Senin, 22 Februari 2016

METODOLOGI ‘ATHIFI II (Maryamatul Munawwarah 1113111006)


  1. Targhib (Motivasi) dan Tarhiib (Mengingatkan)
1.      Motivasi Sebagai Pengarah Tujuan & Penggerak Tindakan
Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggris “MOTIVATION”. Perkataan asalnya ialah “MOTIVE” yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu atau Bahasa Malaysia kepada MOTIF yakni bermaksud TUJUAN. Jadi, oleh kerena perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Oleh itu, kita boleh definisikan bahawa: “Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif”.
2.      Motivasi Sebagai Pendorong
Tujuan atau motif adalah sama fungsinya dengan matlamat, wawasan, aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi, wawasan, cita-cita, impian, keinginan atau keperluan seseorang itu malah bagi sesebuah negara merupakan pendorong utama yang menggerakkan usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang dihajatkan.
Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan atau ditujui, lebih serius dan lebih kuatlah usaha seseorang, sesebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau negara untuk mencapai apa juga matlamat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan matlamat atau hasrat yang lebih penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi mencapai matlamatnya. Oleh itu, bolehlah kita buat kesimpulan disini bahawa: “Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa juga yang diinginkan”.
3.      Motivasi Sebagai Darjah Kesungguhan
Tahap kepentingan sesuatu yang seseorang ingin capai, memberi kesan terhadap tahap kesungguhannya berusaha. Sungguhpun masa untuk mencapainya agak lama, tetapi jika apa yang dihasratkan itu amat penting, ia akan terus tetap mempunyai keinginan atau kesungguhan untuk berusaha sehinggalah matlamatnya tercapai. Oleh itu, bolehlah juga kita buat kesimpulan di sini bahawa: “Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan dan tempoh keterusan seseorang, berusaha untuk mencapai tujuan atau matlamat”.
4.      Motivasi Sebagai Stimulator
Seseorang lelaki dan wanita yang sedang saling amat cinta mencintai sehingga telah berjanji untuk hidup bersama, akan berusaha dengan penuh kesungguhan untuk menjadi suami isteri walaupun menghadapi belbagai halangan berbuat demikian. Itulah sebab makanya, ramai pasangan yang kita dengar pergi bernikah ke luar negara apabila ada halangan (undang-undang) yang tidak membolehkan mereka mendapat sijil perkahwinan di dalam Negara, seperti kata pepatah Melayu “Nak, seribu daya. Tak nak, seribu dalih”. Disini dapatlah kita simpulkan bahawa: “Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini”.
5.      Motivasi Sebagai Pemangkin Keberanian
Apabila kita betul-betul dan benar-benar inginkan sesuatu, ketakutan atau kemalasan menjadi perkara kedua - mencapai matlamat akan menjadi perkara utama; keberanian, kerajinan dan ketekunan akan timbul. Oleh itu, bolehlah kita simpulkan atau definisikan bahawa: “Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan menyeramakkan keinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta diyakini boleh dicapai / perolehi”.[1]

B.     Motivasi dan Tips untuk yang Sakit Hati

Sakit hati karena putus cinta, karena nilai ulangan kecil, sakit hati karena dicuekin, sakit hati karena dimarahin orang tua dan banyak sakit hati yang lain yang tidak sempat saya tuliskan disini dan sekarang saya ingin mencoba memotivasi dan memberi suatu dukungan bagi mereka yang sekarang sedang atau sudah sakit hati.
Sakit hati, pasti sudah banyak orang yang pernah mengalami ini karena hidup tak akan selamanya happy dan tak ada kisah hidup yang sempurna, jika hidup tak ada perasaan sakit hati,maka hati kamu tak akan berwarna karenanya, maka dari itu tuhan memberi kita satu anugrah dan satu ujian, ujian itu adalah sakit hati, banyak macam dari sakit hati, boleh itu sakit hati kerena putus cinta, sakit hati karena temen kita berkhianat, sakit hati karena pacar kita di jodohin, sakit hati dimarahin orang tua dan banyak lagi macam sakit hati itu, dari mulai level teri sampai level kakap, saya akan mencoba memberi motivasi dan memberi kalian satu semangat yang harus kalian punya dan kalian harus tahu, sakit hati itu bukan benteng yang  hanya kalian liat saja, tapi kalian berbuat sesuatu untuk merobohkan benteng itu agar kalian bisa berjalan dengan gagah.
  • Sakit Hati adalah Motivasi
Hanya orang bodoh yang mau tetap berdiam diri tanpa sebuah perubahan, jika dia seseorang yang pintar dia mampu dan cerdas ketika dia sakit hati dia harus tentang melanjutkan hidupnya, dia harus bisa menujukan bahwa hidup takan berhenti hanya karena sakit hati, jadikan sakit hati kamu itu sebagai motivasi pribadi diri kamu sendiri, yakinkan diri kamu,kamu bisa,dan memang bisa melanjutkan hidup kamu dengan tersenyum.
  • Sakit Hati itu adalah Power
Sakit hati jangan membuat kamu menjadi pribadi yang lemah, dulu kamu kuat sekarang setelah kamu sakit hati kamu mau menjadi orang yang lemah? kita harus kuat, kita jangan sampai kalah hanya karena kita sakit hati, buat itu menjadi energi, energi positive dan menjadikan energi itu menjadi satu kekuatan dahsyat atau power.
  • Sakit Hati adalah Teguran
Berbaik sangkalah akan satu perasaan sakit hati,perasaan yang banyak orang hindari, karena terkadang sakit hati adalah satu teguran untuk kita, agar kita tetap mengingat sang ilahi atau sang maha kuasa. Dia adalah allah SWT, ketika kamu sedang senang, apakah kamu mengingatnya?? kita akan ingat ketika kita sedang terpuruk, betulkah?? jika salah saya minta maaf, jika benar, mungkin sakit hati juga adalah satu teguran untuk kamu.
  • Sakit Hati itu Ujian
Jika Allah mentaqdirkan seseorang dengan kedudukan tinggi disisiNya, tapi amal-amalnya tidak dapat mencapai derajat tersebut, maka Allah akan mengujinya dengan nikmat dan cobaan. Sehingga dia selalu bersyukur dengan nikmat yang DiberikanNya dan sabar serta ridha ketika mendapati cobaan atau musibah.[2]
Semoga beberapa tip berikut ini memudahkan usaha Anda melepaskan diri dari rasa sakit hati.
  • Jernihkanlah hati kita agar dapat memandang persoalan dengan jernih pula lalu koreksilah diri sendiri, bersihkan hati dari kotoran temasuk iri, dengki, sirik, pelit, culas, dan lain sebagainya.
  • Tersenyumlah tulus dan selalu menampilkan wajah ceria untuk melepaskan sakit hati terhadap orang yang sudah menyakiti hati Anda. Karena tanpa mereka sadari sebenarnya sikap buruk mereka justru mengasah hati nurani Anda semakin tajam.
  • Berusahalah bersikap manis sebagai bentuk terima kasih kepada orang yang sudah menyebabkan Anda sakit hati. Bagaimanapun juga, mereka sudah menginspirasi anda untuk mendidik diri sendiri maupun keturunan Anda untuk tidak melakukan sikap serupa.
  • Tanamkan dalam pikiran Anda bahwa orang-orang yang sudah menyakiti hati Anda itu memiliki andil yang sangat besar membesarkan tekad dan kemampuan Anda. Mereka sudah membuat Anda memiliki pribadi yang kuat dan sabar, sehingga anda tidak mudah goyah menghadapi situasi sesulit apa pun dalam upaya mengejar cita-cita dan menjadi orang yang hebat.
  • Tumpahkan seluruh kekesalan dan kebencian pada selembar kertas lalu bakarlah. Anda harus bertekad bahwa kebencian Anda harus lenyap seperti hancurnya kertas itu dimakan api, rubahlah kekecewaan dan kebecian menjadi semangat untuk memperbaiki keadaan.
Kesimpulannya bahwa solusi paling tepat untuk melepaskan sakit hati sebenarnya hanyalah mengubah api kebencian itu menjadi api semangat untuk berbenah diri. Lepaskanlah sakit hati agar langkah Anda semakin ringan untuk mengejar impian yang lebih besar dan berarti dalam hidup Anda, melepaskan sakit hati memungkinkan Anda menjadi manusia lebih baik dan hebat.
C.    Saling Mengingatkan
Manusia tidak bisa lepas dari kekeliruan atau kekhilafan baik yang disengaja atau tidak sengaja. Setiap manusia pasti pernah melakukan kekeliruan dalam tindakannya, baik berupa perbuatan maupun ucapan (perkataan). Oleh karena itu, jika seseorang melihat saudaranya melakukan suatu kekhilafan atau suatu hal yang dianggap keliru hendaklah ia mengingatkannya. Sebab sebagian dari tanda-tanda orang beriman ialah kalau ia bermaksud meluruskan saudaranya dengan memberi peringatan atau memberikan nasihat secara ikhlas dan sabar tanpa pamrih apapun kecuali karena iman kepada Allah. Rasulullah Saw bersabda : “Dan jika seseorang meminta nasihat darimu, maka berikanlah nasihat kepadanya” (HR. Muslim).
Maksudnya jika ada seseorang yang meminta nasehat, kita dianjurkan untuk memberikannya meskipun hanya sebuah nasehat yang ringan. Hal ini merupakan suatu amanat atau kepercayaan, karena sesungguhnya orang tersebut percaya sepenuhnya bahwa kita adalah orang yang tepat untuk keperluan itu. Sebagai orang yang beriman, hendaklah tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan.
Jika kita mampu, nasihatilah dengan ikhlas dan lemah lembut, terkadang ada orang yang bermaksud menasehati atau mengingatkan, namun nadanya justru seperti orang marah-marah, mencela atau merendahkan. Itu pun dilakukan dihadapan orang banyak, sehingga orang yang diperingatkan menjadi malu. Hal ini banyak terjadi dikalangan masyarakat sekitar kita, maksudnya memang baik namun caranya yang tidak tepat.
  1. Berita Kemenangan
Tidak jarang dari kita selalu dikelilingi dengan ujian dan cobaan dalam hidup dan terkadang   ujian hidup membuat seseorang merasa bersedih dan putus asa. Putus asa dalam Islam adalah dosa, coba buka wawasan dan simak kata-kata yang dirangkum dari Al-Qur'an berikut ini dan jadikanlah untuk penguat dan penerang hati disaat sedang bersedih atau galau.
Manusia bertanya, kenapa aku diberi ujian seberat ini? “Al-Qur'an menjawab, Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)
Manusia bertanya, bolehkah aku frustasi? “Al-Qur'an menjawab, janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang orang yang beriman” (QS. Ali Imran : 139)
Manusia bertanya, bolehkan aku berputus asa? “Al Qur'an menjawab, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf : 87)
Manusia bertanya, bagaimana cara menghadapi ujian hidup? “Al-Qur'an menjawab, hai orang orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersifat siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung” (QS. Ali Imran : 200)
Manusia bertanya, bagaimana menguatkan hatiku? “Al-Qur'an menjawab, cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepadaNya aku bertawakal” (QS. At-Taubah : 129)
Manusia bertanya, apa yang ku dapat dari semua ujian itu? “Al-Qur'an menjawab, sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang mukmin diri dan harta mereka dengan surganya” (QS. At-Taubah : 111).
Manusia bertanya, kenapa aku diuji? “Al-Qur'an menjawab, apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman,sedang mereka tidak diuji lagi” (QS. Al-Ankabut : 2).
REFERENSI
www.ugmc.bizland.com/ak-definisimotivasi.html, akses tanggal 20 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar