Minggu, 21 Februari 2016

RANGKUMAN MK KEWIRAUSAHAAN

NAMA : MARYAMATUL MUNAWWARAH
NIM     : 1113111006
JURUSAN : KPI
MARKETING COMMUNICATION
Marketing Communication adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran. Menurut M. Taufiq Amir (2005:207),urusan menyampaikan segala sesuatu tentang perusahaan (tentang produk baru, ajakan membeli, pemberitahuan diskon, masa prosmosi dan lain sebagainya). Ini merupakan upaya komunikasi. Komunikasi ini dikenal dengan komunikasi pemasaran(Marketing Communicatoin). Hal tersebut dikategorikan sebagai suatu pemasaran komunikasi dikarenakan hal-hal tersebut merupakan upaya penyampaian pesan terstentu kepada berbagai pihak termasuk konsumen. Uyung Sulaksana(2007:23) mengatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (Offering) pada pasar sasaran.
Saat ini,tujuan komunikasi didalam pemasaran tidak lagi hanya kepadapenjualn pertama saja, namun juga memastikan kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian pertama. Sehingga akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian yang berkelanjutan. Pemasan pemasaran uyang disampaikan harus terlebih dahulu mengenali keinginan audiens. Sehingga ketika sudah mengenali audiens maka dapat menentukan strategi komunikasi yang akan dilakukan. Didalam pembuatan suatu pesan komunikasi pemasaran hendaknya memperhatikan 3 hal berikut, agar komunikasi pemasaran dapat tersampaikan maknanya oleh konsumen, yakni:
1.      Selective Attention. Konsumen hanya memperhatikan hal yang menarik saja. Oleh karena itu, komunikasi pemasaran harus disampaikan dengan cara yang menarik dan  unik.
2.      Selective Distortion. Konsumen menerima pesan yang sesuai dengan pikiran system kepercayaannya.
3.      Selective Retention. Orang hanya bisa mengingat sedikit. Apabila kesan pertama positif maka hal itu akan di ingat oleh konsumen. Pesan yang baik mampu melekat lama magi konsumen.
 Mengembangkan Komunikasi Yang Efektif
Menurut Kotler(2001) didalam Taufiq Amir(2005:213), terdapat 8 langkah agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, yakni:
1.      Mengidentifikasi Penerima Pesan
Komunikasi akan efektif apabila kita mengetahui tenteng apa, bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa pesan akan disampaikan.  Audiens yang berbeda pengetahuan mengenai produk yang ditawarkan, maka akan menimbulkan pemahaman, citra dan reputasi produk yang berbeda pula.
2.      Menentukan Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi didalam pemasaran ini tidak hanya untuk sekedara mencoba membuat orang membeli, tetapi lebih dari itu, yakni mengharapakan tahapan respon yang kognitif (memikirkan, memahami dan mempelajari terlebih dahulu). Kemudian masuk kedalam tahap merasakan ataupun tidak menyenangi suatu barang (efektif). Dan kemudian ketahapan reaksi, para konsumen melakukan pembelian. Dengan demikian tujuan utama komunikasi pemasaran adalah untuk menginformasikan, mempengarui dan membujuk, serta mengingatkan audiens sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.


3.      Merancang Pesan
Setelah audiens sasaran dan respon yang diinginkan selesai dirumuskan, komunikator bisa beranjak kepada pengembangan pesan yang efektif. Idealnya pesan tersebutharus menarik perhatian (attention),menimbulkan minat (interest), memicu keinginan(desire), dan mendorong orang untuk berbuat(action). Didalam melakukan perumusan pesan, para pekerja perusahaan yang menjadi komunikator harus menjawab empat pertanyaan berikut: Apa yang akan disampaikan (Isi pesan), Bagaimana mengatakannya secara logis (Struktur pesan), Bagaimana mengatakannya secara simbolis (Format pesan) dan siapa yang akan menyampaikannya (Sumber pesan).
4.      Memilih Saluran Komunikasi
Sumber pesan, isi pesan, harus selaras dengan media yang digunakan sebagai saluran. Komunikator memilih saluran komunikasi yan paling efisiens untuk menyampaikan pesannya. Secara umum, saluran komunikasi itu ada dua, yakni saluran komunikasi personil dan nonpersonil.
Saluran komunikasi personil, meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, lewat telephone maupun email. Komunikasi dengan saluran personal bisa lebih efektif karena adanya peluan untuk menyampaikan pesan dan melakukan umpan balik.  Pengaruh personal angatlah menentkan khususnya apabial produk yang dijual tersebut mahal, jarang dibeli dan beresiko. Pembeli cenderung menjadi pencari informasi yang sangat efektif. Contoh komunikasi personil yakni SPG, saleman dan lain sebagainya.
Saluran komunikasi non personil, meliputi media, atmosfir dan even. Media meliputi, media cetak, media siaran, media elektronik dan media display. Sedangkan atmosfir merupakan pengemasan lingkungan yang dapat menciptakan atau memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Contohnya, kantor hkum terkenal didekor dengan mebel dari kayu jatiuntuk mengkomunikasikan kesuksesan dan stabilitas. Dan even merupakan peristiwa-peristiwa yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu pada audienssasaran. Pada nyatanya suatu produk tertentu membutuhkan alat komunikasi tertentu pula.
5.      Mempersiapkan Anggaran Total Komunikasi Pemasaran
Pada saat komunikasi pemasaran berlangsung, itu sangat bergantung dengan dana yang dimiliki. Tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk komunikasi atau promosi yang harus dialokasikan. Sebuah iklan pemasaran dikatakan sukses bukan terletak pada keunikannya, kekreatifan serta yang diingat orang saja,. Akan tetapi, sebuah iklan dikatakan sukses apabila terjadi penjualan.
6.      Memutuskan Bauran Komunikasi Pemasaran
Kini komunikasi perusahaan tidak lagi terbatas, itu dikarenakan kemajuan tekhnologi dan perkembangan ilmu pemasaran saat ini, inilah yang merupakan bauran komunikasi pemasaran. Terdapat beberapa pilihan untuk bauran komunikasi pemasran, yakni:
Ø  Periklanan
Periklanan memiliki ciri-ciri yang membedakannya terhadap bauran komunikasi pemasaran yang lain. Ciri-ciri tersebut diantaranya: Iklan menunjukkan bahwa penawaran yang berikan mencakup untuk khalayak ramai. Kemudian iklan ditampilkan secara berulang-ulang agar makna pesannya dapat tersampaikan. Ciri selanjutnya, profil produk dan perusahaan dapar disajika secara dramatis dengan penggunaan berbagai tekhnologi.  Dan yang terakhir, para audiens tidak wajib menaruh perhatian. Iklan merupakan komunikasi 1 arah, iklan lebih merupakan monolog didepan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens. Secara efisiens, iklan mampu menjangkau calon pembeli walaupun letaknya berjauhan.
Ø  Promosi penjualan
Promosi penjualan biasanya dilakuakn dengan memberikan hadiah, kupon dan lain sebaginya. Promosi penjualan menawarkan 3 hal yakni: Komunikas, Memberikan informasi sehingga membuat konsumen tertarik dan terdorong untuk membelinya. Insentif, promosi penjualan memberikan sesuatu kepada konsumennya. Undangan, promosi bersifat mengundang agar ketika dapat informasi langsung melakukan trasaksi.
Ø  Humas penjualan
Kehumasan membantu mempertahankan dan meningkatkan citra produk atau perusahaan. Kehumasan memiliki keunggulan tersendiri dibanding bauran komunikasi lainnya. Keunggulan tersebut yakni: Kredibilitas yang tinggi, perusahaan kehumasan menganggap nilai liputan sebuah media terkemuka akan lebih besar dari pada nilai iklan. Mampu menjaring pembeli dalam keadaan sedang lengah,  tidak semua orang senang dengan promosi pemasaran, seperti periklanan yang dianggap bohong besar dan tenaga penjual yang terlalu memaksa. Maka alternatifnya ketika menemukan konsumen seperti ini sampaikanlah melalui kehumasan. Dramatisasi, humas mampu mendramatisirkan kondisi produk aatau perusahaan.
Ø  Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan paling efektifpada tahap proses pembelian, khususnya untuk mendorong keyakinan dan aksi konsumen. Personal memiliki tiga kelebihan, yakni: Perjumpaan personal, konsumen dan penjual dapat berinteraksi langsung, secara bertatap muka sehingga kedua belah pihak dapat melihat reaksi dan respon satu sama lain secara dekat. Membina hubungan, penjualan personal memungkinkan untuk membangun hubungan antara konsumen dan penjual personal. Dari sekedar hubungan penjual dan pembeli hingga persahabatan pribadi yang hangat.  Respon, pada saat berhubungan secara langsung, terkadang muncul rasa sungkan untuk menolak bagi konsumen. Apabila tenaga penjual dapat memanfaatkan hal tersebut maka terjadilah transaksi jual-beli.
Ø  Pemasaran langsung
Pemasaran langsung memungkinkan perusahaan berkomunikasi secara langsung terhadap konsumen, komunikasi ini berlangsung bisa menggunakan telepon, radio, internet dan lain sebagainya. Pemasaran langsung juga memiliki cirri-ciri, yakni: Nonpublik, diarahkan dengan pihak dan orang tertentu, dengan nama dan alamat yang jelas. Kemudian bersifat segera, informasinya dapat disampaikan secara cepat.  Selanjutnya memiliki cirri yang interaktif, konsumen dapat segera merespon pesan yang disampaikan pemasar.







PUBLIK dan SIGMENTASI MARKET
1.         Pengertian publik
Publik adalah sekelompok orang (atau satu orang) yang jelas, yang menjalin atau harus menjalin hubungan istimewa. Dalam definisi sedehana, publik juga bisa diartikan sebagai banyak orang. Pengertian dan definisi publik menurut beberapa pakar :
a.       IMMANUEL KANT
Publik adalah bukan lagi para pejabat atau insitusi politis melainkan masyarakat warga (civil society) yang kritis dan berorientasi pada kepentingan moral dan universal umat manusia.
b.      SUKADJI G
Publik adalah sejumlah orang, yang dalam kesempatan tertentu, ditempat tertentu akan berkomunikasi dengan kita.
c.       MAHRAWNI RIA SIOMBO
Publik adalah masyarakat umum sebagai anggota dari warga masyrakat dalam negara.
d.      BISON SIMAMORA
Publik adalah semua orang yang peduli dengan perusahaan dan pendapatnya dapat mempengaruhi pencapaian serta sasaran perusahaan.
2.         Definisi Segmentasi Market
Adapun definisi segmentasi menurut beberapa ahli , antara lain :
·         Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
·         Huan dan liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
·         Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi adalah suatu tindakan melihat pasar secara kreatif dengan membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen yang memiliki kesamaan dalam hal minat, demografis, geografis, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Segmentasi berperan penting dalam sebuah perusahaan. Hal itu dikarenakan, segmentasi dapat dengan jelas memberian gambaran segmen posisi pasar perusahaan. Selain sebagai acuan dalam menentukan target dan positioning, segmentasi merupakan cara unik memandang pasar sehingga dapat mengalahkan pesaing.
Alasan kenapa harus diadakan segmentasi market dinyatakan oleh Philip Kotler (1997 : 250).[1] Sebuah perusahan  melaksanakan market segmentation karena adanya perbedaan keinginan, daya beli, lokasi, sikap dan kebiasan pembeli, jadi dalam hal ini perusahaan tidak mau melayani semua konsumen dalam bentuk mass marketing[2] atau melayani individu dalam bentuk individual marketing[3].
3.         Menyusun Segmentasi Market
Ada beberapa cara menyusun Segmentasi Market, antara lain:
a.         Segmentasi Geografis
Segmentasi gografis merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit gografis yang berbeda seperti bangsa, negara, wilayah, kecamatan, kota atau lingkungan pemukiman. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi pada satu atau beberapa wilayah geografis atau beroperasi dihampir semua tempat dengan memperhatikan berbagai varisi tempat berdasarkan kebutuhan dan prefensi geografis. Untuk mencapai sasaran geografis tersebut disusunlah iklan, promosi dan usaha penjualan lainnya yang mengarah kepada lokalisasi tertentu.
b.        Segmentasi Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, jumlah anggota keluarga, jabatan, pendidikan, agama, suku dan sebagainya. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
c.         Segmentasi Psikografis
Dalam hal ini pasar dipilah- pilah berdasarkan kelompok-kelompok kelas sosial,, gaya hidup, dan kepribadian. Walaupun konsumen berasal dari unsur demografis yang sama namun dalam psikografis dapat berbeda. Kelas sosial akan membuat konsumen yang kuat dan lemah. Konsumen yang kuat akan berbeda dalam pemilihan mobil, pakaian, perbotan dll . demikian pula gaya hidup konsumen berbeda dalam mengkonsumsi barang. Misalnya konsumsi makanan dan minuman.
James F. Engel (1979 : 136) menyatakan Psychographics fokus on the consumers’s activities, interests and opinion using what are now known as AIO measures (psikologi memusatkan perhatian terhadap gejala kegiatan (prilaku), minat dan opini konsumen, ini terkenal dengan AIO.
d.        Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakain atau tanggapan konsumen terhadap suatau produk untuk membentuk segmentasi prilaku ini maka perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
v  Kejadian
Para pembeli dapat dibedakan menurut kejadian ketika mereka mengembangkan suatu kebutuhan, membeli sebuah produk dan menggunakan suatu produk. Contoh mempromosikan suatu produk pada acara terntu misalnya saat libur.
v  Manfaat
Satu segmentasi yang sangat kuat adalah menklarifikasi pembeli berdasarkan manfaat yang berbeda dari suatu produk. Contoh manfaat dari berbagai perjalanan bagi banyak orang berbeda-beda adan yang memanfaatkan untuk berlibur, untuk bepetualan atau hanya mencari kesenangan.
v  Status Pemakaian
Disini segmentasi dibuat berdasarkan pemakain pertama kali, pemakain tetap atau pemakai potensial suatu produk. Para produsen akan berupaya memustkan perhatian pada pemakai potensial agar menjadi pemakain yang efektif.
v  Tingkat Pemakain
Pasar juga dapat  dipilah menjadi kelompok pemakain ringan, menegah dan berat dari suatu produk (segmentasi volume). Para pemakai berat seringkali hanya mencakup persentase yang kecil dipasar. Tetapi merupakan persentase yang tinggi dari konsumsi total yang ada.
v  Kesetiaan
Pasar dapt disegmentasi menurut kesetiaan kelompok masyarakat tentu terhadap merek tertentu. Sifat kesetiaan ini harus di ciptakan para pengusaha.
4.      Langkah Segmentasi Market
a.       Mengenali Produk Terkait Untuk Memenuhi Suatu Set Kebutuhan
Segmen dari pasar sasaran yang dipilih oleh suatu perusahan sudah tentu sudah disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan perusahaan antara lain : reputasi, produk yang telah mampu diproduksi, promosi, distribusi dan pelayanan yang bisa memuaskan konsumen. Tugas pertama perusahaan adalah mengenalkan set kebutuhan dimana perusahaan mampu memenuhinya.
b.      Mengelompokan Konsumen Dengan Set Kebutuhan Yang Serupa
Langkah berikutnya mengelompokan konsumen dengan set kebutuhan serupa. Langkah ini umumnya melibatkan riset konsumen meliputi wawancara dan survei.

c.       Mengurai Setiap Kelompok
Segera setelah konsumen dengan set kebutuhan sudah dikenali, konsumen-konsumen tersebut harus diuraikan, dinyatakan dalam karakteristik demografis, gaya hidup dan penggunaan media akan. Agar mampu merancang program pemasaran yang efektif, perlu mempunyai pemahaman yang lengkap dari konsumen.
d.      Memilih Segmen Yang Layak Untuk Di Layani
Begitu pemasaran mempunyai pemasaran yang lengkap untuk setiap segmen, pemasar harus memilih pasar sasaran (target market) yaitu segmen dari pasar yang lebih luas diaman apemasaran akan memfokuskan kegiatan pemasarannya. Keputusan ini berdasarkan kemampuan pasar atas segmen yang dipilihnya dengan nilai konsumen yang superior tetapi tetap menguntungkan.
5.      Pesyaratan Segmentasi yang Efektif
Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan dalam memilih pasar. Namun tidak semua segmentasi efektif. Bila ingin maksimal, maka setiap segmentasi pasar herus memiliki 4 karakter sebagai berikut:
v  Dapat diukur : tingkat dimana besar dan daya beli segmen harus dapat diukur. Variabel-variabel segementasi tertentu sukar untuk diukur. Misalnya besarnya segmen perokok remaja yang mengisap rokok terutama dengan motiasi menentang orang tua.
v  Kemampuan Substansial (substantiability) : adalah derajat besarnya dan atau cukup menguntungkan segmen tersebut. Sebuah segmen seharusnya adalah kelompok homogen terbesar yang mungkin yang cukup berarti untuk suatu program pemasaran yang disesuaikan. Contoh, sebuah perusaan pembuatan mobil untuk memngembangkan mobil-mobil bagi orang-orang yang tingginya lebih pendek daripada emapt kaki.
v  Kemampuan Untuk Dijangkau (Accesability) : adalah derajat efektifitas sebuah segmen untuk dijangkau dan dilayani. Misalnya sebuah perusahaan farfum menemukan bahwa adalah pemakain setia mereknya adalah para gadis yang bekerja larut malam dan sering ke luar.
v  Kemampuan Untuk bertindak (Actionability) : adalah derajat perumusan program-program yang efektif guna menarik dan melayani segmen-segmen.

 PERANAN PERENCANAAN
A.    Pengertian
Menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter dalam buku mereka Manajemen Edisi Kesepuluh, perencanaan diartikan sebagai upaya mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan mengkoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut. (Robbins dan Coulter, 2010: 10).  Definisi ini senada dengan definisi perencanaan menurut Richard L. Daft yaitu penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan dan penetapan tugas-tugas serta alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. (Daft, 2002: 9).
Robbins dan Coulter menetapkan adanya sasaran, strategi untuk mencapai sasaran dan koordinasi aktivitas untuk mencapai sasaran tersebut. Sementara Daft menegaskan tentang sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi, pembagian deskripsi kerja serta penetapan sumberdaya, baik manusia maupun sumberdaya pendukung lainnya yang akan mendukung keberhasilan pencapaian  sasaran tersebut.
Hal ini menunjukkan urgensi perencanaan karena perencanaan berhubungan dengan pertanyaan: apa tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi, kapan tujuan itu akan bisa dilaksanakan, bagaimana cara mencapai tujuan tersebut,  siapa yang akan bertanggung jawab atas tujuan tersebut, dan sumberdaya apa saja yang dapat mendukung tercapainya sasaran tersebut.
Di level inilah kita dapat mengetahui betapa pentingnya peranan manajer dalam mengorganisasikan perencanaan suatu organisasi. Manajer yang berarti seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat tercapai. (Robbins dan Coulter, 2010: 6). 
Manajerlah yang menentukan sebuah perencanaan dan ia pulalah yang melakukan fungsi pengawasan. Peran penting seorang manajer dibuktikan dengan kinerja perusahaan. Sebuah perusahaan yang progresif, pasti di belakangnya terdapat manajer yang efektif. Sebaliknya, kemunduran sebuah perusahaan dapat berarti karena sang manajer telah membuat keputusan tanpa mengacu kepada data yang akurat.

B.     PERANAN PERENCANAAN
Perencanaan memiliki arti yang strategis bagi sebuah perusahaan. Setidaknya ada empat hal fungsi strategis dari perencanaan, yaitu:
·         Perencanaan memberikan arah kepada para manajer dan nonmanajer. Ketika sebuah perencanaan telah dibuat, hal ini memberikan arah kepada pemangku kebijakan dalam menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan juga memberikan pedoman kepada para karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga tidak tumpang tindih dalam menjalankan tugas mereka masing-masing. Perencanaan menghindarkan distorsi dalam pekerjaan, baik dalam level antar manajer maupun lintas pegawai, karena semua telah mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
·         Perencanaan mengurangi ketidakpastian. Dunia bisnis adalah dunia yang tidak pasti. Betapa sering kita mendengar banyak perusahaan baik dalam skala kecil, menengah maupun besar yang mengalami kebangkrutan. Hal ini salah satunya karena ketidaksiapan menghadapi perubahan. Dengan perencanaan yang baik, para manajer dapat mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dalam dunia usaha. Dengan perencanaan yang tepat, para manajer akan menampilkan respon yang efektif pada setiap perubahan yang terjadi sehingga meminimalkan resiko yang akan dialami oleh perusahaan karena badai perubahan. Meskipun tidak akan menghilangkan ketidakpastian, perencanaan yang strategis akan memudahkan manajer mengambil keputusan yang tepat terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
a.       Perencanaan meminimalkan pemborosan dan kekosongan. Ketika tujuan telah ditetapkan, semua level pekerjaan telah terkoordinasi dengan baik, maka inefisiensi akan terhindarkan sehingga tidak akan ada pemborosan baik sumber daya maupun alokasi anggaran.
b.      Perencanaan menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian. Perencanaan yang tepat memberikan kesempatan bagi para manajer untuk mengetahui apakah arah tujuan mereka telah dapat terpenuhi dengan benar. Evaluasi baru dapat berjalan dengan efektif ketika kita tahu apa sasaran yang akan kita capai.
C.    CONTOH RENCANA BISNIS SEDERHANA
Di bawah ini akan kami paparkan mengenai contoh rencana bisnis sederhana.

Rencana Bisnis
PATI ENTERTAINMENT
(AN EVENT ORGANIZER AND PRODUCTION HOUSE)
Pontianak, 2 Oktober 2012
disusun oleh:
NURASITA RAHIMAWATI
Human Resources and Networking Division
LILIS AGUSTINA
Event Organizer Division
Fahlurrahman Adhhar
Production House Division
    JL. Letjend Soeprapto No. 19 Telp (0561) 734170/74060/ Fax (0561) 734170
PONTIANAK 78121
A.    LATAR BELAKANG
Pati Entertainment adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tanggal 18 September 2012. Perusahaan ini didirikan oleh Agus Surapati, Abang Alfian, Rita Khairunnisa, Rahmawati, Lilis Agustina, Fahlurrahman Adhhar, Eka Asih Suryani dan Nurasita Rahimawati. Berdirinya perusahaan ini dalam rangka mengaplikasikan ilmu dari para pendirinya yang notabene merupakan alumni STAIN jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. Dengan berdirinya perusahaan ini diharapkan dapat menjadi wadah kreativitas dari para pendirinya. Selain itu, perusahaan ini juga didirikan untuk memberdayakan potensi masyarakat terutama yang memiliki ketertarikan  di bidang dakwah entertainment.
Pati Entertainment bergerak dalam usaha jasa. Perusahaan ini mempunyai dua divisi yaitu event organizer (penyelenggara kegiatan) dan production house (rumah produksi). Usaha utama Divisi Event Organizer adalah menyelenggarakan kegiatan, baik berupa seminar, pameran, perlombaan, konser dan lain sebagainya, baik atas pesanan klien maupun atas prakarsa internal perusahaan. Sementara itu, divisi Production House akan bergerak di sektor rumah produksi dengan membuat tayangan-tayangan yang penuh kreativitas, inovasi namun tetap edukatif, rekreatif dan yang paling penting memiliki nuansa dakwah.
Adapun nama perusahaan Pati Entertainment berasal dari  nama dua tokoh pahlawan nasional, Untung Suropati dan Pattimura. Para pendiri Pati Entertainment berharap mendapatkan spirit juang dari nama besar kedua tokoh pahlawan tersebut. Dengan demikian, spirit juang itu dapat memotivasi para karyawan baik dalam level manajer maupun pembantu umum dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Perusahaan didirikan dengan investasi sebesar 500 juta rupiah. Modal  ini didapat dari dana pribadi para pendiri dan pinjaman pribadi. Dengan usaha yang dijalankan perusahaan, diharapkan maksimal pada tahun kelima, perusahaan telah dapat mencapai titik impas (Break Event Point) dan pada tahun selanjutnya dapat meraih keuntungan secara maksimal.
Selanjutnya, setiap divisi diproyeksikan untuk melaksanakan usaha dengan standar nasional. Divisi Event Organizer direncanakan untuk dapat memiliki klien tingkat nasional dan menyelenggarakan kegiatan yang berskala nasional. Sementara itu, Divisi Production House diharapkan dapat menghasilkan tayangan yang memenuhi kriteria penayangan di televisi nasional.
B.     VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Adapun visi perusahaan adalah
Menjadikan Pati Entertainment sebagai perusahaan yang bernuansa dakwah dan edukasi yang penuh kreatitivas dan inovasi dengan mengangkat potensi dan kearifan lokal.
Sementara itu,  misi perusahaan adalah:
1.      Menyelenggarakan kegiatan yang menghibur  tetapi tetap memiliki nuansa dakwah.
2.      Menghasilkan tayangan yang bernuansa edukatif dan dakwah dengan mengedepankan universalitas Islam.
3.      Menghasilkan tayangan yang bermutu, penuh kreativitas dengan menjaga norma kesantunan.
4.      Menjadi perusahaan yang mewadahi insan-insan yang berjiwa kreatif dan inovatif serta tangguh dalam menghadapi persaingan usaha dengan kompetitor lain.
5.      Menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, masyarakat luas, serta pemangku kebijakan terutama di bidang penyiaran dan lembaga pendidikan yang sejalan dengan visi perusahaan.

Tagline Perusahaan
Pati Entertainment: Mewujudkan Kreativitas Anak Bangsa

C.    ANGGOTA KOMITE PERUSAHAAN
Komite perusahaan adalah orang-orang yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan, yang menjalankan roda kegiatan perusahaan. Anggota komite perusahaan adalah para pendiri dari perusahaan ini. Adapun nama-nama anggota komite perusahaan adalah:
1.      Direktur Perusahaan                      : Agus Surapati
2.      Manajer Keuangan                        : Abang Alfian
3.      Manajer Program                           : Rita Khairunnisa
4.      Manajer Pemasaran                       : Rahmawati
5.      Manajer Personalia dan Umum     : Eka Asih Suryani
6.       Divisi-divisi:
1.      Divisi Event Organizer           : Lilis Agustina
2.      Divisi Production House         : Fahlurrahman Adhhar
3.      Divisi SDM dan  Networking : Nurasita Rahimawati           
D.     RENCANA KEGIATAN
Di bawah ini kami cantumkan program-program kegiatan yang akan kami selenggarakan, antara lain:
a.       Divisi Event Organizer.
1.    Festival Budaya Islam Kalimantan Barat
Diselenggarakan dalam upaya mengangkat khasanah budaya Islam di Kalimantan Barat. Akan diselenggarakan pada bulan November 2012 dalam rangka memperingati perayaan Tahun Baru Islam.
2.    Festival  Nasyid Daerah.
Diselenggarakan dalam upaya mengangkat potensi-potensi berkesenian pemuda Islam dalam lingkup Kalimantan Barat. Akan diselenggarakan pada bulan Januari 2013.
3.    Festival Kesenian Tradisional Daerah.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam upaya melestarikan kesenian tradisional daerah yang mulai terlupakan oleh generasi muda. Juga sebagai bentuk apresiasi kepada seniman-seniman lokal yang berupaya memasyarakatkan berbagai jenis kesenian tradisional. Event ini diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kalimantan Barat. Akan diadakan pada bulan Februari 2013.
4.    Lomba Pidato Berbahasa Daerah.
Diadakan dalam rangka melestarikan dan memperkenalkan keanekaragaman budaya daerah Kalimantan Barat. Akan diadakan pada bulan Maret 2013.
5.    Festival Teater Tradisi
Diselenggarakan dalam upaya untuk mengangkat cerita-cerita rakyat yang bersifat tradisi maupun kepahlawanan dalam rangka melestarikan budaya daerah. Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Divisi Event Organizer diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional untuk berkunjung ke Kalimantan Barat sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi agenda rutin  daerah sebagaimana kegiatan Jember Festival di Kota Jember, maupun Festival Seni di Kota Solo.
b.      Divisi Production House
·         Tayangan Ramadhan.  Akan meliput kegiatan ramadhan masyarakat yang bertempat di pelosok daerah Kalimantan Barat.
·         Liputan Aneka Permainan  Tradisional Anak Kalimantan Barat. Akan menayangkan liputan aneka permainan tradisional anak khas Kalimantan Barat yang mulai terlupakan.
·         Liputan Islam di Kalimantan Barat. Menelusuri jejak perjalanan Islam di Kalimantan Barat.
·         Kedepan, Divisi Production House akan mengggodok konsep film animasi dengan mengambil setting dan cerita tentang Kalimantan Barat dengan pendekatan populer.


Contoh Deskripsi Biaya Kegiatan
1.      Festival Teater Tradisi
Komponen biaya:
1. Biaya sewa tempat 6 hari    (1 hari 2.000.000,-)                 : 12.000.000,-
2. Biaya promosi                                                                     :  2.000.000,-
3. Biaya dekorasi                                                                    :  3.000.000,-
4. Biaya konsumsi
    1. Acara pembukaan                                                           :  2.000.000,-
     2. Pelaksana lapangan selama 6 hari
         (25 x 18.000,- x 2)                                                         :    900.000,-
5. Biaya pengadaan tiket masuk                                             :    500.000,-
6. Biaya perlengkapan                                                             :  3.000.000,-
                        Total biaya                                                      23.400.000,-

2.      Liputan Islam di Kalimantan Barat
Contoh di Kabupaten Ketapang (masa survey 7 hari dan produksi 7 hari dengan melibatkan 20 orang kru)
Komponen biaya:
1.      Biaya survey                                                                     :   5.000.000,-
2.      Biaya transportasi                                                             :   6.000.000,-
3.      Biaya akomodasi                                                               : 20.000.000,-
4.      Biaya pasca produksi                                                        :   2.000.000,-
5.      Biaya promosi                                                                   :   1.000.000,-
            Total biaya                                                        34.000.000,-












 STRATEGI KOMUNIKASI DAN KAMPANYE
            Tujuan komunikasi dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda baik untuk keperluan promosi maupun publikasi misalnya, tujuan komunikasi dalam dunia periklanan (advertising communication) adalah selain memberikan informasi suatu produk yang dikampanyekan juga menitik beratkan bujukan (persuasif) dan menanamkan awareness dalam benak konsumen sebagai upaya memotivasi pembelian.
            Pemasaran (marketing) berupaya meluaskan pasaran suatu produk sedangkan kampanye PR (public relations campaign) dalam berkomunikasi bertujuan menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran, minat, dan dukungan dari berbagai pihak untuk memperoleh citra bagi lembaga atau organisasi yang diwakilinya. Jadi, strategi itu pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya, komunikasi secara efektif adalah sebagai berikut :
§  Bagaimana mengubah sikap (how change the attitude).
§  Mengubah opini (to change the opinion).
§  Mengubah perilaku (to change behavior).
v  Tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut :
§  To secure understanding yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.
§  To motive acceptance yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.
§  To motive action yaitu penggiatan untuk memotivasinya.
§  The goals which the communicator sought to achieve yaitu bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.
            Peristiwa dalam proses komunikasi kampanye ini melibatkan konseptor (conception skill), teknisi komunikasi (technical skill) dan komunikator dengan segala kemampuan komunikasi (communication skill) untuk mempengaruhi komunikan dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk perencanaan yang taktis dan strategis untuk mencapai tujuan tertentu. Kondisi mendukung sukses tidaknya penyampaian pesan (message) tersebut dalam berkampanye, menurut Wilbur Schramm di dalam bukunya, The Process dan Effects of Mass Communications yaitu sebagai berikut :
§  Pesan dibuat sedemikian rupa dan selalu menarik perhatian.
§  Pesan dirumuskan melalui lambang yang mudah dipahami atau dimengerti oleh komunikan.
§  Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari komunikannya.
§  Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi, sesuai dengan situasi dan keadaan kondisi dari komunikan.
            Pesan tersebut berupa ide, pikiran, informasi, gagasan, dan perasaan, pikiran dan perasaan tersebut tidak mungkin dapat diketahui oleh komunikan, jika tidak menggunakan “suatu lambang yang sama-sama dimengerti”.
A.    TEKNIK BERKOMUNIKASI DALAM KAMPANYE
            Pada hakikatnya tujuan kampanye adalah bagaimana mengubah opini publik dan perilaku lainnya sesuai dengan tujuan dan perencanaan yang ditetapkan, melalui teknik komunikasi tersebut, seperti prosedur untuk menarik perhatian pada penggiatan komunikasi dalam kampanye dikenal “A procedure, from attention to action” atau dengan formula lain dengan slogan “AIDDA”, AIDDA tersebut singkatan dari :
A - attention = menarik perhatian           D - decision = membuat keputusan  
I - interest = membangkitkan minat        A - action = melakukan penggiatan
D - desire = menumbuhkan hasrat
Penggiatan proses komunikasi dalam kampanye public relation tersebut melalui dua cara, yakni sebagai berikut:
§  Proses kampanye yang berlangsung secara singkat
§  Proses kampanye yang berlangsung dalam waktu lama dan terus-menerus.
Dengan dua cara tersebut, maka kampanye itu akan menimbulkan efek dari proses  komunikasi yang bisa berbentuk menarik perhatian, simpati, empati, dan bisa sebaliknya antipati
B.     MENGGALANG OPINI PUBLIK
            Bahwa dalam melakukan kampanye bertujuan untuk menggalang atau merekayasa opini publik (public opinion) yang disusun secara periodik dan tertentu dalam program khusus, baik bulanan maupun tahunan. Sebelum mengadakan kampanye untuk membentuk dan merekayasa opini publik itu, terlebih dahulu disusun agenda setting yaitu penyusunan suatu benda atau skenario untuk mengangkat topik tertentu atau tema tentang isu apa yang akan diangkat melalui teknik publikasi atau promosi. Biasanya dalam menyusun agenda setting tersebut harus bekerja sama dengan pihak pers dan media massa untuk mengangkat isu tertentu kepada publik yang nantinya akan memperoleh respon dari masyarakat dalam bentuk tanggapan positif (diterima) atau negatif (ditolak) setelah melalui proses dalam jangka waktu tertentu.
            Yang menjadi titik tolak berhasil atau tidaknya untuk merekayasa opini publik (reengineering of public opinion) melalui teknik kampanye public relation untuk memperoleh publisitas seperti yang diharapkan, yang paling penting bekerja sama dengan pihak para wartawan dan redaktur di berbagai media massa untuk mengangkat suatu isu yang dimaksudkan, baik media cetak maupun media elektronik untuk secara serentak disebarluaskan (simultaneity effect) dalam bentuk berit (news), featurise, artikel, advetorial, dan informasi lainnya agar pesan-pesan yang disebarluaskan itu sampai ke masyarakat diberbagai tempat dalam waktu yang bersamaan. Namun, yang menjadi pertanyaan “Apakah dengan cara merekayasa melalui agenda setting yang dibentuk dan direncanakan untuk kampanye public relation tersebut akan berhasil?
            Jawabannya belum tentu berhasil, bahkan menimbulkan opini yang negatif karena banyak faktor yang mendukung keberhasilan untuk membentuk opini publik positif seperti yang diharapkan. Disamping itu, hasilnya bisa dirasakan dalam jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang (tertunda), tergantung intensitas kampanyenya, teknik publikasi, pesan yang disampaikan itu belum tentu cocok dengan kebutuhan atau keinginan komunikan, hingga kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan (communication skill) atau derajat kepentingan (magnitude) informasi, isu, berita, ide, gagasan, dan sebagainya belum optimal menjangkau atau mempengaruhi komunikasinya.
C.    STRATEGI PENULISAN BERITA (PESAN)
            Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan public relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita yaitu sebagai berikut :
§  Strategy of publicity
            Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (message) melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa, selain itu dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan.
§  Strategy of persuation
            Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui tekhnik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau featuris berlandaskan humaniti interest.
§  Strategy of argumentation
            Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan, kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini, kemampuan public relations sebagai komunikator yang handal diperlukan untuk mengemukakan suatu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah opini publik melalui berita atau statement yang dipublikasikan.
§  Strategy of image
            Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya, misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi tetapi bagaimana menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial (Humanity relations and social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image).
            Menurut Dr. Willard G. Bleyer mengatakan berita yang baik adalah “Anything timely that interest a number of readers” yang artinya “Berita yang baik adalah segala sesuatu terbaru, hangat, dan aktual sehingga dapat menarik perhatian sebagian besar pembacanya”. Selain sebagai kontrol sosial fungsi jurnalistik paling pokok adalah memberikan informasi, menginterpretasikan, membimbing, mendidik, hingga menghibur pembacanya.
D.    TEKNIK BERKAMPANYE
Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam berkampanye melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan (message) kepada audiensinya cukup efektif, antara lain beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations atau periklanan yaitu sebagai berikut :
§  Partisipasi (participating), yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peranserta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerjasama dan toleransi.
§  Assosiasi (Association), yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat, misalnya “three in one” maka orang akan ingat akan pembatasan penumpang mobil pribadi yang melewati jam tertentu di kawasan jalan protokol di Jakarta.
§  Teknik integratif (integrative), yaitu bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata “kita, kami, anda sekalian atau untuk anda, dan sebagainya yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk kepentingan dirinya atau perusahaannya atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara bersama demi untuk kepentingan bersama.
§  Teknik ganjaran (pay off technique), yaitu bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah” dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan : Bisa berupa benefit (manfaat), kegunaan, dan sebagainya dan juga bisa berupa ancaman, kekhawatiran, dan suatu yang menakutkan.
Bedanya, untuk pertama adalah berupaya menumbuhkan kegairahan dan menitik beratkan emosional (emotional appeal) dan yang kedua yakni untuk membangkitkan rasa takut, ketegangan, atau kekhawatiran bila hal tersebut atau tertentu bisa terjadi dikemudian hari.
§  Memperoleh empati (empathy), yaitu suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan atau ikut merasakan dan “peduli” situasi atau kondisi pihak komunikan, biasanya dalam public relations dikenal dengan social responsibility and human relations.
§  Teknik koersi atau paksaan (coersion technique), yaitu dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu.
Disamping itu, ada risiko yang dihadapi dalam berkampanye yang dapat menggagalkan teknik persuasi atau membujuk pihak khalayak sasaran (target audience), yaitu sebagai berikut:
ü  Penyesatan suatu pengertian atau pemahaman tentang tema kampanye yang tengah dilancarkan oleh pihak lain (kompetitor).
ü  Merusak atau memalsukan isi atau materi pesan (to make the message invalid).
ü  Menafsirkan suatu pesan dengan ukuran menurut pengertian atau pandangan sepihak (subjective evaluation).
ü  Memberikan pesan yang bahasanya terlalu sukar untuk dimengerti atau dicerna maksud dari pesan yang hendak disampaikan itu (to make the message too dificult to be understanding).
v  Materi dan Isi Program Kampanye
            Materi dan isi kampanye tersebut biasanya menyangkut :
ü  Tema, topik, dan isu apa yang ingin diangkat ke permukaan agar mendapat tanggapan.
ü  Tujuan dari kampanye.
ü   Program atau perencanaan acara dalam kampanye.
ü  Sasaran dari kampanye yang hendak dicapai.
Rangkaian perencanaan dan komunikasi public relations tersebut merupakan blue print yang disusun secara sistematis yang akan menjadi patokan atau pedoman dan yang digambarkan dalam suatu pola tahapan yang saling terkait erat satu sama lain, komponen-komponen setiap langkah penggiatan program kampanye tersebut dibentuk secara berangkai mulai dari :
ü  Analisis situasi dan audit komunikasi.
ü  Merumuskan tujuan dan target waktunya.
ü   Menentukan publiknya (target audience).
ü  Menentukan media.
ü   Menetapkan anggaran untuk kampanye tersebut.
ü  Program penggiatan kampanye.
ü  Analisis hasil program tersebut dan aplikasinya, berhasil atau tidaknya berdasarkan “planning your work and working your plan”.
Kemudian sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan dari program kampanye public ralitions tersebut, tergantung ada apa dan bagaimana masalah yang akan dihadapi oleh setiap kegiatan, lembaga atau organisasi, serta perusahaan melalui peranan public relationsnya. Sedangkan sebagai tolok ukurnya atau langkah terakhir adalah target atau sasaran yang hendak dicapai yaitu : Memperoleh citra positif dan memperoleh kepercayaan .
Realitasnya atau bukan khayalan walaupun sasarannya tidak berwujud (intangible) seperti point pertama dan kedua tersebut di atas, tetapi bisa dirasakan melalui kesan, baik secara individual maupun opini publik yang diterima secara positif, hasil kerja dari public relations adalah bersifat intangible seperti saling mempercayai, saling berfikir positif.











PERENCANAAN STRATEGIS BAGI WIRAUSAHA
A.    Tantangan stratergi wirausaha
            Perencanaan mencakup pedefinisian misi perusahaan, tujuan yag ingin dicapai, pemilihan dan pengembangan stratergi dan penentuan pedoman kebijakan. Proses perencanaan strategis ini adalah suatu strategic thingking dari para pemilik usaha.
            Semua perusahaan membutuhkan stateri untuk membantu memenangkan persaingan. Dibutuhkan perencanaan yang sistematis memang bervariasi, tergantung pada corak, ukuran, dan struktur bisnisnya. Usaha yang sedang berkembang pesat dengan pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan perencanaannya. Perencanaan formal biasanya dibagi menjadi dua: perencanaan strategis dan operasional.
B.     Perencanaan strategis
Lima langkah dasar dalam perencanaan strategis:
1.      Menguji/menganalisis lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal.
2.      Memformulikasikan stratergi perusahaan jangka panjang dan pendek.
3.      Menerapkan rencana stratergi.
4.      Mengevaluasi kinerja stratergi.
5.      Melakukan follow-up dengan feedback yang berkesinambungan.
C. Dimensi utama yang memengaruhi kegiatan perencanaan strategi perusahaan
Lima faktor yang mendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan:
·         Permintaan akan waktu manajemen strategis.
·         Kecepatan pengambilan keputusan.
·         Problem politis internal.
·         Ketidakpastian lingkungan.
·         Visi wirausaha.
      D. Kurangnya perencanaan strategis
Robinson dan Perce II menemukan lima alasan mengapa perusahaan enggan membuat perencanaan strategis: Keterbatasan waktu, Kurangnya pengetahuan, Kurangnya keahlian/keterampilan, Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan dan Adanya persepsi yang mengatakan bahwa perencanaan itu tinggi biayanya.
Perencanaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi suatu bisnis atau wirausaha. Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan terbagi menjadi beberapa jenis yaitu perencanaan strategis dan perencanaan taktis. Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan sehingga wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
Aktifitas perencanaan dapat dibagi 2 :
·         Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
·         Perencanaan Taktis
Perencanaan Taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
2.    Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan fungsi perencanaan ada 3 yaitu :
1.    Pendekatan Probabilitas Tinggi
            Pendekatan Probabilitas Tinggi yaitu perencanaan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Pendekatan Probabilitas Tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana yang sangat tepat. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidak mendorong rencana - rencana yang kreatif.

2.    Pendekatan Maksimisasi
            Pendekatan Maksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
            Pendekatan Maksimisasi Perencanaan mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencana - rencana. Kerugian pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen organisasi sebagai sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi.
3.    Pendekatan adaptasi
            Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
a)    Melihat perubahan organisasional sebagai tidak bisa dihindari
b)    Memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
c)    Menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah
            Pendekatan Adaptasi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini difokuskan pada lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibandingkan dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
3.    Alat–alat perencanaan dalam organisasi wirausaha/wiraswasta ?
            Alat-alat perencanaan adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana – rencana. Alat- alatnya yaitu :
a)    Peramalan (forecasting)
            Peramalan (forecasting) adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif
b)    Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
            Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi  menunjukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu, yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.
c)    Penjadwalan (scheduling)
            Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional. Peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan. Berikut penjelasan dari dua teknik penjadwalan tersebut.
•    Peta Gannt (Gannt Chart)
            Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan berada pada sumber vertikal. Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT), suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta gannt, adalah alat penjadwalan yang dirancang untuk menekankan pada saling hubungan diantara tugas - tugas.
•    Jalur Kratis (CriticalPath)
            Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT. Jalur kritis adalah rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk diselesaikan. Julur ini di namakan jalur kritis karena penundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.




[1] Dr. Buchari Alma, KEWIRAUSAHAAN, (Bandung: CV ALFABETA). 2000,hlm 154-155.
[2] Mass Marketing maksudnya produsen membuat produk secara massal, distribusi secara massal dan juga promosi besar-besaran dari satu jenis produk.
[3] Individua marketing berarti pemasaran yang melayani orang perorangan misalnya membuat pakaian untuk orang tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar