Minggu, 21 Februari 2016

Sejarah Radio atau Konsep Penyiaran Radio

Nama   : Maryamatul Munawwarah                NIM    : 1113111006
Dosen  : Juniawati, M. Sc                               MK      : Broadcasting

Sejarah Radio atau Konsep Penyiaran Radio
A.    Sejarah Radio
Pada awal tahun 1890-an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz. Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi, sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu memindahkan informasi dari satu tempat ketempat lain tanpa kawat, dan inilah awal dari komunikasi radio. Pada tahun 1895, Marconi pun mengkombinasikan teori-teori yang sudah ada (tentang elektromagnetik) dengan idenya sendiri. Ia adalah orang pertama yang mengirimkan sinyal radio melalui udara dan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirim kode sinyal telegraf dalam jangkauan lebih dari 1,5 Km (http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/95-sejarah-ditemukannya-radio, akses tanggal 28 Februari 2013)
Tahun 1896 Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk kode morse. Marconi lantas mendirikan perusahaan pengirim pesan kedatangan dan keberangkatan kapal, mendirikan stasiun pemancar dan penerima, terutama dikawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf dan belakangan mendirikan pabrik perakit dan penyedia perlengkapan radio. Tahun 1912 dikeluarkan Radio Act 1912 tentang regulasi gelombang udara yang wewenangnya diberikan pada Departemen Perdagangan dan satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 1913 Marconi telah mendominasi bisnis radio di Eropa dan Amerika Serikat. Bisnis radio pada pemanfaatan radio untuk keperluan-keperluan perdagangan dan transportasi (Santi Indra Astuti, 2008 : 5).
Amerika Serikat memainkan peranan penting dalam sejarah media massa termasuk radio, bukan saja karena dinegara ini teknologi baru diciptakan dan disebarluaskan, melankan karena AS juga melahirkan model pertama pemanfaatan radio bagi kepentingan komersial seperti yang kita kenal sekarang ini. Dalam sejarah radio kita juga perlu berkaca pada Eropa khususnya Inggris, tradisi radio Inggris berbeda dengan radio AS dan karenanya perlu diketahui untuk menambah wawasan tentang model alternative mengenai operasionalisasi radio berbasis publik.
Sepanjang perang duniaa 1, gelombang radio berada dibawah penguasaan dan control militer Amerika Serikat, pada tahun 1920 setelah keadaan aman dan dunia damai kembali untuk sementara militer AS mengembalikan control radio ketangan sipil. Seorang teknisi Westinghouse, Frank Conrad mengawali siaran radio pertama didunia dengan jadwal siaran tetap,. Tujuan awal mendirikan stasiun radio adalah untuk menjual pesawat radio sebanyak-banyaknya, tapi seiring dengan beragamnya siaran radio mata orangpun terbuka, took-toko ritel besar menggunakan radio untuk mengiklankan diri, wartawan melihat peluang media pemberitaan yang baru, sekolah dan gereja melihat adanya potensi pendidikan yang luar biasa, industry musik melihat peluang hiburan yang baru, pemerintah dan politisi melihat adanya media propaganda mutahir yang powerful.
Awalnya pendengar radio mewajibkan membayar pajak untuk membiayai stasiun radio memproduksi program, radio di AS berhenti memajaki pendengarnya pda tahun 1922 setelah ditemukan system pembiayaan baru  yakni iklan. Dari sinilah muncul system jual beli air time bagi pengiklan dan dari sini pula muncul tendensi baru dalam operasionalisasi radio : masuknya radio AS dalam era komersialisasi dan lahirlah broadcasting.
Radio di Inggris menempuh jalur yang agak berbeda yaitu pendengar tetap membayar pajak untuk radio dan uang itu digunakan untuk membiayai sebuah radio yang diorientasikan untuk pendidikan dan budaya. Penggunaan uang diawasi oleh dewan agar radio tersebut tetap independen dari kepentingan pemerintah maupun swasta seperti pengiklan, British Broadcasting Corporation yang hingga kini tetap eksis mempertahankan standar tinggi dalam pengelolahan informasi dan hiburan, “serius” dan senantiasa menjadi model ideal bagi lembaga penyiaran publik.[1]
Pada tahun 1933 Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Atas kejernihan suara yang dihasilkannya diawal tahun ’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika.[2]

B.     Sejarah Perkembangan Radio

1.      Radio internet, Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional, radio internet bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar keseluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet.

2.      Radio satelit, Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital, berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1, sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Radio satelit hanya bisa bekerja jika tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung, oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil.

3.      Radio berdefinisi tinggi (HD Radio), Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus, dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama, kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis, namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.[3]

C.    Sejarah Penggunaan Radio

Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat, salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator dikapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi kestasiun darat.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua pihak pada Perang Dunia II, Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang, siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat (http://mrezanugrah.blogspot.com/, akses tanggal 27 Februari 2013).
Dalam sebuah literatur (http://pe-nyiarradio.blogspot.com/2011/01/sejarah-radio-sejarah-radio-indonesia.html, akses tanggal 27 Februari 2013), siaran radio yang pertama di Indonesia (waktu itu bernama Nederlands Indie - Hindia Belanda), ialah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta) yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925, jadi lima tahun setelah di Amerika Serikat, tiga tahun setelah di Inggris dan Uni Soviet.
  1. Sejarah dan Peran Para Ilmuwan Dalam Penemuan Radio
Ada beberapa sejarah dan peran para ilmuan yang menemukan radio menurut (http://agusbaha07.blogspot.com/2012/10/sejarahpenemu-dan-perkembangan-radio.html, akses tanggal 01 Maret 2013) diantaranya :
  1. Peran Joseph Henry
Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry profesor dari Pinceton University dan fisikawan Inggris Michael Faraday mengembangkan teori induksi, percobaan mereka terhadap elektromagnet membuktikan arus listrik disebatang kawat dapat menimbulkan arus dibatang kawat lain, meski keduanya tidak berhubungan.
  1. Peran James Clerk Maxwel
Pada tahun 1860 Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk Maxwel terpilih sebagai ketua pertama, laboratorium itu disebut Cavendish.  Dari hasil penelitiannya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu keujung yang lain dengan kecepatan cahaya, ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman Heinrich Hertz pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi disalah satu sudut laboratoriumnya, disudut lainya ia membuat suatu resonator yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter
  1. Peran David E. Hughes
Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ketelepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
  1. Peran Guglielmo Marconi
Pada 1895 Guglielmo Marconi berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km, tahun 1901 sinyal dari perangkat radio Marconi mampu melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi sebagai penemu radio. Dalam usia 21 tahun ia membuat laboratorium dirumah ayahnya, di Pontecchio dan mengadakan penelitian soal gelombang radio "Gelombang Hertzian" untuk mengirim sinyal telegraf dan dia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 km.
  1. Peran Reginald Aubrey Fessenden
Namun dibalik semua ketenaran Marconi sebagai Penemu Radio, fisikawan kelahiran Kanada Reginald A. Fessenden-lah yang pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio ketika pada 1906, ia berbica melalui radio dari Brant Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal dilepas pantai Samudera Atlantik, sejak itu radio terus berkembang makin sempurna didukung oleh berbagai temuan secara bertahap.
  1. Peran John Ambrose Fleming
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini, para ilmuwan mengembangkan tabung hampa udara yang bisa melacak dan memperkuat sinyal radio. Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion) tahun 1907 yang kemudian menjadi elemen penting dalam penerimaan sinyal radio, tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel, namun gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
  1. Peran Edwin Howard Armstrong
Pada 1912 kemampuan penerimaan ini ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard Armstrong yang menemukan penguat gelombang radio atau radio amplifier, alat ini bekerja menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik, suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat dan penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien.
Fenomena ini oleh Armstrong disebut dengan “regenerasi radio” yang merupakan penemuan penting dan perlu saat radio pertama kali ada, dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang menjadi inti operasional radio dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913 atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.
Enam tahun kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh. Mulailah radio menjadi sangat populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai berita penting, tidak ada yang tidak memakai jasa radio. Setelah itu, bermunculan terus gelombang radio lainnya.
Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation) yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Sistem tersebut juga menyediakan sebuah gelombang tunggal membawa dua program radio dengan sekali angkut, pengembangan ini disebut dengan multiplexing. Untuk memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut, pada tahun 1941 Institut Franklin memberi penghargaan kepada Edwin Howard Amstrong berupa medali Franklin yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan.
  1. KONSEP MANAJEMEN PENYIARAN
Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada tiga bidang tersebut. Tantangan yang harus dihadapi manajemen media penyiaran disebabkan oleh 2 hal yaitu : Dalam kegiatan operasionalnya harus dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham yang mampu menghasilkan keuntungan dan dipihak lain harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat dimana media tersebut berada, sebagai ketentuan yang harus dipenuhi ketika media penyiaran tersebut menerima izin siaran yang diberikan Negara (http://studycommunication.wordpress.com/2012/10/23/konsep-manajemen-penyiaran/, akses tanggal 01 Maret 2013).
Fungsi Dasar Media Penyiaran adalah sebagai berikut : Media untuk beriklan, media informasi, media hiburan dan media pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audiens, serta pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.
v  Tujuan manajemen penyiaran adalah :
§  Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
§  Untuk menjaga keseimbangan, manajemen  dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
§  Untuk mencapai efesiensi dan efektifitas, suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda; Salah satu cara yang umum yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan patokan efisiensi dan efektivitas.
v  Penyiaran Radio Sebagai Kekuatan Sosial
Potensi pendengar yang menyebar dibeberapa wilayah cakupan, penyiaran radio bisa dijadikan sebagai kekuatan utama media hubungan kepentingan bagi masyarakat. Selama penyiaran radio terus menerus menyiarkan program yang menjadi perhatian pendengar boleh jadi akan menimbulkan nilai dan sarat bagi kepentingan masyarakat, hal ini berarti ada kesesuaian antara harapan pendengar dengan stasiun penyiaran radio, jika acara disukai masyarakat, maka acara tersebut bisa berhasil secara positif.
v  Penyiaran Radio Dan Ekonomi
Penyiaran radio memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, maka penyiaran radio menjadi alat penting sebagai media periklanan, dengan tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Bagi sebagian besar perusahaan atau produsen, beriklan dipenyiaran radio menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping sebagai sumber informasi, iklan juga bisa dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif.
v  Penyiaran Radio Dan Penjelasan
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan dan musik, acara berita dan informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.penyiar radio memiliki kemampuan untuk menyiarkan berita-berita resmi atau kejadian aktual, yang disusun dari beberapa nara sumber, bisa dilakukan dengan siaran langsung atau siaran tunda, dan kemasan acara dibuat menarik agar lebih jelas.
v   Pengaruh Sosial dan Penyiaran Radio
Pengaruh yang ditimbulkan oleh penyiaran radio terhadap sosial memang sangat bervariatif. Salah satunya adalah pengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: membeli karena pendengar terpengaruh oleh program yang didengar, Penyiar radio bisa untuk mempengaruhi, membujuk aksi massa sosial, agar berpartisipasi atau terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, Membuat panik dan kegelisahan pendengar.
Selain itu penyiaran radio juga mempunyai pengaruh yang sangat besar pada masyarakat dengan menjelaskan status mengenai isu-isu, tokoh, organisasi, dan pergerakan-pergerakan yang bisa diudarakan.
DAFTAR PUSTAKA
Santi Indra Astuti, 2008. Jurnalisme Radio teori dan praktik, Bandung : Simbiosa Rekatama Media
www.mrezanugrah.blogspot.com/, akses tanggal 27 Februari 2013





[1] Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio teori dan praktik (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008 Hal 5-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar