirit Piagam Virginia dimasukkan ke dalam Konstitusi Amerika Serikat (1787). Kemudian, tahun 1789, Piagam Virginia diadopsi pula oleh Perancis. (Adinegoro,1961: 60).

  1. Kebebasan dan independensi pers/media massa di Indonesia
·         Masa Kolonial:
    Usaha penerbitan suratkabar di Indonesia sudah dimulai sejak jaman kolonial, tepatnya di Batavia (Jakarta sekarang) tahun 1712. Tetapi usaha itu gagal, karena mendapat tantangan dari penguasa Hindia Belanda. Penguasa Hindia Belanda beralasan bahwa eksistensi pers akan membahayakan posisinya dalam mengekploitasi sumber daya alam Indonesia sepenuhnya, tanpa saingan. (Smith, 1983: 51)
Ø  Berdasarkan sejarah, sejak VOC hingga awal kemerdekaan Indonesia, pers Hindia Belanda diwanai dengan kooptasi penguasa. Hal ini ditandai dengan pembredelan surat kabar, pengasingan dan penangkapan terhadap wartawan dan pemilik media.
Ø  Mekanisme kontrol penguasa Hindia Belanda terhadap pers/media massa dilakukan melalui 4 cara yaitu melalui mekanisme penyensoran, Regerings Reglement (Peraturan Pemerintah), Drukpersreglement (1856) yaitu undang-undang yang mewajibkan para pencetak dan penerbit untuk menyerahkan kepada penguasa satu salinan semua karangan sebelum diteritkan, dan Persbreidel Ordonnantie (1931) yaitu undang-undang memberikan keleluasaan kepada penguasa untuk membredel pers atau media massa.
·         Masa Orde Lama
      Pers/media massa pada masa orla berfungsi sebagai alat revolusi. Artinya, pers/media massa adalah subordinat penguasa, atau berada dibawah penguasa. Karena itu masa revolusi mengharuskan pers dan media massa membantu perjuangan dan percepatan revolusi.
      Pers/media massa yang tidak sesuai dengan semangat revolusi akan dibredel atau diberangus. Sebagai contoh suratkabar yang dibredel tahun 1958 adalah, Suara Maluku  Ambon dilarang terbit tanggal 15 Jaunari 1958; Suara Andalas Medan dilarang terbit 30 Januari 1958; Keng Po Jakarta dilarang terbit 21 Februari 1958; Tegas Kutaraja dilarang terbit 25 Februari 1958; Bara Makassar dilarang terbit 13 Maret 1958, Pedoman Jakarta dilarang terbit 22 Maret 1958; kantor berita PIA, Indonesia Raya dan Bintang Minggoe di Jakarta dilarang terbit 29 Mei 1958. Pembredelan dalam masa ini dilakukan oleh penguasa-penguasa militer setempat. (Surjomiharjo, ibid. hlm: 201)
      Tidak hanya itu, pengusa juga menangkap pemilik dan pengelola media massa yang diduga tidak mendukung penguasa. Di antara tindakan itu seperti yang dialami Mochtar Lubis tahun 1956. Penangkapan itu diduga terkait pemberitaan suratkabar Indonesia Raya, yang sangat kritis terhadap pemerintah. (Hariyanto, 2006: 77-78). Penangkapan terhadap Enggak Bahau’ddin (Indonesia Raya-Jakarta), Sjar’ie Musjaffa dan Sjahdan Salim Rahman (Indonesia Berjuang dan Terompet Islam-Banjarmasin) serta Yusuf Sou’yb (Lembaga, Medan). (Surjomiharjo, 1980: 202)
        Masa orla juga merebak pers/media massa partisan. Pers partisan adalah pers/media massa yang mengusung idiologi politik partai atau organisasi atau kelompok tertentu.
      Sebagai contoh, Harian Rakjat sebagai corong PKI. Partai Sosialis Indonesia (PSI) mempunyai koran Pedoman. Corong PNI adalah Suluh Indonesia. Partai Masyumi memiliki harian Abadi. Tiga surat kabar Pemandangan, Merdeka, dan Bintang Timur dimiliki oleh Partindo. Duta Masyarakat adalah koran Nahdhatul Ulama (NU). Partai dari kalangan Cina mempunyai Sin Po untuk Cina Komunis, dan Keng Po untuk Cina Non-Komunis.
      SIT dan SIC adalah mekanisme kontrol penguasa terhadap pers/media massa.
·         Masa Orde Baru
      Tidak jauh berbeda dengan orla, pers/media massa dimasa orba juga memperlihatkan kooptasi penguasa. Pers/media massa juga berperan sebagai alat penguasa. Penguasa mengartikulasikan pers/media massa sebagai alat pembangunan atau pers pembangunan. Sama seperti orla, pers/media massa orde baru yang tidak menyuarakan semangat pembagunan akan dibredel.
      Sebagai contoh, pembredelan pertama terjadi pata tahun 1973 terhadap suratkabar Sinar Harapan. Suratkabar ini dicabut SIC (surat izin cetak) awal Januari 1973 karena dituduh melanggar peraturan dengan mengumumkan RAPBN 1974-1974, sebelum diumumkan secara resmi oleh pemerintah. (Haryanto, 1996: 138)
      Pembredelan terakhir yang dilakukan penguasa orde baru, terjadi pada tahun 1994. Penguasa membatalkan SIUPP suratkabar Tempo, Detik, dan Editor. Suratkabar Tempo didakwa karena tidak lagi mencerminkan pers yang sehat, bebas dan bertanggungjawab. Detik, didakwa telah menyalahgunakan SIUPP-nya dengan mengubah isi tabloit dengan menyiarkan berita umum dan politik. Sedangkan Editor, didakwa dengan kekosongan pengelola majalah tersebut. (Asy’ari, 2009: 31)
      Beragam cara dilakukan rezim Orde Baru untuk mengontrol media massa dan Pers. mencatat ada lima bentuk pengendalian pers oleh kekuasaan, yaitu, pertama, menjadikan PWI satu-satunya Asosiasi pers yang diakui negara; dua, pembinaan politik terhadap pers; tiga, pembatalan SIUPP sebagai Rule by law; empat, penguasaan sebagian  saham; lima, memperlakukan wartawan yang bertugas di instansi pemerintah sebagai semi-anggota Korpri. Ramlan Subakti (1997: 43)
·         Massa Reformasi
      Undang-undang No. 40 tahun 1999 menjamin kebebasan pers.
      Pasal 2 UU No. 40 tahun 1999 menyatakan bahwa  kemerdekaan-pers, adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
      Pasal 4
      1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.
      2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan
           atau pelarangan penyiaran.
      3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak
          mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
     4. Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum,
          wartawan mempunyai Hak Tolak.
v  Pers bebas/liberal
      Dengan berlakunya Undang-undang No 40 tahun 1999, pers/media massa Indonesia memasuki atau menggunakan sistem pers liberal.
      Dalam sistem pers liberal, kedudukan pers dan penguasa adalah sejajar. Atau pers/media massa bukan subordinat penguasa.
      Konsekuensi logisnya adalah tidak adanya kontrol penguasa terhadap pers/media massa.
      Pers/media massa sangat powerful, sebagai control of social.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar