Minggu, 21 Februari 2016

PRODUK JURNALISTIK RADIO

Nama   : Maryamatul Munawwarah
Nim     : 111311006
MK      : Jurnalistik
Dosen : Juniawati, M. Sc
Jurusan : KPI
PRODUK JURNALISTIK RADIO

Sebelum kita mengetahui produk jurnalistik radio, kita terlebih dahulu harus mengetahui apa saja produk-produk jurnalistik. Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, bulletin atau berkalanya seperti radio, televisi dan media on-line internet. Surat kabar, tabloid, majalah dan bulletin dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu :
Ø  Berita (News) meliputi :
a.       Berita langsung (straight news)
b.      Berita menyeluruh (comprehensive news)
c.       Berita mendalam (depth news)
d.      Laporan mendalam (depth reporting)
e.       Berita penyelidikan (investigative news)
f.       Berita khas (feature news)
g.      Berita gambar (photo news)
Ø  Opini (views) meliputi : Tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai dan surat pembaca.
Ø  Iklan (advertising)
Dari ketiganya, hanya news dan views yang termasuk produk jurnalistik. Sementara iklan bukan produk jurnalistik meskipun teknik yang digunakan merujuk pada teknik jurnalistik. 
Sedangkan produk jurnalistik radio adalah berupa :
·         Copy – Berita pendek, durasi 15-20 detik. Biasanya berita penting, harus cepat diberitakan, disampaikan disela-sela siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news insert) tiap menit 00 tiap jam misalnya, berupa Straight News.

·         Voicer – Laporan Reporter. Terdiri dari pengantar (cue) penyiar distudio dan laporan reporter ditempat kejadian, termasuk sound bite atau live interview.
Cue: Menjelang Pemilu 2009, sedikitnya sudah 54 partai politik mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM, guna diverifikasi sehingga bisa ikut Pemilu. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang banyaknya parpol tersebut, berikut ini petikan wawancara kami dengan beberapa warga masyarakat:
Sound Bite : 1. “Bagus lah, biar banyak pilihan…” 2. “Saya sih mau golput aja, gak ada partai yang bagus sih menurut saya mah…” 3. “Saya akan setia pada parpol pilihan saya, tidak akan kepengaruh oleh parpol baru, belum tentu lebih bagus kan…” dst.
·         Paket, panjangnya 2-8 menit, isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite).
·         Feature, durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human interest, bisa pula berupa dokumenter (documentary).
·         Vox Pop, singkatan dari vox populi (suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu masalah atau peristiwa.
Selain itu Produk Jurnalistik Radio ada berbagai macam lagi yaitu :
·         News Program. Program berita radio meliputi :
a.       News Flash, adalah berita teraktual mengenai suatu peristiwa yang sedang terjadi dan menjadi buah bibir masyarakat yang dilaporkan melalui udara.
b.      Paket Berita
c.       Majalah Udara, adalah beragam informasi dengan berbagai tema yang disajikan diradio seperti artikel, opini, fashion dan lain-lain.
·         Feature Radio, feature yang disajikan atau disuarakan semacam drama radio.
·         Insert, informasi yang disisipkan diantara sela-sela acara.



v  News program
·         Buletin (Paket berita). Berisi rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news) –bidang ekonomi, politik, sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun internasional. Durasi 30 menit atau lebih, durasi bisa lebih lama jika diselingi lagu dan “basa-basi” siaran seperti biasa.
·         News Insert (Insert berita). Berisi info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi 2-5 menit bergantung panjang-pendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan, biasanya disajikan setiap jam tertentu atau berupa breaking news, disampaikan penyiar secara khusus di sela-sela siaran non-berita.
·         Majalah Udara. Berisi straight news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter, dan sebagainya.
·         Talkshow. Dialog interaktif atau wawancara langsung (live interview) distudio dengan narasumber atau melalui telepon
Menurut Darmanto, Naskah program acara siaran sedikitnya mengandung 3(tiga) unsur pokok yaitu berupa :
·         Voice adalah suara yang keluar secara teratur, diproduksi dengan penuh penghayatan, memperhatikan segi Intonasi, Diksi, Presering, dan Imphasing. Bukan suara yang keluar secara spontan dan tidak beraturan.
·         Musik dalam konteks ini tidak terbatas pada jenis musik modern saja, melainkan musik dalam pengertian yang luas, yaitu: semua bentuk perpaduan bunyi yang memiliki arti dan memiliki nilai artistik tinggi.
·         Sound adalah suara-suara yang munculnya tidak direncanakan, spontan, tidak beraturan namun berfungsi sebagai atmosfir yang menjelaskan seting suasana, seting tempat,seting waktu, dan sebagainya dari suatu peristiwa.
Penulisan naskah berita diketik pada kertas HVS berukuran, setengah halaman folio dengan ketentuan sebagai berikut :


·         Jumlah baris dan kata setiap naskah berita maksimal terdiri dari 15 baris kalimat dan terdiri dari maksimal 120 kalimat dengan jarak 2 spasi.
·         Format pengetikan batasan dimulai pada jarak 2,5 cm dari pinggir atas dan kiri kertas serta 1,5 cm dari kanan dan maksimal 1 cm dari bawah tanda baca.
·         Penggunaan tanda baca mengikuti ketentuan yang berlaku untuk siaran radio, yaitu tanda koma ( , ) diganti dengan ( / ), tanda titik ( . ) untuk berhenti sejenak menggunakan tanda ( // ), sedangkan berakhirnya naskah berita menggunakan tanda ( /// ).
·         Angka dan singkatan, angka dalam naskah radio ditulis memakai huruf apabila satuan, belasan, ratusan, ribuan dan detail dari jumlah sebenarnya bisa diganti dengan kata lebih atau kurang. Sedangkan singkatan yang umum dapat langsung disebutkan apabila singkatan yang belum diketahui masyarakat maka disebutkan kepanjangan lalu kemudian diikuti oleh singkatan.

v  Teknik penulisan naskah berita radio
Meskipun merupakan media audio, naskah dan berita radio tidak lepas dari tulis menulis. Hanya saja teknik dan bentuk tulisannya sangat berbeda dengan pembuatan naskah berita media cetak. Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori penulisan berita radio, disebut KISS (Keep It Short and Simple), agar tidak kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan.
Beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio adalah:
Ø  Jangan menggunakan kalimat majemuk
Ø  Jangan menggunakan kata-kata negative
Ø  Jangan menggunakan kalimat pasif
Ø  Jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata ‘sekitar, berkisar, antara, kurang lebih’ dan lain sebagainya

Ø  Jangan terlalu banyak menggunakan singkatan
Ø  Jangan terlalu banyak memakai istilah asing

v  No News is a News
Di saat terjadi peristiwa besar yang terjadi seketika dan diluar dugaan, seperti penangkapan teroris atau kecelakaan kereta api beberapa waktu lalu, media radio tidak ketinggalan mengirimkan tim peliputan untuk memberikan laporan mengenai apa yang terjadi dilapangan. Dalam keadaan genting seperti ini diperlukan kesiapan dari para reporter, khususnya reporter didaerah dimana peristiwa tersebut terjadi.
Besarnya peristiwa dan ketertarikan masyarakat untuk mengetahui apa yang terjadi membuat radio dituntut menyajikan berita yang cepat dan secara kontinue menyajikan perkembangan berita, dengan begitu reporter dilapangan harus bisa bekerja dalam buruan waktu, apalagi jika peristiwa tersebut akhirnya masuk dalam kategori “breaking news”.
Ditengah keterdesakan dan situasi yang genting, ada beberapa kesulitan dilapangan yang harus dihadapi oleh reporter yaitu : Sesulitan mendapatkan informasi yang benar, kesulitan mengakses lokasi, kesulitan mendapatkan narasumber dan jangan lupa juga harus waspada terhadap kemungkinan bahaya di lokasi.
Beberapa tips yang bisa dilakukan oleh reporter dilapangan pada saat genting yaitu : Tenang, kendalikan diri dan emosi, posisikan diri sebagai mata dan telinga pendengar, berusaha berada pada jarak aman terdekat dengan lokasi kejadian, cari jalan lain jika jalan yang satu ditutup dan kumpulkan apa yang dilihat dan didengar dilapangan.

Manfaatkan waktu antara laporan satu dan laporan berikutnya untuk mencatat apapun yang terjadi, mencari informasi yang bisa kita dapat dan mempersiapkannya dalam sebuah naskah berita singkat. Bisa karena biasa, itu yang harus dilakukan oleh reporter dilapangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar