Minggu, 21 Februari 2016

Cerita dibalik Noda

Nama   : Maryamatul Munawwarah
Nim     : 1113111006
Video  : Cerita dibalik Noda (kisah sebuah tabungan) bagian 3
MK      : Pengantar Kewirausahaan

MANISNYA PENGORBANAN
          Tetes demi tetes tinta hitam yang mulai tergores dikertas putih ini menandakan bahwa suatu pengorbanan yang mungkin kita nilai sangat kecil namun memiliki arti yang sangat luas atau dalam, apa lagi yang melakukannya seorang anak yang masih dibawah umur, sangat disayangkan kalaulah kita sebagai seorang remaja tidak bisa merbuat hal yang sedemikian.
            Cinta memang tak ada habisnya, entahla….. entah sampai kapan cinta akan tetap ada mungkin selama hayat masih dikandung badan, selama itu pula ia akan terus bersemayam dalam hati sang pemilik jiwa, kasih sayang yang diberikan oleh orang disekeliling kita terutama orang tua memang tidak akan pernah habis dan berkurang meski telah ditelan jarak, waktu dan massa.
            Divideo yang telah saya lihat sangat mengagumkan dan itu membuka fikiran saya akan kebaikan orang tua yang selama ini saya lupakan dengan segala kekhilafan saya, saya benar-benar menyesal mengapa tidak dari dulu saya menyadarinya. Cinta itu ternyata akan membuat segalanya indah, hemzzz……… indahnya membicarakan tentang cinta.
            Keikhlasan memang selalu akan berdampak positif bagi yang empunya, namun banyak juga keikhlasan yang salah dimengerti atau diartikan negatif bagi yang menanggapinya, tetapi menurut saya ikhlas adalah segala-galanya, namun tanpa keikhlasan kepercayaan tidak akan pernah ada. Entah dari mana kata-kata itu saya temukan, hehehehe…….:)
            Ketulusan itu berat, tapi jika dibarengi dengan rasa memiliki akan menjadikannya sangat ringan, bahkan dengan ketulusan orang dapat melakukan apa saja demi kebahagiaan orang lain, terlebih-lebih dia tidak memikirkan akibat yang akan ditanggungnya dihari kemudian kelak, yang ia tau dia harus membuat orang yang ada didekatnya bisa tersenyum bahagia.

Contohnya dalam video itu, seorang anak kecil rela berkorban untuk mewujudkan keinginannya untuk membeli sepeda lipat meskipun dengan cara yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak-anak seumurannya, yaitu ngesol sepatu, membersihkan warung orang dan juga membantu mengangkatkan belanjaan orang-orang yang membutuhkan, demi keinginannya dia rela melakukan semua itu dengan cara menabung uang dari hasil keringatnya.
            Namun, satu hal yang membuat bulu kuduk saya merinding melihatnya dan sangat membuat sesak jantung saya yakni pada bagian seorang anak itu atau Defa rela mengorbankan keinginannya untuk membeli sepeda lipat karena dia merasa perhatian dengan musibah yang sedang dialami kakeknya dan dengan rasa keikhlasan yang kuat dia merelakan uang tersebut untuk kakeknya, karena dia tidak mau melihat orang disekelilingnya meneteskan air mata.
            Sungguh saya sangat terharu melihat video tersebut, seorang anak yang rela berkorban dengan berkotor-kotor dan menguras tenaga untuk mewujudkan impiannya. Coba lihat pada masa sekarang, sangat jarang kita temukan insan yang seperti itu, mereka cendrung menghabiskan dan tak jarang juga menuntut orang tua dengan tidak melihat situasi dan kondisi ekonomi yang sedang melanda mereka.
            Akhir dari cerita diatas sangat menggugah hati saya agar terus melakukan kebaikan dengan tulus dan ikhlas, hemmz…. Keikhlasn itu akhirnya berbuah manis, Tuhan tidak langsung membalas apa yang kita lakukan, namun Dia akan memberikan sesuatu yang sangat kita butuhkan disaat yang tepat menurut-Nya (Al khairu bil khairi).
            Memang tak dapat saya pungkiri ternya apa yang telah dijanjikan Tuhan itu sangat tepat dan tak perlu lagi dipertanyakan kepastiannya, karena ia memang benar-benar pasti akan terjadi. Tuhan itu adil, sangat adil dan maha adil, ya ‘Adl….. lindungilah saya dari rasa iri terhadap apa yang belum saya miliki dan iklaskanlah saya atas barang-barang yang belum menjadi milik saya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar