Sabtu, 20 Februari 2016

Rangkuman dari Kunjungan di Saksi Yehuwa

SAKSI-SAKSI YEHUWA
Oleh : Maryamatul Munawwarah



A.    Pendahuluan
Saksi Yehuwa sangat berkembang pesat karena mereka tidak membedakan antara kaum pendeta dan kaum awam, karena tiap anggota dilatih menjadi penyebar ajarannya. Selain itu saksi yehuwa diberikan indoktrinasi atau suatu rentetan pengajaran dan pelatihan yang cukup meyakinkan sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang kuat akan keyakinannya itu.
Oleh karena itu, ada sebagian orang Kristen yang menolak untuk bersaksi kepada saksi yehuwa, bahkan ada dikalangan penginjil dan pendeta yang menolak untuk menginjil mereka.
Salah satu cirri khas saksi Yehuwa adalah ketekunan mereka dalam berdinas dari rumah ke rumah.

B.     Pokok Bahasan
  1. Ajaran Saksi Yehuwa tentang diri Yesus Kristus
Saksi Yehuwa tidak mengakui Yesus sebagai Allah yang maha kuasa, tetapi sebagai “Suatu Allah” yaitu Allah yang lebih rendah dari Allah (Yehuwa) yang maha kuasa. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Yesus disebut dalam Alkitab sebagai “suatu allah” bahkan sebagai “Allah yang Perkasa” (Yoh. 1: 1, NW ; Yes. 9: 5). Tetapi ia tidak pernah disebut sebagai Yang Mahakuasa, seperti Yehuwa. (Kej. 17:1).
Saksi Yehuwa juga mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan karena itu jelas bahwa Ia bukanlah Allah sendiri, dan Ia tidak sekekal Allah. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua ayahnya. Selain itu menurut mereka Yesus mati dipantek bukan disalib.
Saksi-Saksi Yehuwa dilarang untuk menyembah kepada Yesus. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Kita hendaknya berdoa hanya kepada Allah, Yehuwa. Akan tetapi semua do’a kita hendaknya diucapkan dalam nama Yesus”.
  1. Saksi-Saksi Yehuwa tidak merayakan Paskah
Saksi Yehuwa tidak merayakan Paskah karena menurut mereka perayaan paskah tidak berdasarkan Alkitab. Yesus memerintahkan kita untuk memperingati kematiannya, bukan kebangkitannya. Mereka percaya bahwa keputusan mereka untuk tidak merayakan Paskah didasarkan dengan teguh pada Alkitab yang menganjurkan penggunaan “Hikmat yang praktis dan kesanggupan berpikir” alih-alih sekadar mengikuti tradisi manusia
  1. Saksi-saksi Yehuwa tidak merayakan Natal
Menurut saksi Yehuwa mereka tidak merayakan Natal karena: Yesus memerintahkan kita untuk memperingati kematiannya, bukan kelahirannya. Murid-murid Yesus pada masa awal tidak merayakan Natal. Tidak ada bukti bahwa Yesus lahir pada 25 Desember, bahkan di dalam Alkitab tidak ada menyebutkan tanggal lahir Yesus.
  1. Saksi-saksi Yehuwa Tidak Menganut Paham Kreasionisme
Saksi Yehuwa percaya bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah. Tapi mereka tidak setuju dengan kreasionisme, karena beberapa ajaran para kreasionisme bertentangan dengan ajaran Alkitab.

C.    Komentar
Organisasi saksi Yehuwa dapat diartikan sebagai salah satu aliran Kristen karena mereka membaca Alkitab dan menghormati Yesus Kristus. Akan tetapi apabila diselidiki lebih lanjut gerakan tersebut lebih tepat disebut sebagai suatu bidat dalam agama Kristen. Banyak doktrin Kristen yang mereka tolak, dapat dilihat mereka tidak merayakan Natal, Paskah, tidak menganut kreasionisme.

D.    Penutup
  1. Kesimpulan
Saksi-saksi Yehuwa memang mengakui mereka Kristen, namun banyak doktrin Kristen yang tidak diikuti mereka. Kitab suci yang diakui mereka adalah Terjemahan Dunia Baru bukan Injil.
Dari sini baru saya ketahui bahwa tidak hanya agama Islam yang terpecah belah, tetapi juga Kristen. Selama ini saya hanya beranggapan bahwa agama-agama lain sangat kompak atau pokok pikiran mereka sama.

  1. Saran

Meskipun kita berbeda pandangan, tapi kita tetaplah satu yaitu sama-sama ciptaan Tuhan. Bukan hanya sekte-sekte dalam Islam yang dianggap sesat dari agama sendiri, tetapi Kristen juga begitu, mereka menganggap seksi Yehuwa juga sesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar