Senin, 22 Februari 2016

Islam di Spanyol dan Cecilia, Dinasti-Dinasti Kecil (Maryamatul Munawwarah 1113111006)



A.      Masuknya Islam ke Spanyol
Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang Khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan dijadikannya sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayah. 
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif  ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol. Sebuah gunung yang pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltal. Kemenangan-kemenangan yang di capai umat Islam Nampak begitu mudah. Hal itu tidak dapat dipisahkan dari adanya factor eksternal dan internal yang menguntungkan, Yang di maksud dengan factor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyaraka. Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol berada di bawah pemerintahan Romawi, berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industry, dan perdagangan karena di dukung oleh sarana transportasi yang baik. Akan tetapi, setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa di garap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan
Buruknya kondisi sosial, ekonomi, dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, Raja Goth terakhir yang di kalahkan Islam. Adapun yang dimaksud dengan factor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh penjuang, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu dan percaya diri.
a.       Perkembangan Islam Di Spanyol
Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dapat di bagi menjadi enam priode, yaitu :
1.         Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang di angkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Pada priode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar., terutama akibat perbedaan etnis dan golongan Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Islam. Karena seringnya terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh dari luar, maka dalam priode ini Islam Spanyol memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir dengan datangnya Abd Al- Rahman Al- Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/755M
2.        Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad.. Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Gangguan politik yang paling serius pada periode ini datang dari umat Islam sendiri.
3.        Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini, umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, menyayingi daulat Abbasiyah di Bagdad.  Abd Al-Rahman mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. pembangunan kota semakin cepat
4.        Periode keempat
Pada priode ini Spanyol, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al- Mulukuth- Thawaif, yang berpusat disuatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada priode ini umat Islam di Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen.
5.        Periode kelima
Pada periode ini, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa Negara, tetapi terdapat suatu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti  Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235M). Dinasti Murabithun pada mulanya adalah  sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf  ibn Tasyfin di afrika utara. Pada tahun 1062 M Ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas “Undangan” penguasa-penguasa Islam disana yang tengah memikul beban berat perjuangan mempertahankan negeri-negrinya dari serangan-serangan orang Kristen
6.        Periode keenam
Pada Priode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.
b.      Kemajuan Peradaban
1)      Kemajuan Intelektual filsafat
a)      Filsafat
Atas inisiatif Al-Hakam (961-976 M), karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari timur dalam jumlah besar, sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-univestasnya mampu menyaingi bagdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan didunia Islam. Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibn Al-Sayigh yang dikenal dengan ibn Bajjah.
b)      Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, Musik, matematika, astronomi, kimia, dan lain-lain juga berkembang dengan baik. Dalam bidang sejarah dan geografis, wilayah Islam bagian darat melahirkan banyak pemikir terkenal
c)         Fiqih.
Dalam bidang fiqih, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mashab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini disana adalah Ziyad ibn Abn Al-Rahman
d)        Music dan Kesenian
e)         Bahasa dan Sastra
c.       Factor-faktor pendukung kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abd Al-Rahman Al-Dakhil, Abd al-Rahman al-Wasith dan abd Al-Rahman Al-Nashir
d.      Penyebab Kemunduran dan Kehancuran
Konflik Islam dengan Kristen, Tidak adanya Ideologi pemersatu, Kesulitan ekonomi, Tidak jelasnya system peralihan kekuasaan, Keterpencilan.

B.       Perkembangan Islam di Cicilia
Penaklukan Umat Islam atas kepulawan sisilia (Bahasa Arab, siqillya) merupakan buih terakhir dari gelombang serbuan yang di bawah bangsa Arab ke Afrika utara dan Spanyol. Para pemimpin ekspansi kepulawan itu, dan kedaratan Eropa tengah adalah panglima-panglima perang dinasti Aqlabiyah dari kairawan yang menyerang wilayah itu pada abad ke-9 meski demikian, upaya-upaya sporaditas yang dilakukan oleh pengembara muslim, tentara-tentara bayaran, dan para perompak yang telah dilakukan jauh sebelum itu. Faktanya, ketika pada 652 angkatan laut bizantium di Aleksandria mendapat serangan dan kekuatan Maritim beralih ketangan orang Arab, pada saat yang sama terjadi serangan atas kekuatan bizantium di sisilia yang dilakukan oleh panglima perang Khalifah Muawiyyah
Layaknya Spanyol yang menjadi batu loncatan (point d’appoi) untuk peperangan dan penaklukan lebih jauh ke Utara, Sisilia juga menjadi batu loncatan untuk pergerakan berikutnya menuju Italia. Sebelum kematiannya pada 902, Ibrahim II membawa pasukannya untuk melakukan perang suci menuju pinggiran Italia, Calarbia, tetapi ia bukanlah orang Arab pertama yang menjejakan kaki di tanah Italia
Sebagai titik temu dua wilayah yang berbeda, sisilia secara khusus beradaptasi untuk bertindak sebagai perantara dalam proses peralihan khazanah pengetahuan kuno dan pengetahuan abad pertengahan.  Di sisilia pada 1160 terjemahan pertama buku berjudul Almagest  terbit dalam bahasa latin, diterjemahkan angsung dari bahasa yunani oleh seseorang penduduk Sisilia yang berbahasa Yunani, yaitu Eugene dari Palermo yang bergelar amir.
Orang-orang yahudi di Cicilia sebagaimana di Spanyol, berperan penting dalam proyek penerjemahan ini ensiklopedi kedokteran karya Al-Razi diterjemahkan dalam bahasa latin oleh seorang dokter Sisilia- Yahudi, Parajbin Salim pada 1279 atas perintah Charles I dari Anjou, dan telah diterbitkan dalam berbagai manuskrip pada abad-abad berikutnya. Buku itu merupakan satu-satunya karya besar dalam bidang kedokteran yang diterjemahkan di Sisilia, yang ketika itu lebih banyak menerjemahkan buku-buku dalam bidang Astronomi dan Matematika
Pada pertengahan abad ke-10, jejak pengetahuan Arab bisa didapatkan dengan jelas di sebelah Utara Alps. Kebudayaan dan pengertahuan dari timur ini masi melalui berbagai saluran seperti kesenian, ilmu pengetahuan, dan sastra .

Sumber : Badri Yatim, 2006, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT. Grapindo Persada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar